Hatiku bukan samudra dari setiap hujan yang kausebabkan. Bukan pula benua pada apa-apa yang kaubenihkan dan semakin tumbuh lantas menjadi perdu; bisa saja tak diingini kalbu.
Kaulukis sepucuk sekar di secarik sanubari yang telah lama kusurukkan dari semua ungkapan asa. Di mana kautemukan sanubariku, pada siapa kau bertanya pintasan menujunya?
Dan tanpa sadar kuterima pendapatmu tentang sebuah rasa. Sepandangan kita merawat lukisan itu dari setiap debu yang mengudara; takkan menjadi selimut kita, begitu ingin kita.
Apakah teka-teki ini selalu menjadi pembahasan kita untuk saling sepemikiran memecahkannya.