14

4.2K 319 6
                                    

Flashback

"Apa Jennie jadi ke paris hari ini?" Limario berbicara dengan Bambam di telfon.

"Jadi, acara nya di mulai jam 7 malam. Mungkin bakalan selesai jam 10an".

Tentu saja Bambam banyak tau tentang kegiatan Blackpink sekarang. Sekarang dia adalah anggota band yang mengiringi Blackpink kalau Live concert. Pasti nya posisi nya sebagai Bassis.

"Gue bakalan nyusul dia ke paris. Tapi lu jangan kasih tau dia. Besok dia ulang tahun. gue mau kasih kejutan".

"Lu jadi bakalan nyatain itu?".

"Pastilah. Buat apa selama ini gue bertahan kalau gue gak bakal seriusin dia".

"Oke, gue tunggu kabar baik dari lu. Beliin dia cincin yang bagus. Jangan lupa pake parfume yang wangi. Jangan pake minyak nyong nyong" Bambam tertawa ngakak.

"Bangke lu, sejak kapan gue pake nyong nyong. Yaudah gue mau siap siap dulu."

Limario memutuskan sambungan telfon dan segera bersiap nyusulin Jennie ke Paris.

Dia mengambil kotak cincin yang di simpan di laci nakas dan memasukkan ke dalam tas nya. Akan di pastikan hari ini
menjadi hari yang tidak akan pernah terlupakan. Jennie pasti suka dengan kejutannya.

Limario tiba di Paris pukul 10 malam kurang. Dia menunggu di luar gedung tempat acara itu dilaksanakan. Kali ini dia tidak membawa mobil. Dia sengaja bawa motor karena ingin mengenang masa saat sekolah dulu bersama Jennie. Sebenarnya Jennie juga lebih suka motoran dari pada mobil. Lagian di kota ini tidak ada yang peduli jika Jennie itu artis, jadi dia bebas mau ngapain di depan umum. Gak harus ada ruang buat privasi.

Orang orang sudah mulai keluar dari gedung, acara sudah selesai. Limario melihat Jennie keluar dengan Kai di dampingi oleh manager mereka masing masing. Limario mencoba menelfon Jennie. Tapi tidak ada jawaban. Sepertinya tas Jennie di pegang sama manager nya.

Kai dan Jennie sekarang berpisah dari manager nya, berjalan ntah kemana. Limario mengikuti mereka. Dia masih penasaran dengan hubungan kekasih nya dengan lelaki itu. Sama sekali Jennie tidak pernah cerita tentang Kai. Jadi malam ini dia ingin membuktikan sendiri.

Setelah lelah berkeliling, Kai dan Jennie duduk di taman. Tangan mereka bertautan. Hati Limario panas melihat itu. Tangannya mengepal, ingin sekali dia memukul Kai yang dengan santai mengenggam tangan Jennie.

Ntah apa yang mereka bicarakan, sepertinya sangat serius. Mata Limario panas ketika Kai mengecup singkat Jennie. Dia sudah tidak tahan lagi, dia berjalan mendekati kedua orang itu. Lagi lagi Kai mengecup bibir Jennie. Oh tunggu, bukan hanya kecupan. Tetapi lebih dari itu.

Langkah Limario terhenti. Badan nya melemas. Sesak yang teramat sangat dia rasakan sekarang. Bunga dan cincin yang ada di tangannya jatuh seketika. Jennie sukses memporak porandakan hatinya. Niat nya ingin melamar Jennie malam ini luntur seketika. Dia marah. Teramat sangat. Tapi dia tidak ingin menunjukkan emosi nya pada Jennie sekarang. Limario memutuskan untuk kembali. Mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk menyatakan nya.

Limario mengambil HP di kantong celananya. Dan menelfon Bambam yang sudah pasti menunggu kabar baik dari nya.

"Halo" Bambam menjawab panggilannya.

"Gue udah gagal jadi yang terbaik untuk Jennie, Bam". Suara isakan Limario terdengar samar oleh Bambam.

"Eh lu kenapa?".

"Dia nge khianatin gue" Limario mematikan HP dan membuang benda itu saking emosi nya.

"Haloo! Lim! Lu kenapa??" Namun tidak ada jawaban. Bambam di buat khawatir gara gara cerita setengah setengah Limario.

