Cahaya matahari yang masuk dari celah jendela cukup untuk menyilaukan mata, tapi Laras masih setia untuk terpejam, ia tau kalau ini sudah pagi hanya saja matanya yang terlalu malas untuk membuka.
Saat tengah menyamankan posisinya kembali Laras tidak sengaja menyentuh benda serupa dengan guling disebelahya, ia bergerak mendekat dan memeluk benda tersebut.
Nyaman sekali, siapa yang meletakan guling disini? Tunggu! Guling? Sejak kapan aku punya guling? Batin Laras.
Matanya terbuka dan seketika itu juga Laras terkejut ketika melihat Rio lah yang berada disebelahnya, namun sekejap keterkejutannya berubah menjadi sebuah senyuman, Rio kedinginan, Laras sangat tau itu.
Laras kembali memeluk Rio erat, menghangatkan tubuh suaminya itu dengan sayang.
Mata Rio terbuka. "Apa yang kamu lakukan?!" Kata Rio lalu mundur menjauh dari Laras.
"Kamu lupa Rio? Kita harus menjalani hari hari kita selama tiga bulan sebagai pasangan yang baru saja menikah? Itu perjanjian, apa aku salah? Lagipula kita masih suami istri." Rio terdiam, Laras benar, lagipula Rio tidak seharusnya menolak, ini keputusannya, dia yang menyetujui permintaan Laras.
Rio terdiam, ia hanya membiarkan Laras memeluknya.
"I love you sayang." Rio tertegun.
"Apa kamu tidak mau menjawab seperti biasanya Rio?"
"Lo-love you mo-more bae ..."
"Aku akan membuatkan mu sarapan!" Ucap Laras lalu bangkit berdiri mempersiapkan makanan kesukaan Rio.
Rio terdiam, dia tidak bisa seperti ini, dia harus segera menceraikan Laras.
•••
Hari ini Rio bertemu dengan Sarah, mantan kekasihnya yang kembali membawa cinta untuknya dan kembali merebut hati serta pusat pikirannya.
"Apa kabar sayang?"
Tangan mereka bertaut. "Baik Rio. Kamu sendiri?" Rio mengangguk.
"Tentu saja aku baik-baik saja, kan aku sedang bertemu dengan mu." Sarah terkekeh.
"Bisa saja kamu Rio, oh iya bagaimana dengan istri mu, apa dia mau bercerai?" Rio terdiam menatap Sarah, ia tampak ragu.
"Ada apa Rio?"
"Dia mau bercerai, tapi dia meminta waktu tiga bulan untuk aku memperlakukannya seperti pertama kali kami menikah." Sarah terperangah.
"Ba-bagaimana bisa begitu Rio? Kalian mau bercerai atau memperbaiki hubungan?" Rio menggelengkan kepalanya.
"Tidak sayang, ini hanya tiga bulan percayalah, aku akan tetap menikahimu, aku mencintaimu!" Hati Sarah benar-benar dongkol mendengarnya. Tidak, ini salah, ini salah! Geramnya dalam hati.
"Sekarang kita makan saja, jangan pikirkan Laras atau siapapun, hanya ada kita!" Sarah mengangguk, meski sebenarnya ia masih sangat kesal.
•••
"Sudah pulang Rio?" Ucap Laras sambil mengambil tas kantor Rio.
"I-iya sudah."
Rio hampir saja melangkah pergi kalau Laras tidak menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Month with You
Short Story[Taelice] || Local version. [END] [Short Story] Ketika masa depan yang sudah tersusun dengan rapi harus berakhir hancur hanya karena datangnya sebongkah masalalu yang kembali menoreh cerita lama. ••• Since: 220619 End: 030819