Tuhan mengabulkan keinginanmu melalui diriku, jadi jangan suruh aku menghilang dari kehidupan mu - Aldo Triantara Darmawan
.
.
.Matahari sudah mulai tertidur kini saatnya Bulan untuk bangun menerangi dunia dari gelapnya malam.
Tiara terduduk di dekat jendela melihat sang rembulan yang bersinar terang."Bimbang"
Begitulah perasaan Tiara kini, sepuluh menit yang lalu Tiara nampak senang, mengapa? hari yang Tiara tunggu akhirnya tiba. Ya, Justin baru saja menyatakan cintanya ke Tiara melalui chat. Bukannya tidak senang, Tiara sangat senang akan hal itu, namun hati Tiara seperti sedikit memberontak untuk menerima Justin.
"Bintang jatuh ya sekali lagi"
Tiara menatap langit yang dihiasi oleh ribuan bintang. Mungkin malam ini memang malam yang Tiara tunggu-tunggu, pasalnya salah satu bintang jatuh tepat saat Tiara melihat ke arah bintang itu. Tiara menutup matanya membuat satu permohonan, dengan senyuman manis yang terukir dibibirnya.
Disisi lain seorang lelaki juga sedang melihat langit dan tanpa sengaja melihat bintang tersebut jatuh. Senyuman lelaki tersebut mengembang, lelaki tersebut adalah Aldo.
Aldo teringat Tiara, pasti Tiara sedang membuat permohonan pikir Aldo. Aldo tidak menyia-nyiakan momen tersebut, ia pun ikut membuat satu permohonan..
.
.
Matahari mulai menyapa bumi untuk kesekian kian kalinya. Dan sudah saatnya makhluk di bumi bangun untuk menjalankan rutinitas mereka masing-masing.
Aldo berjalan menuruni tangga rumahnya dengan dasi di tangan kirinya."Pagi Yah"
"Kok tumben kamu ganteng nak?"Ayah Aldo yang bernama Fandi Darmawan menatap anaknya tersebut, Fandi Darmawan adalah seorang CEO dari Hotel Glory yang merupakan hotel termewah ke 5 di dunia, dan hotel tersebut mempunyai cabang hampir di setiap negara. Keluarga Darmawan memang kaya, namun penampilan mereka menutupi semuanya, contohnya saja Aldo, penampilan Aldo sangat polos dan murah senyum.
"Aldo kan memang ganteng Yah"
"Oh ya?"
"Iya Yah, kan bundanya cantik"
"Ayah nya juga ganteng kan?" Fandi menaikan satu alisnya.
"Nambah ganteng lagi kalo Ayah nambahin uang jajan Aldo"
Aldo duduk di samping ayahnya siap untuk sarapan. Aldo mengambil sehelai roti dengan diolesi selai kacang kesukaan Aldo."Oh iya Ayah besok bakalan ke Australia"
"Berapa Lama?"
"Semingguan, Ayah mau buka cabang hotel di Australia"
"Oke Yah hati-hati"
Aldo tersenyum, memang Ayahnya sangat jarang ada di rumah bisa di hitung dalam sebulan Ayahnya hanya 7 kali tidur di rumah. Walaupun terkadang sedih, Aldo tetap mendukung Ayahnya dan tidak mau terpuruk karena hal tersebut.
.
.
.
.Aldo berjalan sendiri di koridior sekolah, keadaan sekolah tidak terlalu ramai.
"Kak Aldo"
Aldo menoleh ke arah sumber suara. Seorang gadis berjalan mendekati Aldo, gadis dengan berwajah polos.
"Manggil gue?" Tanya Aldo, gadis tersebut mengangguk serta menatap Aldo, setelah beberapa detik gadis tersebut menatap Aldo gadis tersebut pergi begitu saja. Aldo menatap punggung gadis tersebut. Tatapan Aldo berpaling ketika Tiara tiba-tiba muncul dari samping koridior. Aldo tersenyum sedangkan Tiara membulatkan matanya."Mangsa nih" batin Aldo
"Sial" batin TiaraTidak ada jalan lain menuju ke ruang guru, sebenarnya ada namun terlalu jauh dan itu hanya membuang waktu saja, Tiara harus cepat menemui Bu Dewi karena dia ingin mengikuti pelajaran guru itu.
Tiara mencoba berjalan hanya menatap kedepan pandangannya tanpa melihat ke arah Aldo, walaupun sebenarnya Tiara masih bisa melihat Aldo tersenyum dari ujung matanyanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me
Romance"Gak usah ganggu gue lagi" - Tiara Permata Dewi "Kalo gue gak mau gimana?" - Aldo Triantara Darmawan "Lo suka ya sama gue? Sorry tapi gue gak ada rasa sama lo!" - Tiara Permata Dewi "Idih ge'er, gue juga gak suka kali sama lo" -Aldo Triantara Darma...