Limario melajukan motor sekencang mungkin. Hatinya ingin teriak. Pikirannya kacau. Dia melamunkan Jennie, pandangannya sekarang kosong.

Tiba tiba mobil berlawanan arah menambrak motornya kuat. Dia terpelanting jauh. Tubuhnya terhempas. Kepala nya membentur kuat aspal. Luka bercucuran dari kepalanya. Kesadaran nya lambat laun menghilang. Gelap. Limario tidak bisa melihat apa apa lagi. Di hati kecilnya dia berharap masih bisa melihat senyum gadis yang di cintainya setelah ini.

"Jennie..." Ucap nya lirih.

Flashback end.

Bambam terkejut mendengar kabar yang baru saja di sampaikan oleh kedua orang tua Limario. Bukannya kabar baik yang dia dengar tentang sahabatnya, tapi malah sebaliknya.

Bambam pergi ke ruangan YG dengan tergesa, dia ingin meminta izin atasannya untuk menyusul Limario ke Paris. Setelah menjelaskan alasannya, YG tentu saja memberikan izin pada Bambam. Dia juga turut prihatin dengan musibah yang menimpa Limario.

Di koridor, Bambam tidak sengaja bertemu dengan member blackpink yang lain. Mau tidak mau dia harus menyapa.

"Oppa. Kau mau kemana? buru buru sekali". Lisa menatap nya heran. Wajah panik Bambam tidak bisa di sembunyikan.

"Aku mau ke Paris. sahabat ku baru saja kecelakaan di sana. Kondisi nya sangat parah"

"Kau pergi dengan siapa oppa?" Timpal Chaeng.

"Sendirian"

"Aku akan ngabarin Jennie, lebih baik dia menemani mu. Lagian dia sudah tidak ada agenda di sana. Tidak baik membiarkan mu sendiri dengan kondisi seperti ini"

Bambam cuma ngangguk. Dia tidak terlalu dengar apa yang di bilang Jisoo barusan. Dia tidak punya waktu lama untuk ngobrol dengan mereka.

"Baiklah, aku duluan. Sejam lagi penerbangan ku"

Ke tiga gadis itu ngangguk.

*****

Limario masih di ruangan operasi. Sudah 5 jam dan masih belum ada tanda tanda pintu ruangan itu terbuka. Luka nya yang cukup parah membuat dokter terpaksa melakukan tindakan operasi darurat.

Bambam yang baru saja tiba segera menghampiri kedua orang tua Limario yang masih nangis terisak di depan pintu ruangan operasi.

"Bagaimana keadaan Lim, om?"

"Kami juga belum tau, dokter belum keluar dari tadi"

Bambam menghela nafas panjang. Dia takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Dia terduduk lesu, tiba tiba getaran HP mengejutkan nya. Panggilan masuk dari Jennie.

"Siapa yang kecelakaan?" Jennie langsung menyambar dengan pertanyaan nya.

Bambam mendecih. Jadi Limario benar benar tidak jadi menemui Jennie?

"Aku tidak yakin kau masih peduli dengan nya"

"Apa maksudmu?"

"Datanglah kesini. Aku benar benar ingin buktikan perkataan ku"

"Sendiri. Jangan bawa Kai. Aku sudah muak dengan dia" - Sambung Bambam.

Sebenarnya Bambam sudah tau hubungan Jennie dengan Kai. Setiap kali Blackpink mengadakan konser, pasti selalu ada Kai yang akan menghampiri Jennie di backstage. Ntah ngapain, Bambam juga tidak tau. Dengar dengar dari Lisa, kedekatan mereka sekarang melebihi partner kerja. Dia ingin memberi tahu Limario tentang kabar itu, tapi dia belum cukup bukti.

20 menit kemudian dokter keluar dari ruangan operasi dengan tatapan yang sulit di artikan. Semua yang ada di sana menantikan kata kata yang akan di keluarkan dokter itu. Tapi dokter itu masih tidak bergeming sehingga membuat Papa Lim kesal.

"Cepat katakan, bagaimana kondisi anakku?" Papa Limario menguncang tubuh si dokter.

"Maaf, kami sudah mengusahakan yang terbaik"
.
.
.
.
.
TBC

Hari ini bakalan doble update yaaak! part selanjutnya nanti bakalan di up habis buka puasa.

Cape mikir ceritanya kalo perut lagi kosong hahaha.

Pain KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang