5

41 3 0
                                    

Bukan rasa benci bukan juga rasa cinta.

Lantas?

••••••

"Jangan bego lagi kalo milih cowo La"
"Gue gak mau liat lo sedih lagi"

Deg..Deg...Degg.

Jantung tiara berdetak dengan kencang, lagi-lagi Aldo memberikan perhatiannya kepada Tiara. Ada apa sebenarnya dengan Tiara, mengapa Aldo bisa membuat jantungnya berdetak kencang, hanya dengan kalimat seperti itu.

"Gue gak bego"

"Bodoh?"

Tiara menatap tajam Aldo, Aldo bukanlah orang yang tepat untuk di ajak beradu tatapan. Aldo mendekatkan wajahnya ke samping wajah tiara

"Lo makin cantik kalo liatin gue kaya gitu La" bisik Aldo, dan sukses membuat pipi tiara memerah. Tiara menunduk tidak ingin melihatkan wajahnya pada Aldo. Sedangkan Aldo terkekeh melihat tingkah Tiara.
Kini pesanan mereka sudah datang, mereka makan dalam hening bukan berarti tidak ada suara dari mereka berdua, Tiara hampir jengkel karena Aldo sedari tadi tidak berhenti terkekeh dan tersenyum.

"Do"

"Iya calpar ada apa?"

"Calpar?"

"Calon pacar"

Tiara menarik nafasnya dalam untuk menahan emosinya.

"Sekali lagi lo ketawain gue, gue pergi sekarang juga"

"Galak amat jadi takut" ujar Aldo terkekeh

Tiara tidak main-main dengan ucapanya setelah meminum es tehnya Tiara beranjak pergi meninggalkan Aldo, namun Tiara tertahan karena Aldo sudah lebih dulu mengenggam pergelangan tangannya.

"Habisin dulu La, gue beliin lo makan itu untuk dimakan bukan untuk di buang-buang" ujar Aldo.
Mau tidak mau Tiara akhirnya kembali duduk dan dengan cepat menghabiskan makanannya.

"Udah selesai makannya?" tanya Aldo

"Udah"

"Yuk gue anter pulang, gak usah ngambek-ngambekan" ujar Aldo, Tiara mengikuti Aldo dia berpikir jika ikut dengan Aldo uang sakunya akan aman.

••••
Aldo mengantarkan Tiara tepat di depan gerbang rumah Tiara dan saat itu Bunda Tiara sedang ada di halaman rumahnya sedang menyiram halaman rumahnya.
Aldo yang awalnya masih terdiam di motor pun turun dari motornya.

"Ngapain lo turun?" tanya Tiara

"Salamin calon mertua lah" ujar Aldo yang berjalan melewati Tiara.

"Selamat sore tante" Aldo menyalami Ibunda Tiara

Tari (nama dari Bunda Tiara) sentak bingung, dan memperlihatkan wajah bertanya-tanya pada Tiara.

"Iya sore, kamu siap.."

"Perkenalkan nama saya Aldo tante"

"Temen sekolah Bun" ujar Tiara.

"Wah ganteng yaa, manis seperti gula" ujar Tara

"Ah tante bisa ajaa" ujar Aldo dengan wajah malu-malunya, Jika saja tidak ada Bundanya sudah pasti lengan Aldo sudah kesakitan karena pukulan dari Tiara, Tiara mencoba menahannya.

"Jangan di gituin Bun nanti dia terbang terus jatuh deh di selokan kan kasian"

"Kamu lagi pdkt sama Tiara ya?" tanya Tari

"Ihhh Bunda apan sihh"

"Iya Tan, ini lagi berjuang doakan Aldo ya supaya berhasil" ujar Aldo seraya mengedipkan mata kanannya pada Tiara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang