MA 1 - [Penyambutan]

134 10 1
                                    

*Sudah di revisi
Maafkan jika masih ada typo atau alur gak jelas :v

╔═════ೋೋ═════╗
Magical Academy
╚═════☆◇◇☆═════╝

By: Yuli_Kimi
══════════════

Waktu kian berjalan cepat, seiring musim kian berganti. Alexa sekarang telah menginjak umur ke 15 tahun. Ia tampak cantik dengan rambut keemasanya yang lurus dan rapih. Mata ungunya yang jernih bagai sebuah crystal. Bibir tipis merah muda. Senyum manisnya terus terukir di bibirnya, hatinya sedang senang hari ini. Karena Ayahnya akan pulang kerumah malam ini. Ia sangat senang atas kepulangan sang Ayah.

Ayahnya, Roy bekerja di istana kerajaan Szalqio. Sebagai kepala pelayan disana, membuatnya jarang pulang kerumah karena kesibukannya. Hari ini adalah hari liburnya, ia berniat meluangkan waktunya untuk keluarga kecilnya.

Alexa membantu Jane membuat makanan untuk menyambut kedatangan Roy. Ia sangat bersemangat untuk menyambut kedatangam sang Ayah. Sampai ia lupa untuk bersiap-siap pada dirinya sendiri, karena terlalu bersemangat menyiapkan makanan untuk sang Ayah.

"Ibu... Alexa ingin menghias kuenya! Biar Alexa saja ya bu?" Ia memohon dengan puppy eyes andalannya.

"Tidak Alexa... Sebaiknya kau bersiap dan bersihkan tubuhmu. Lihat waktunya, sebentar lagi Ayahmu akan datang. Kau tak mau bukan? Ayahmu melihat mu dengan wajah penuh tepung seperti itu?" Alexa menyentuh pipinya yang di penuhi oleh tepung, namun bukannya menghilangkannya, ia malah membuat wajahnya dipenuhi oleh tepung, karena tangannya masih dibaluri dengan tepung. Jane yang melihat tingkat mengemaskan anaknya, hanya tertawa kecil.

Alexa menggaruk pipinya yang tak gatal karena malu, lalu berlari kecil menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Benar kata Ibunya, ia benar-benar harus membersihkan diri, ia tak mau Ayahnya melihatnya berantakan seperti itu.

Ia menikmati guyuran air yang membasahi setiap lekuk tubuhnya. Tubuhnya kembali segar. Rasanya ia ingin berlama-lama di bawah guyuran air. Namun ia tak bisa berlama-lama dikamar mandi, bisa-bisa Ayahnya akan sampai duluan, sebelum ia menyelesaikan mandinya.

Sekarang tubuhnya sudah di balut oleh dress biru muda sebatas lutut yang sangat pas di tubuh rampingnya. Rambut panjangnya, ia buat bergelombang. Membuatnya tampak lebih cantik. Polesan bedak tipis menyapu wajah cantiknya. Ia hanya memakai bedak saja, tak ada polesan lagi di wajahnya. Karena itu saja sudah cukup baginya.

Kakinya berjalan keluar kamar dengan riang. Ia menuju ruang keluarga yang sudah di hiasi berbagai macam hiasan-hiasan kecil. Untuk menyambut kedatangan Roy, yang akan kembali kerumah ini. Ia sangat merindukan Ayahnya. Ia mendudukkan bokongnya di sofa empuk nan nyaman ini.

Pandangannya beralih ke arah Ibunya yang juga nampak cantik dengan dress merah maroon yang membalut tubuh Jane. Di umurnya yang ke 38 tahun, ia masih tetap cantik. Jane mendudukan dirinya disebelah Alexa. "Kau tampak cantik sayang..."

"Ibu juga cantik... Pasti Ayah akan tersipu melihat Ibu yang tambah cantik." Wajah Jane memerah dengan ucapan anaknya. Alexa tertawa kecil melihat wajah Ibunya, mungkin karena sudah lama tak bertemu sang suami. Ia mudah tersipu dengan hal-hal kecil.

"Kau ini bisa saja Alexa..." suara pintu terbuka membuat mereka berdua reflek melihat kearah pintu secara bersamaan. Terlihatlah seorang pria gagah, walau usianya sudah menginjak 40 tahun. Ia masih terlihat tampan dengan kemeja biru, dan celana bahan berwarna coklatnya. Roy berjalan ke arah dua perempuan yang sangat ia rindukan. "Jane, Alexa... Aku merindukan kalian!" Roy merentangkan kedua tangannya.

Magical AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang