Andai aku tau mengenalmu sesakit ini, Dan melupakanmu sesulit ini,
Aku memilih untuk tidak bertemu denganmu.
.
.
.
🍂
Seorang gadis masih memeluk bantal guling dan bersembunyi dibalik selimut,tidak ada tanda-tanda dia akan bangun dan memulai aktivitas seperti biasa nya.
Ya setelah selesai sholat subuh Azzura kembali tidur karna tadi malam dia tidur dini hari, padahal jam sepuluh pagi dia ada jadwal kuliah."Azzura sudah bangun nak?kalau sudah bangun segera bersiap-siap setelah itu cepat turun kebawah ya."sambil mengetuk pintu kamar yang tak kunjung di buka oleh sang pemilik
"sayang"
"...."
"Hoooaaaammm... Iya mi Azzura sebentar lagi turun kebawah."dengan kesadaran yang belum terkumpul dia membereskan tempat tidur dan beranjak pergi ke kamar mandi.
"Nak,Sudah bangunkan?Baiklah umi akan menunggu dibawah bersama abi dan abang ya."Tuturnya sembari menjauh dari hadapan pintu kamar.***
"Pagi, maaf Azzura membuat kalian menunggu" ucapnya dengan sedikit senyum
"Tidak apa-apa sayang,ayo makan nanti kamu terlambat"jawab abi dengan lembut
"Tidak apa-apa adikku sayang,abang sudah terbiasa dibuat menunggu olehmu"protes abang dengan ekspresi yang terlihat jengkel.
Dia Fikri Ramadhan kakak Azzura yang memiliki sikap super dingin dan jutek untuk orang baru tapi hal itu berbanding terbalik ketika Fikri sudah bersama keluarga nya. Dia sangat,sangat menyayangi azzura karna dia sudah sangat lama menantikan adik perempuan,azzura perempuan kedua yang harus Fikri jaga setelah uminya. Kedua wanita yang sangat berarti dalam hidupnya.
Azzura tidak menghiraukan sindiran kakaknya karna hari ini moodnya sedang tidak baik, jika biasanya selalu ada hal-hal kecil yang selalu membuat suasana meja makan ramai hati ini sedikit hening. Zita langsung duduk di meja makan dan memakan makanannya dengan nikmat.
"Diem Bae neng,kenapa tuh muka di tekuk nanti cantiknya ilang loh" ledek Fikri
"Apa sih bang,udah makan aja Napa gak usah komen ini itu"jawab azzura sedikit cuek.
"Sudah-sudah anak Abi jangan pada ribut, Abang jangan usil terus sama adiknya" ucap Abi menengahi kami.
Keheningan terjadi dimeja makan,hanya terdengar suara sendok dan garpu yang saling bersentuhan...
"Bang hari ini antar Azzura ke kampus ya males bawa motor"ucapnya sambil membereskan sisa makan. Dan menatap kakaknya yang memang berada dihadapannya.
"Abang akan selalu siap mengantar adik Abang yang cantiknya seperti bidadari kemanapun, yuk kita berangkat sekarang inikan hari Senin pasti jalanan macet. Abang tunggu di depan jangan lama"
Dengan mengedipkan sebelah mata dan Beranjak pergi menyalami tangan Abi dan umi."Abi,umi Azzura pamit ya pergi ke kampus"
Menyalami bergantian tangan orang tuanya. Abi dan umi sudah menerapkan kebiasaan ini kepada Fikri dan Azzura kemanapun mereka akan pergi ketika keluarga rumah diharuskan pamit terlebih dahulu.Diperjalanan dalam mobil.
"Abang tau semalem kamu tidur larut malam kan?"tanya Fikri dengan mata masih fokus ke jalanan.
"Gak,so tau si Abang mah''
"Udah gak usah ngeyel Zura,semalem Abang cek kamar kamu,tapi kamunya malah asyik-asyik duduk dibalkon."
"Hehehe,Abang ngapain sih ke kamar azzura."sambil nyengir
"Dek,Abang tau kamu belum bisa lupain dia. Abang gak nyuruh kamu buat lupain dia secepat nya tapi coba kamu berusaha lupain dia perlahan"
Lampu berwarna hijau berganti dengan warna merah.
Azzura memandang kesamping,tatapannya kosong ingatannya berputar. Dan mengingat semua kenangan manis bersama Aly Alamsyah seseorang yang sampai saat ini berada di hatinya, meskipun kenangan manis itu harus berkahir denga luka.Tanpa sadar air matanya turun. Kamu jahat kenapa kamu Menghilang tanpa kabar seolah ditelan bumi sekalinya bisa di hubungi kamu mengakhiri semuanya tanpa alasan yang jelas,kamu meninggalkan aku yang tanpa sadar berjuang mempertahankan hubungan kita,menolak mereka yang datang demi kamu seorang. Berharap berkahir bahagia tapi luka yang aku dapatkan. Kamu jahat tapi aku gak bisa benci kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen FictionSeperti kata orang persahabatan yang dijalani antara perempuan dan laki-laki akan berujung dengan saling mencintai. Namun kedua sahabat yang berbeda jenis kelamin ini tidak percaya dan membantah apa yang sering orang bilang jika persahabatan antar...