prolog

38 6 3
                                    

Jakarta, mei 2012

dua anak perempuan sedang duduk santai ditaman, saat sedang asik aktivitas salah satu anak perempuan itu terhenti karena kemunculan seorang lelaki yang sedang duduk disalah satu bangku taman dan mengenakan earphone wireless.

"Yer, yeri" kang Seulgi memanggil sahabatnya kim yeri namun yang dipanggil tak merespond, sampai akhirnya.

"KIM YERI" yang diteriaki melepas earphonenya. "Hmm pantes" umpat seulgi.

"Gak usah teriak si gi, malu banyak orang" yeri mengusap ngusap telinganya. "Kenapa?" Lanjutnya setelah berhenti dari aktivitas sebelumnya.

"Liat tuh, itu orangnya" seulgi menunjuk lelaki yang sedang duduk dibangku taman dan menggunakan earphone wireless. Yeri  mengikuti arah tangan seulgi, setelah itu ia membulatkan mulutnya hingga membentuk huruf 'o' dan mengangguk angguk.

"Itu yang sering lu bilang. yang bule tapi rada rada" tanya yeri ke seulgi. "Iya, sayang banget cakep tapi... begitu" seulgi memasang muka miris. "Tapi cakep si, masalah rada rada-nya its ok bagi gw yang penting cakep" yeri menunjukkan cengiran kudanya ke sahabatnya itu. 

"Dih najong. Gw bilangin ah" seulgi berdiri dari duduknya dan langsung berjalan menuju lelaki yang tengah mereka perbincangkan. "Seulgi apaan si" telat. Seulgi sudah ada dihadapan lelaki tersebut.

"Excusme" lelaki tersebut mendongakkan kepalanya dan menatap seulgi. "Yes, can i help you?" Sahut lelaki tersebut. Sebelum seulgi melanjutkan perkataannya yeri sudah menghampirinya lebih dulu.

"Gi, apaan si" yeri berbisik ke seulgi dan mencoba menarik seulgi menjauh dari lelaki tersebut.

"Apa si yer, sebentar" seulgi menarik tangannya. Yeri hanya pasrah dengan perlakuan sahabatnya yang nekad ini.

"Sorry, hmm what is your name" yeri hanya menatap seulgi yang kini sedang berkomunikasi dengan lelaki blasteran tersebut.

"Mark" jawab lelaki tersebut. Ternyata namanya Mark. "Owh, mark my friend want to talk to you" yeri membelalak kaget karena perkataan seulgi. "Gi apaan si" yeri memukul lengan seulgi. Tapi yang dipukul masa bodo.

"Oh, sure" mark tersenyum. "Tuh yer, selamat bersenang senang" seulgi meninggalkan yeri begitu saja.

"What is your name?" Mark menatap yeri yang kini bingung harus apa. "Hmm, yeri" yeri terlihat sangat gugup, namun mencoba untuk terlihat tenang.

"Hmm, can you speak indonesian?" Mark  mengangguk. "Hmm, lu cakep. Tapi sayang rada rada" setelah itu yeri langsung lari menyusul seulgi yang entah sejak kapan sedang berada dikantin taman.

"Gadis aneh" ucap mark ketika yeri sudah tak terlihat dihadapannya lagi.

.
.
.
.
.
.

Hahahahha author back kawan kawan. Ini cerita kedua author setiap bikin pasti diapus terus karena sepi pembaca wgwgwg. Semoga aja ini yang terniat xixixi

Jangan lupa vote kawan kawan karna itu bisa membuat saya semangat. Azek azek

Vote, comment ya ;)

Canada Boy × Mark Lee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang