97 | Story V

345 8 0
                                    

Story V

Selamat datang.

Perasaan? Bukan, cuman penasaran.

Perasaan? Bukan, cuman penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Aluna POV

"WOY"

Dih ada revan di kelas atas ngapain tuh bocah mau tebar-tebar pesona sama adik kelas, anjani? . Iya Anjani, kasian sih cewek secantik itu ditaksir sama Revan.

"Gue tau lu pada mau ngapain disini"

"Bukan urusan lo ya" Wulan buru-buru diem di depan kelas cowok yang Wulan taksir "Ih kok gak ada sih" dia celingak celinguk

"Balik deh, gue takut dicariin Alka"

"Ya terus? Hubungannya sama gue? Pokonya gue harus liat Alfa dulu"

"Lo nyari si Alfamart?" Revan nyaut "oh dia di laboraturium"

"ngapain? Semedi?"

"yakali, dia pinter borr gak kaya lo"

"Awas ya kalo boong, mati lo" Wulan lari ke tempat laboraturium, mana rame banget lagi malu gue kalau harus ikutan lari.

"Nah disini, pintunya gak di kunci. Lan kalau cinta tuh harus di perjuangin, cepet masuk ajak kenalan siapa tau kepincut. Gue sama Aluna bantu doa"

Wulan narik nafas "oke" dia nelen ludah, bayangin aja kaya mau ketemu ajal tau ga, tegang banget..antara masuk surga atau neraka kalau ini antara ditolak sama di terima.

"Doain gue"

Baru aja Wulan mau masuk, Wulan di dorong sama Revan. Pintunya dikunci.

"Nah loh disana ada yang mau kenalan, itu tuh yang di pojok. Lo tau ga Lan kalau tempat ini, tempat paling angker di sekolah kita, gue doain ya biar lancar PDKT nya"

"WOY?! REVAN ANJIR BANGSAT LO" Wulan teriak-teriak histeris  "MATI SANA! GW GAK IKUTAN UJI NYALI PLIS."

"Hahahaha" Gila si Revan ketawanya puas banget , gue ikutan ketawa jadinya. "Lan dipojok tuh ada apaan?"

"Hihihihi" gue ikut nakut-nakutin, seru soalnya.

"ALUNA JAHAT BANGET LO, BUKAIN PINTUNYA KEK! BANTUIN GUE! REVAN GUE NANGIS NIH"

"nangis aja sampe ingus lo meler-meler"

"AWAS AJA YA LO! GUE KIRIM KE NERAKA LO!"

"Hahaha"

"Aluna"

Gue nengok, Alka. Dia disini natap gue horror, duh.

"Ngapain disini?"

"Nganter Wulan--"

"Ngeceng?"

"....."

"Gue cariin lo kemana-mana"  Alka ngelap keringetnya "Ikut gue"

Mana ngomongya lo-gue, dia marah nih?, marah?.

"kemana?"

"Jangan kaya dora deh, ikut aja" dia narik tangan gue

"Wulan gimana?"

"Biar Revan yang urus"  Alka nunjuk Revan "Lo urus aja gue"

"Hah?"

"Udah ikut aja, jangan kemana-mana"

----

Alka POV

Gue gak tau ya, tapi gue tiba-tiba narik Aluna buat masuk kelas. Padahal gue gak pernah sepeka itu sama bel masuk kelas.

"Loh kok duduknya disini?"

"Ya terus?"

"Kan tempat--"

"Aku maunya disini"

Gue duduk sebangku sama Aluna, lagian Wulan masih dalam keadaan ganas nanti kalo Aluna diapa-apain sama dia gimana bisa berabe.

Gak mau gue.

Gue berusaha ikutin dulu  apa yang gue mau, buat ngikutin Alur Aluna, gimana dia sayang sama gue tapi nanti gue bakal balik ke Alur awal kalau gue gak bisa sayang sama dia.

Dia terlalu baik sih buat gue.

Halah bukan itu alesan gue.

Gue gak mau sama dia. Dia gak asik.

Mana sekarang pelajaran Bu Mar, guru killer, lu gerak dikit aja sensasinya kayak udah ngilangin tupperware emak lo.

Senggol.bacok.

Gue buka Handphone dan chat Aluna, nantang banget sih gue, gak apa-apa deh daripada bosen.

Gue ngelirik ke arah Aluna.

Lucu.

Gak deng, boong.

Abis serius banget. Dia cek HPnya, satu reaksi yang ngebuat gue narik kata-kata gue.

Gue ga boong dia lucu.

"Aluna..."

"...."

"Kenapa senyum-senyum sendiri? Ada yang lucu"

"Gak ada Bu, Maaf"





after I thought about it.  he is pretty funny.  and ... pretty cool.  I have to worry about myself

Aneh lo Al. Aneh.





 Aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I AM STRONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang