One

11 1 0
                                    

   Yang mengenal diri kita lebih baik,memang hanya diri sendiri.
Tapi sebagian dari dalam diri kita ada sahabat yang tau,selain keluarga.
                         

                                 ~ Azzura Fasya Asyifa

Happy reading.
Semoga kalian suka.

******

"Ra kantin yu laper nih" ajak aditya sahabat Azzura

"kuy lah,sama aku juga laper nih haha"jawab Azzura

Mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang perih karena cacing-cacing di perut sudah demo untuk diberi makanan.

Di kantin...

"Gila pelajaran dosen kutub selalu buat otak gue mendadak beku tau gk"ucap azzura setelah mengunyah makanan yang ia pesan tadi.

"mulai lebay"balas Adit dengan nada acuh

"ih adit aku gk lebay,emang itu faktanya tau"balas azzura tidak terima dengan yang aditya ucapkan

"sebahagianya kamu aja deh ra"ucap adit sambil memasukan suapan terakhirnya ke dalam mulut

"ngeselin"

"Eh ra, ra tungguin kamu mau kemana ini makanannya belum di bayar" teriak adit ketika melihat azzura beranjak pergi dari tempat mereka.

"Bodoamat" Dengan langkah yang semakin menjauh dari kantin, Azzura meninggalkan Adit sendiri dia terlanjur kesal dengan sikap Adit yang selalu mengejeknya ini bukan kali pertamanya Adit membuat Azzura kesal sebut saja kali ini Azzura kekanak-kanakan.

"Astagfirulloh,tuh anak kapan dah berubahnya"helaan nafas terdengar dari Adit. Ia bangkit dari duduknya dan membayar makannan serta minuman yang dia pesan tadi bersama Azzura,dan dia segera menyusul Azzura yang tak lain berada di kelas mereka.

Ya.Mereka sepasang sahabat yang selalu membantah rumor atau mitos yang mengatakan persahabatan yang terjalin antara wanita dan pria tidak akan berhasil karna ujungnya akan melibatkan hati yang pada akhirnya mengisahkan kerumitan. Nyatanya mereka layak seorang sepasang kekasih selalu bersama kemana-mana seperti prangko sulit dipisahkan dimana ada Azzura disitu ada Aditya ataupun sebaliknya.

Sikap Aditya dan Azzura Jauh berbeda Adit yang terkenal dengan sikap dinginnya sedang Azzura terkenal dengan sikap hangatnya. Terkadang teman-teman seangkatan mereka bingung mengapa mereka bisa sedekat itu padahal dilihat dari segi apapun mereka berbeda,Tapi karna saling tulus menyayangi persahabatan mereka berjalan hingga detik ini selalu bersama berbagi suka duka tentang kehidupan ini.

*****

"Kamu kenapa ra? ko balik dari kantin muka kamu kesel gitu"tanya sahabat Azzura yang lainnya

"........"

"Lah malah dikacangin. Kamu kalau kesel sama satu orang ya sama orang itu aja, jangan yang lain juga ikut kamu diemin kebiasaan deh" cerca sahabat Azzura tak suka dengan sifat Azzura yang satu ini

"Huufftt, Bukan gitu maksud aku Ran maaf ya aku tadi lagi kesel aja sama tuh anak satu"Ucap Azzura sambil menoleh ke samping menatap sahabatnya itu

"Siapa? Adit?" Tanya Rania sahabat Azzura dari kecil

Azzura hanya menganggukkan kepala pertanda iya.

"Gak aneh nanti juga baikan,udah jangan gitu muka kamu tambah jelek tau haha" ucap rania dengan di iringi suara tawanya yang renyah mengejek Azzura.

"Ih sama-sama ngeselin tau gak"

Dari arah pintu terlihat Adit yang berjalan ke arah kelas lebih tepatnya ke bangku Azzura dan Rania.

"Ra, udahan dong kesel nya kan aku cuma bercanda." ucap adit dengan nada lemah lembut

"......"

"Ra,maafin ya"tanya adit lagi

"....."

"Ra!" dengan nada tegasnya

Azzura menoleh sebentar dan kembali menatap papan tulis bersih yang ada di depannya. "Apa sih dit,udah sana"

"Maaf" sambil pergi dan memberi kode pada Rania yang duduk di sebelah Azzura,Yang merupakan sahabat mereka lebih tepatnya sahabat Azzura sejak kecil.

Rania yang mengerti kode dari Aditya ikut andil membujuk Azzura,sebab Azzura kalau marah butuh waktu yang lama.

"Ra,udah ya keselnya maafin Adit mungkin tadi cuma bercanda" ucap Rania.

"Kamu sih tadi aku ajak ke kantin gk mau,jadi bareng Adit kan."jawab Azzura jutek

"Ya tadikan aku salin catatan matkul dosen kutub dulu"Ucap Rania

"Udah ah males gk usah bahas" jawab Azzura

"ya udah iya-iya" akhirnya Rania mengalah dan tidak bersuara lagi,
hanya terdengar helaan nafas dari adit "huufftt".
Rania hanya menoleh sebentar seakan memberi tau adit untuk duduk dibangkunya dan Adit hanya menurut dengan wajah bersalahnya.

Tidak lama dari itu dosen pun datang dan proses belajar mengajar terjadi hingga bel pertanda waktu pulang sudah tiba....

Jangan lupa tinggal jejak dan coment ya
Ig:@Nuraeniyeni00
Thanks.❤

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang