Two

25 1 0
                                    

Mungkin masalalu tidak untuk dikenang
Tapi karna masalalu kita menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Harus sesakit ini kah untuk mencintamu
.
.
.

Azzura Fasya Asyifa

Happy reading.
Semoga Kalian suka.

Malam yang sunyi serta terpaan angin malam mendukung suasana hati wanita cantik,yang sedang berdiri di luar balkon kamarnya memandang ke arah langit gelap,bercahayakan bintang. Seolah ia sedang berbicara dengan bintang melalui isyarat mata mungkin hati untuk mencurahkan semuanya pada langit.
 

Ya langit malam di taburi bintang, menjadi teman untuk Azzura hampir kurun 1 tahun, dia memiliki rutinitas sebelum tidur untuk memandang langit. Semenjak kepergian seseorang yang dia sayang pergi dari kehidupannya dari menjauh dari cintanya , meninggalkan beribu luka dan mengisahkan tanda tanya besar.
Mengapa Dia tega melakukan ini,padahal Azzura sangat  tulus mencintanya, Apa kesalahan yang Zura perbuat hingga laki-laki itu tak berpikir panjang pergi meninggalkan dia tanpa adanya kejelasan. Itulah yang selalu ia tanyakan setiap malam saat ia memandang langit gelap dihiasi bintang.
"Kenapa kamu tega lakuin ini sama aku?
Apa salah aku?kenapa kamu pergi?" Tanya Azzura berturut-turut seakan Dia ada dihadapannya saat ini.

Angin malam yang begitu dingin tidak mengalahkan niatnya untuk berhenti menatap langit gelap.
"Aku tulus sayang sama kamu,Aku mau kamu kembali"Ucapnya sendu sambil memandang ke arah langit yang gelap bercahayakan bintang.

"Tanpa kamu sadar aku berjuang untuk mempertahankan hubungan kita,aku memilih menolak lelaki yang jauh lebih mencintai aku demi kamu. Hanya untuk kamu tapi nyatanya  aku terluka karna terlalu mencintaimu.Kesetian ku seolah tidak berarti,perjuangan yang pernah aku lakukan gak pernah kamu hargai." Air mata yang telah mengenang di kelopak matanya siap membasahi pipi halus Azzura.

"Apakah mencintai kamu harus sesakit ini?"Tambahnya kini dengan air mata yang telah membanjiri pipinya.

Sedalam itukah luka yang telah pria itu torehkan di hati Azzura??Setulus itukah Azzura mencintai pria masalalunya hingga saat ini ia belum mampu untuk melupakannya padahal pria nya itu selalu membuat menangis.
Cinta mampu membuat siapapun berubah...

Drrrt...drrrt...drrrt...
Handphone Azzura berdering menandakan sebuah panggilan masuk.

"Kenapa?"Jawab Azzura dengan malas

"Suara kamu ko serak?pasti lagi diluar natap langit sambil mengenang dia kan terus nangis iya?"Tebak nya tepat sasaran.

"Hmm..."

"kebiasaan,Udah sekarang masuk kamar tidur udah malem,tuh liat sekarang udah jam 11.30 Ra besokkan kamu kuliah pagi"

"Iya ya bentar lagi,bawel banget sih jadi cowo. Kamu juga kenapa belum tidur malah ganggu orang"

"Aku laki-laki jadi ya sedikit wajar buat begadang hehe"ucapnya dengan sedikit tawa

"Ngapain telpon?Mau sok ngasih nasehat lagi?"Zura sudah sangat hafal dengan orang satu ini menelpon hanya untuk menggangunya bermonolog.

"Nah anak pinter haha, Gini -gini juga aku peduli sama kamu ra,kamu tuh sahabat aku mana mungkin aku tega liat kamu terluka."

"........"hanya memandang langit enggan untuk menjawab

"Aku tau dia pria yang amat sangat kamu cintai,tapi sekarang semua udah berubah Ra,Dia pergi ninggalin kamu tanpa sepatah katapun buat apa masih mikirin laki-laki brengsek macam dia sih"

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang