Terpesona

29 1 0
                                    

SMA Merah Putih, sekolah Dania dan Zidan sedang mengadakan perayaan ulang tahun, setiap kelas harus mengirim perwakilan untuk mengisi acara tersebut.

Karena hal itu Zidan dibuat kesal oleh tingkah kedua temannya.
"Ayolah bro, mau ya" bujuk Bisma tak menyerah walaupun jawaban yang didapat sedari tadi adalah satu kata 'nggak'.
"Iya, masa kelas kita nggak ngirim perwakilan sih, lo kan pinter nyanyi" susul Rendy, memang diantara teman satu kelasnya hanya mereka berdualah orang terdekat Zidan.
"Sekali gak tetep gak" kekeh Zidan pada pendiriannya.
"Gitu banget sih, ayolah sekali aja, apa ruginya sih" tambah Bisma.
"Iya kita cuma minta lo buat wakilin kelas, bukan sekolah" Rendy tetap kekeh untuk mencalonkan Zidan mewaliki kelasnya.
"Ya udah lo tampilnya pakek masker, biar semua orang nggak tau kalo itu lo, gimana?" saran Rendy dengan harap cemas semoga Zidan mau. Hening sesaat sebelum akhirnya senyum terbit dari kedua teman Zidan karena jawabannya, walaupun sekedar anggukan kepala.
"Ok gue cariin dulu maskernya" heboh Dimas yang langsung berlari keluar kelas.


"Selamat pagi semua" teriak kedua mc menyambut seluruh penonton, lebih tepatnya seluruh warga SMA Merah Putih, yang dijawab dengan semangat oleh semua.
"Cerah baget ya pagi ini, duh nggak kerasa ternyata sekolah tercinta kita udah tua ya, hahahaha" ucap mc kedua, diikuti tawa.
"Tua tua gini berjasa buat kita loh" balas mc pertama.
"Wah jelas donk, ok ngomong-ngomong untuk perayaan sekolah tahun ini setiap kelas di suruh menampilkan murid berbakatnya" sambung mc kedua.
"Bagaimana perwakilan setiap kelas sudah siap semua kan?" tanya mc pertama, yang dibalas semangat oleh semua siswa.
"Waduh semangat banget ya" puji mc pertama.
"Ok penampilan pertama dari kelas 11 IPA 1 ya, mana tepuk tangannya" triak kedua mc.

Prok prok prok prok

Bunyi tepuk tangan menyambut penampilan pertama, di atas panggung berdiri 7 orang siswi dengan pakain casualnya, menggunakan hoodie berwarna putih bertuliskan nama salah satu boyband korea, BTS. Mereka akan menampilkan sebuah dance.

Bunyi tepuk tangan tambah riuh saat lagu terbaru BTS, fake love menggema di seantero sekolah disusul dengan gerakan ketujuh orang tersebut.

Tak terkecuali teman-teman sekelas Dania, terutama Tania. Dia berteriak mengikuti lagu yang terputar juga badanya yang tak bisa diam sampai  penampilan tersebut selesai.

"Wow, gimana penampilannya" teriak mc. Yang disusul teriakan semua siswi, terutama para kpopers.
"Bagus banget pasti" balas mc kedua.
"Langsung lanjut lagi ya, ok beri tepuk tangan untuk perwakilan kelas 11 IPA 2" teriak kedua mc, disusul tepuk tangan meriah, tapi ketika seseorang manaiki panggung tepuk tangan tersebut terhenti, berganti dengan bisik-bisik tak jelas.

"Dan itu siapa?" tanya Fani ikut penasaran, pasalnya cowok tersebut menggunakan sebuah masker hitam.
"Nggak tau" balas Dania acuh padahal dalam hati penasaran. Perhatiannya tefokus pada cowok tersebut, terutama matanya, Dania merasa dia pernah melihat mata itu.

Semua mata memandang ke atas panggung, lebih tepatnya ke arah cowok bermasker itu, saat petikan gitar mulai berbunyi.

Jreng jreng jreng

I found a love me
Darling just dive right in
And my lead
Well I found a girl beautiful and sweet
I never knew you were the someone waiting for me
'Cause we were just kids when we fell in love

Saat suara cowok itu mengalun bersama petikan gitar, semua murid memandang dengan mata berbinar, terutama para siswi memuji suara indah itu, walaupun mereka tidak mengetahui siapa gerangan cowok dibalik masker itu, tapi mendengar suaranya mereka yakin kalau orang itu punya bakat yang hebat.

Not knowing what it was
I will not give you up this time
But darling, just kiss me slow, your heart is all I own
And in your eyes you're holding mine

Baby, I'm dancing in the dark with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favorite song
When you said you looked a mess, I whispered underneath my breath
But you heard it, darling, you look perfect tonight

Well I found a woman, stronger than anyone I know
She shares my dreams, I hope that someday I'll share her home
I found a love, to carry more than just my secrets
To carry love, to carry children of our own
We are still kids, but we're so in love
Fighting against all odds
I know we'll be alright this time
Darling, just hold my hand
Be my girl, I'll be your man
I see my future in your eyes

Baby, I'm dancing in the dark, with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favorite song
When I saw you in that dress, looking so beautiful
I don't deserve this, darling, you look perfect tonight

Baby, I'm dancing in the dark, with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favorite song
I have faith in what I see
Now I know I have met an angel in person
And she looks perfect
I don't deserve this
You look perfect tonight

Semua mata memuja, terpesona dengan suara cowok itu, ya dia Zidan.
Terutama Dania, dia tak mengalihkan pandangan darinya, merasa tak asing dengan suara itu, apalagi mata itu.
'Siapa ya' batin Dania.

Prok prok prok prok

Seluruh murid bertepuk tangan atas penampilan spetaculler itu. Saat cowok itu turun dari panggung Dania beranjak berdiri mengikutinya.

"Hai" panggil Dania membuat Zidan membalikkan badan. Dania tersenyum melihat itu, lalu berjalan mendekat.
"Penampilan kamu bagus" puji Dania dengan senyuman manis. Zidan hanya mengangguk tanpa berniat menjawab.
"Emmm, kayaknya aku pernah liat kamu deh" ucap Dania membuat Zidan gugup.
'Apa dia ngenalin gue ya' batin Zidan gusar.
"Owh, mungkin mirip aja, maaf ya ganggu, ya udah aku kesana dulu, bye" Dania akhirnya memutuskan untuk pergi, dia takut salah orang. Sebelum pergi tak lupa Dania menunjukkan senyuman manisnya, yang membuat semua orang terpesona, termasuk Zidan.






Aduh, aku bingung banget mau lanjut gmana ceritanya. Jadi aku buat cerita itu karena terinspirasi dari ultah sekolah aku,, maaf ya fiel nya gk dapet.

Jangan lupa voment ya

Mianhae typo berterbangan

Thank you😘

ZIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang