D-2
"Yuhu ..." Rose merentangkan kedua tangannya seraya berbaur pada luasnya hamparan bunga tulip.
Sebagian daratan Belanda berubah menjadi hamparan lautan bunga dari pertengahan maret hingga pertengahan mei. Musim tersebut dimulai dengan hamparan kemerahan dibulan maret, yang diikuti oleh bunga dafodil dan hyacinth april-mei, bunga tulip menampilkan keindahan beraneka warna layaknya mozaik indah warna-warni.
Sekarang Taehyung dan Rose sedang berada di Keukenhof, taman bersejarah dengan lebih dari 2.700 pohon dengan 32 hektar bunga tulip, hyacinth, bunga bakung, dan bunga-bunga musim semi lainnya.
"Taehyung kemari!" pemuda itu berlari kecil. Keduanya berpegangan tangan, berjalan beriringan.
"Ini yang terakhir, sungguh?" Rose mengangguk. Ia berdiri di samping Taehyung menatap kincir angin. Taehyung merasa detik demi detiknya semakin dekat."Apa ada yang ingin kau katakan padaku?" Rose menatap pada manik kecoklatan milik Taehyung. Pertanyaan yang sama seperti dulu, dengan sorot mata teduh itu menggelitik relung hati Taehyung.
Rose merebahkan dirinya di padang rumput yang diapit bunga tulip, Taehyung tak tinggal diam, ia juga ikut berhampar dirumput. Bahu kokohnya dijadikan bantal oleh Rose. Hening dan sejuk, keduanya menikmati pemandangan angkasa.
Taehyung menikmati waktu dengan menatap kearah Rose yang sibuk melukis langit dengan jarinya. Gumaman suara halusnya kian pudar.
Angin berhembus kencang membawa derau dingin, Taehyung meraih secarik kertas berisi bucket list milik Rose dulu. Tertulis disana pada bagian paling bawah bertuliskan 'Keukenhof'. Taehyung menaruh kertas itu diujung jari telunjuknya yang diapit jari tengah.
Sekali lagi hembusan angin, meniup perginya kertas. Bersama dengan kertas itu, tujuan dari Taehyung musnah. Ia menoleh menatap kearah Rose yang juga menoleh sambil tersenyum.
"Ik hou zielsveel van je."(Aku sangat mencintaimu) senyum itu tak pernah luntur, tapi entah kenapa mata Taehyung basah. Kata itu yang selalu ingin Rose dengar. Bulir bening kian deras jatuh, pandanganya pun berkabut karena airmata. Taehyung mengusak matanya segera, detik itu juga bayangan Rose kian memudar. Taehyung menggapai bayangan Rose yang hilang, kosong terasa hampa.
Taehyung menangisi akhir perjalanan ini. Hatinya terluka sebab kehilangan.
Tentu kalian penasaran tentang kisah yang sebenarnya? Selama dua hari ini Taehyung mewujudkan bucket list Rose, hanya bayangan Rose yang bisa Taehyung bawa pada realita. Rose meninggal 7 tahun yang lalu, kapal yang ia tumpangi menenggelamkannya. Taehyung sedari dulu mencintai gadis itu, tapi tak pernah mengucapkan apa isi hatinya.
Kalau saja Taehyung mengatakannya saat terakhir berjumpa, maka Rose rela membuang semua status sosial yang ia miliki demi bersama seorang lelaki biasa seperti Taehyung. Cinta memang diluar logika, tapi itulah ajaibnya cinta. Taehyung menyukai gadis itu sejak pertama, meski gadis itu baru menyukai Taehyung saat bertanding sepeda. Gadis itu membalas cintanya, tapi dimasa lampau Taehyung begitu pengecut.
"Apa ada yang ingin kau katakan padaku?" Taehyung hanya diam. Keduanya terdiam beberapa saat, Hening.
Rosepun mengangguk lalu berpamitan. Ia menyembunyikan raut sedihnya dengan senyuman.
Langkah lungkai Rose diikuti Taehyung dari arah berlawanan.
"Goodbye ..." Rose menghapus airmatanya menatap punggung Taehyung yang kian menjauh, ia berbalik dan setelah itu Taehyunglah yang menatap kepergian Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be With You ✔
Short Story[Kontes musim semi - Fanficindo] Ini mengenai kebersamaan Taehyung bersama gadis impiannya. Taehyung menghabiskan seluruh waktunya untuk mencintai gadis itu, meski tak pernah mengutarakan perasaannya. Taehyung menebus kesalahannya dimasa lalu, mengi...