00

368 33 0
                                    

Aku menepuk dahiku kesal setelah mengobrak-abrik kotak pensilku dan aku tidak menemukan penggaris dan jangka ku. Astaga seperti aku lupa meletakkannya di meja belajarku. Lagi dan lagi aku lupa, aku memang benar-benar pikun.

Padahal sebentar lagi pelajaran matematika dimulai, dan Daniel saem menyuruh seluruh anak kelas untuk membawa penggaris dan jangka untuk kelancaran materi pelajaran pada pertemuan minggu ini. Jika tidak membawa kedua benda tersebut sudah dipastikan tidak boleh mengikuti pelajaran Daniel saem.

Dan sialnya aku lupa membawanya. Benar-benar menyebalkan. Masalahnya ini bukan pertama kalinya aku lupa, hampir setiap hari aku pelupa. Kenapa otakku sepikun itu sih? Apa dulu saat di dalam rahim aku tidak kebagian pemberian ingatan pada saat itu? Makanya aku selalu lupa hal apapun.

Tringg...

Bunyi pintu kelasku pertanda jika ada seseorang memasuki ruang kelasku, dan sialnya itu adalah Daniel saem.

"Tamatlah riwayatku" Gerutu sambil memukul-mukul kepalaku sendiri.

Saat aku sedang menyalahkan diriku sendiri yang payah ini, tiba-tiba ada seseorang yang menaruh jangka dan penggaris di mejaku. Sontak mataku membulat kaget dan akupun segera menoleh ke sosok itu.

Ham Wonjin.

Ya kudapati wajah Ham Wonjin tersenyum ke arahku sembari meletakkan jangka dan penggaris untukku.

"Aku tahu, sahabatku ini benar-benar pelupa. Jadi aku sengaja membawa dua jangka dan dua penggaris. Ini, pakailah" Ucapan Wonjin benar-benar sangat menenangkan hatiku.

Selalu saja Wonjin datang disaat yang tepat untuk membantuku bak malaikat yang baru turun dari atas langit. Aku benar-benar beruntung memiliki sahabat sepertinya.

"Terima kasih banyak, kau sangat bisa kuandalkan hahaha"

Wonjin pun mengangguk lalu kembali ke bangkunya. Dan pelajar matematika pun di mulai. Biasanya aku sangat membenci pelajaran ini, tapi entah kenapa setelah menggunakan jangka dan penggaris dari Wonjin aku menjadi sangat bersemangat mengikuti pelajaran ini.

Ham Wonjin, dia adalah sahabatku sedari kecil. Ia benar-benar sosok yang sangat perhatian kepadaku dan selalu memperlakukanku dengan baik. Aku benar-benar menyukainya.

Apa? Menyukainya? Tidak. Ini tidak boleh. Aku sudah bersahabat dengannya sangat lama sekali. Aku tidak boleh menaruh perasaan kepadanya.

Tapi... menyukainya bukanlah hal yang aneh. Karena dia... memperlakukanku dengan baik.

💙

Oh My Wonjin! [Ham Wonjin Produce X 101]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang