1

81 7 1
                                    

Rasa ini ada ketika aku melihat mu
aku tidak mengerti rasa apa sebenarnya ini.
Rasa coklat?

.....

"ALA BANGUNNNN INI UDAH JAM 5" Bunda Tiara melepaskan selimut yang menyelimuti Tiara.

"Aduhh Bunda jam 5 itu masihh pagi banget bun" Tiara menarik selimutnya kembali

"Lah kan kamu yang nyuruh Bunda kemarin buat bangunin kamu jam 5, katanya mau buat PR gimana sii kamu nak"
Bunda Tiara lantas menarik selimut dari tubuh Tiara lagi. Mendengar kalimat dari Bundanya mata Tiara langsung terbuka lebar.
"Astaga tugas Ekonomi"
Dengan sigap Tiara beranjak bangun dari kasurnya tersebut menuju kamar mandi, Bunda Tiara yang bernama Tari tersebut menggeleng-gelengkan kepalanya heran dengan anak nya tersebut, Tiara merupakan seorang siswi yang mengambil jurusan IPS.

6.30 WITA
Tiara sedang menunggu Eva menjemputnya di depan gerbang rumahnya, Tiara tampak gelisah, ia gelisah karena PR Ekonominnya belum selesai dan pelajaran pertama adalah Ekonomi, Tiara lupa memberi tau Eva untuk berangkat lebih pagi.

"Astaga sayur kol lama banget datengnya" Tiara terus melihat jam tangannya.
Tin..tin..

"Lama banget si lo va" ucap Tiara yang langsung menaiki motor Eva

"Biasanya juga gue jemput jam segini" Ucap Eva Heran

"Udah cepetan, ngebut Va, gue belum selesain Pr Eko nih" Tanpa berbicara lagi Eva langsung menancapkan gass pada motornya, Eva tau bagaimana galaknya guru Ekonomi di sekolah mereka.
.
.
.
.

SMA JAYA SAKTI
"Nih Va, gue cepet-cepetan, thanks"
Tiara menyerahkan helmnya dan kemudian berlari ke arah kelasnya. Tiara dan Eva berada di kelas yang berbeda Tiara XII IPS 2 sedangkan Eva di kelas XII IPS 1.

"LANANG PLISS KASI GUE LIAT TUGAS EKONOMINYA" Tiara berteriak seraya membuka pintu kelasnya.

Krikk...krik..krikkk..

Tiara menoleh ke arah teman-temannya yang sudah duduk rapi di bangku mereka masing-masing, dan saat Tiara melihat Lanang, Lanang langsung mengkode kan matanya ke arah papan dimana disana terdapat Buk Dewi yaitu Guru Ekonomi yang sekaligus Wali kelasnya sedang berdiri menatap Tiara, sentak Tiara menyengir ke arah gurunya tersebut. Sebenarnya Tiara tidak terlambat, hanya saja tadi Buk Dewi sedang memberitahukan bahwa beliau tidak dapat mengajar untuk hari ini.

"Mampuzz" Ucap ketua kelas tanpa bersuara

"Tiara ikut saya ke ruang guru" Buk Dewi berjalan melewati Tiara.

"Sekarang Buk?"

"SETAUN LAGI SETELAH KAMU LULUS! YA SEKARANG LAH"
Teman sekelas Tiara pun tertawa, apalagi ketua kelasnya yang bernama Bayu.

"Kalian jangan ada yang ribut, jangan ada yang keluar kelas dan kerjakan tugas yang Ibu berikan tadi"

"Baik Bu"

Bu Dewi beranjak pergi meninggalkan kelas yang di ikuti oleh Tiara.
Sesampainya Tiara dan Bu dewi di ruang guru, Tiara mendapatkan ceramah dari guru-guru lain yang membuat kepala Tiara ingin meledak mendengarkannya.

"Makanya buat PR itu di rumah"

"Di rumah ngapain aja?"

"Murid biasanya gak buat PR alasannya pasti Lupa"

"Murid jaman now ckck"
Dan masih banyak lagi celotehan- celotehan dari guru yang ada di ruangan tersebut.

"Tiara kenapa kamu gak buat PR nya dirumah" Bu Dewi tersenyum melihat Tiara, senyuman itu sangat menakutkan bagi Tiara.

"Jujur Bu saya tidak mengerti dengan materinya, dari kemar.."

"Kalo belum ngerti kemarin waktu perlajaran saya kenapa gak mau nanya lagii?!" Bu Dewi terlihat menahan amarahnya.

Let MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang