*Sudah di revisi
Maafkan jika masih ada typo atau alur gak jelas :v
╔═════ೋೋ═════╗
Magical Academy
╚═════☆◇◇☆═════╝By: Yuli_Kimi
══════════════Alexa melihat kepergian ayah yang kembali ke istana, untuk menjalankan kembali tugasnya. Ia menghela nafas, berat rasanya melihat ayahnya yang kembali ke istana. Roy hanya menginap selama 4 hari disini, lalu sekarang dia harus kembali, tugasnya sudah menunggu disana. Andai ayahnya bukan seorang kepala pelayan, mungkin ia sering bertemu dengan sang Ayah. Ia sangat sibuk karena kebutuhan anggota kerajaan yang harus ia sediakan. Jane menepuk pelan bahu anaknya, ia tau anaknya berat melepaskan Roy yang kembali ke istana. Roy hanya akan datang beberapa hari sekali dalam 3 bulan itu juga karena liburannya atau jika ada sesuatu yang mendesak, dia akan meminta izin kepada raja langsung.
"Alexa tenang saja nak, Ayahmu akan kembali pulang kerumah saat ulang tahunmu..." Alexa menoleh ke arah Ibunya yang tersenyum ke arahnya, "dan ingat kata Ayahmu... Cobalah berbaur dengan lingkunganmu. Tidak semua orang seperti temanmu dulu." Alexa terdiam, dia sangat ingat dengan apa yang di ucapkan sang Ayah.
"Alexa, cobalah berbaur dengan lingkungan sekitarmu. Lihatlah disana, tak semua orang itu sama seperti temanmu dulu. Kau harus lenih teliti lagi, mana yang tulus ingin menjadi temanmu, mana yang ingin menghancurkanmu. Kau hanya perlu lihat binar matanya. Mata tak pernah berbohong nak, seberapapun kau menyembunyikannya."
Alexa mengangguk, "Aku akan mencoba berbaur dengan lingkunganku Bu... kuharap aku bisa bertemu seorang teman? Tapi apa ada yang mau denganku?" Ia menatap lekat-lekat Ibunya yang berada di sampingnya.
"Ibu yakin kau akan mendapatkan teman. Percayalah pada dirimu sendiri." Jane perlahan masuk kembali kedalan rumah, membiarkan Alexa sendiri di depan pintu rumah. Alexa menghela nafas pelan, melihat ke arah jalanan. Ia bertekad untuk memulai hidup baru untuk mengenal lingkungannya sendiri. Kakinya mulai melangkah menyusuri jalan yang ia lewati. Matanya terus memandangi orang-orang yang berlalu lalang, bangunan-bangunan toko yang berdempetan, rumah-rumah kecil disekitar bangunan toko, anak-anak kecil yang berlarian kesana-kemari. Ia baru keluar dari rumah sejak sekian lamanya, karena tragedi dimasa lalunya yag terus menghantuinya. Sekarang kakinya sudah menginjak di pusat desa, ia senang rasanya bisa keluar rumah seperti ini.
Ia melihat ke arah pria tua yang menjual pernak-pernik perhiasan perempuan. Ia berjalan mendekat ke arah pria tua itu. Matanya melihat-lihat pernak-pernik yang sangat cantik dan juga indah. "Nona? Anda ingin membelinya? Jika begitu saya akan sangat senang jika anda membelinya. Sejak lama saya belum pernah mendapatkan seorang pembeli," ia tertegun mendengar ucapan pria tua tersebut. Ia mendudukkan dirinya disamping pria tua tersebut.
"Saya boleh tau nama Kakek?" Tanya Alexa sambil melihat ke arah pria tersebut. Pria itu perkiraan sudah berumur 80 tahun ke atas, terlihat dari kulit wajahnya yang sudah keriput, tanganya yang mulai mengecil seperti tulang di tutupi oleh kulit, seperti tak ada dagingnya.
"Nama saya Sur, saya seorang pendagang yang menjelajah dari desa kedesa lainnya. Saya berasal dari kerajaan Varlac." Jawab Sur, sambil memperlihatkan senyum lelahnya. "Sejak saat saya menginjakkan kaki disini dan berjualan disini. Tak ada satupun yang membeli dagangan saya. Biasanya di desa lain, barang saya akan terjual habis. Tapi disini bahkan tak ada yang mau meliriknya Non."
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Academy
FantasyApa perasaanmu saat kau harus tau semua itu dalam satu hari, apa lagi di hari spesialmu. Alexa, gadis yang hingga umurnya telah melebihi cukup untuk mendapatkan kekuatannya. Belum juga mengeluarkan kekuatannya sedikitpun, yang membuatnya jadi bahan...