Berduka

2.5K 90 6
                                    

Warning!
Typo bertebaran

Happy reading 🤗

Suara kicauan burung yang merdu membuat sang pendengar tersenyum senang. Senyum merekah di bibir mereka masing masing

Tapi tidak dengan seorang gadis yang tengah duduk di bangku bercat putih. Pandangannya kosong, hatinya juga ikut kosong. Dan sebentar lagi mata itu akan menurunkan setetes air mata

Tes!

Dan benar saja, satu tetes air mata turun dari mata dan melewati pipinya yang mulus. Dan setetes air mata itu dihapus kasar oleh sang empu.

Ia melihat sekumpulan anak kecil yang tersenyum bersama keluarga mereka. Seperti masa kecilnya dulu. Masa kecil yang sangat disayangkan jika harus dilupakan

Gadis itu lagi lagi melamun. Seperti mempunyai beribu masalah. Seperti masalahnya tak akan pernah habis

Gadis itu tersentak saat seseorang memegang pundaknya. Ia menoleh mendapatkan seseorang yang tengah menatapnya bingung

"nio?"

"keys, ngapain lo di rumah sakit?"tanya nio dan duduk di sebelah keysha

Gadis itu adalah keysha. Ia sekarang sedang berada di rumah sakit. Sepulang sekolah, ayahnya memberi kabar bahwa ibunya tiba tiba kejang. Keysha yang benar benar khawatir, ia berlari dari rumahnya sampai rumah sakit. Hebat bukan?

"emm.. Itu, gue.. Apa ya. Eh lo ngapain disini?"tanya keysha mengalihkan pembicaraan

Nio menghela napas "gue disini karena ini rumah sakit milik bokap"

"jangan ngalihin pembicaraan"lanjut nio lagi

"eh? Gue gak ngalihin pembicaraan kok"ucap keysha dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"keys, jujur sama gue. Mungkin gue bisa bantu lo"kata nio dengan merangkul pundak keysha

Tak lama suara tangisan pecah. Tangisan itu dari keysha. Keysha memang sedari tadi memendam tangisnya karena ia tak mau larut dalam kesedihan. Tapi karena sesosok nio datang, entah mengapa ia merasa bisa membagi tangisnya dengan nio

Tangan nio mengelus elus pundak keysha lembut. Hatinya benar benar benar sakit, melihat gadisnya menangis. Gadis? Bahkan nio belum menembaknya

Beberapa menit kemudian tangis keysha sudah redah. Keysha mengangkat wajahnya dan menatap mata milik nio

"maaf yo, baju lo basah"cicit keysha sambil menundukkan kepalanya

Nio menarik dagu keysha dengan lembut "gue gak peduli keys, yang gue peduliin sekarang adalah lo"

"lo boleh ceritaiin apapun. Biar rasa sedih lo bisa terbagi"tambah nio

Keysha tetap menatap manik mata nio dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada tatapan sendu, tatapan senang, bahagia. Tatapan yang bercampur campur

"ibu gue.. Kritis yo.. Di-dia u-udah gk bisa di-disembuhin la-lagi hiks hiks. Ap-apa yang harus gu-gue lakuin?"

Nio menatap keysha dengan pandangan sendu. Ternyata gadisnya ini memendam masalahnya sendiri.

ALENIA Is Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang