Page 2

864 117 2
                                    

.
.
.

"Akhirnya, kita sampai juga yah. Marvelous!"

Tsukasa berseru girang, auranya berbinar, nampaknya sangat menikmati hal yang menurutnya baru. Berkemah dengan para kakak kelas yang ia hormati. Beruntunglah, Tsukasa memiliki salah satu villa di dekat pantai, membuat Knights juga dirimu tidak perlu lagi repot mencari tempat.

Kalian berenam pun urun dari mobil yang dikemudikan oleh sang pemuda yang selalu bernada chou uzai.

Izumi, Leo dan Arashi berjalan agak di depan. Kau, Ritsu dan Tsukasa berjalan agak di belakang. Irismu sesekali melirik-lirik ke arah pemuda itu. Siapa lagi kalau bukan pacarmu.

Sudah menjalin hubungan selama setengah tahun namun belum ada kemajuan, sad.

Yah, tapi tak apalah. Toh, memang camp ini dikhususkan untuk Knights bukan untuk bermesraan, batinmu miris.

"Hm~? [Nickname]-chan, kau lagi memikirkan sesuatu~?" bisik Ritsu yang tiba-tiba.

Kau tersentak kaget dan sontak saja berlari ke depan hingga menabrak punggung Izumi. Izumi menoleh, mendelik sebal padamu. Kau menegak salivamu dengan gugup.

"He? Daritadi kau mengganggu terus, chou uzai. Bilang apa maumu."

"M-maaf, Izumi-senpai."

"Secchan, apa kau tidak terlalu berlebihan, hm~? Lagian itu salahku juga karena menggodanya sehingga [Nickname]-chan kabur padamu, lho. Kau sih tidak memperhatikannya, hehe."

Yang menggoda malah mengaku duluan, heran. Ritsu terkekeh pelan, melipat kedua tangannya di depan dada bidangnya. Wajah Izumi memerah, entah karena kesal pacarnya digoda ataupun malu karena Ritsu juga ikutan menggodanya.

Lantas tanpa basa-basi lagi, Izumi menggandeng tanganmu dan membawamu pergi jauh dari Knights. Biasanya sih, dia akan marah saat dipegang tapi kali ini tidak.

Tangannya besar dan hangat, batinmu dengan wajah yang memerah.

"Ha, Kuma-kun selalu saja membuat masalah," gerutu Izumi.

"Memangnya dia membuat masalah apa, Izumi-senpai?" tanyamu polos. Izumi mendelik saat diberikan pertanyaan olehmu. "Chotto, sekarang bisa kau lepaskan genggamannya?"

Kau melepas genggamannya dengan hati-hati sembari ikut menggerutu pelan dalam hati. Dia yang berinisiatif duluan, malah dirimu yang terlihat memaksanya.

Izumi mengendikkan bahunya, menghela napas dengan kasar. "Katanya aku kurang memperhatikanmu―walau memang benar. Jadi, anggap saja liburan ini selain melatih Knights juga untuk kita berdua, ok?"

Irismu berbinar mendengarnya, perasaan bahagia meluap dari dalam dadamu. Izumi tersentak kaget ketika melihatmu yang seperti itu lalu memalingkan wajahnya, berusaha menutupi rona merah yang mulai menjalar.

"Mungkin setelah latihan kita harus pergi ke pinggir pantai untuk mencari seashell, Izumi-senpai!" ujarmu bersemangat.

Izumi tersenyum miring. "Heh, boleh juga~"

Dalam hati kau bersyukur dan bergumam, "sepertinya ini akan menjadi liburan terbaik tahun ini!"

―itulah yang kau pikirkan saat itu.

.
.
.

Summer Holidays ⇢Sena Izumi × Reader [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang