Sahabat

171 98 3
                                    

Teruslah berkarya dan bergaya karena hari yang berharga dimana kita bisa berkarya untuk menciptakan sebuah gaya dan teruslah bergaya demi menciptakan sebuah karya

( Fauzan Ulwan : 17 )

18 Juli 2010 adalah sebuah sejarah bahwasanya dunia telah bercerita kepada semesta tentang seorang pemuda yang sedang berlayar di muara perjuangan dibawah kakinya sendiri terkadang sebelum kita melihat indahnya fajar kita harus melewati gelapnya malam

Aku bernama Ahmad Rudi Fauzan seorang santri yang berasal dari "Kota 1000 Industri" yang akan mencari kebenaran yang haqiqi di sebuah lembaga Pondok Pesantren Modern
Ar Rasyidi

Aku tinggal di asrama gedung coklat,
dihalaman gedungku terdapat sebuah lapangan yang membentang luas di alam semesta, pemandangan gunung seakan membawaku terbang ke angkasa untuk menggapai mimpiku yaitu menjadi seorang novelis.

Ketika itu.... seorang temanku menepuk bagian pundak belakangku

" Puk.."

Heii...apa yang sedang kau pikirkan, dari tadi kulihat kau melamun saja ?  " ucapnya dengan berbicara  logat orang Medan kepadaku "

Tidak, aku tidak memikirkan apapun aku sedang bermimpi saja ,pasti suatu saat nanti aku akan terbang tinggi untuk meraih mimpiku, " ucapku sambil berkhayal "

Alah ! Jangan kau banyak berkhayal jika kau banyak berkhayal mimpi yang kau mimpikan takkan terjadi , ya sudah sekarang ikut aku  " ajaknya sambil menarik tanganku

Hei.. mau kemana kita ? " tanyaku pelan

Jangan banyak ngomonglah katanya ingin menggapai mimpi, sekarang ikut aku ke perpustakan pesantren kita baca buku yang memotivasi kita " ucapnya dengan nada yang menyakinkan"

Akhirnya aku pun mengikuti ia menuju perpustakaan pesantren.

Sebelum itu kuperkenalkan temanku yang satu ini, ia bernama Muhammad Farhan Ali panggil saja Ali ia seorang sahabat dekatku yang selalu memberikanku arahan menuju Masa depan yang indah ,ia tidak suka orang yang berkhayal apalagi melamun seperti aku tadi. Ia berasal dari Bekasi atau bisa disebut " Kota Patriot "

Setelah kita sampai di perpustakaan , ternyata temanku yang bernama Adul
sudah sampai duluan di perpustakaan tenyata teman temanku yang diluar pesantren dengan yang dipesantren itu jauh lebih hebat dipesantren Kita bisa berbagi pengalaman berbagi cerita Dan berbagi cinta "batinku berkata"

Dari sejak kapan kau disini Dul ? " tanyaku sambil melihat bukunya
Belum lama aku sampai kau sudah menyusulku " ucapnya pelan

Apa yang kau baca ? " tanyaku sambil melihat buku yang sedang dibacanya

Oh ini aku membaca kitab karangan Imam Nawawi Banten yaitu
Kitab" Riyadus Sholihin "



From Zero To Be HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang