Page 5

811 108 1
                                    

.
.
.

"Ohayou, [Name]."

Izumi, untuk pertama kalinya menyapamu di awal hari. Kau tersigap, kaget ketika dirinya menyentuh bahumu, menyapa duluan. Hampir saja topi pantaimu terbang jika tidak kau tahan.

"Hm, pagi...," balasmu tak bersemangat ketika teringat akan hal kemarin. Sungguh, membuat mood-mu hilang saja. Kau kembali berjalan-jalan di pantai, mengabaikan dirinya yang mulai tertinggal jauh di belakang. Yah, sebelum matahari pagi menampakkan dirinya, setidaknya kau bisa menikmati dinginnya deburan ombak yang menerpa telapak kakimu.

Melihat responmu yang tak biasanya, ia mendelik heran, menyusulmu. "Kenapa? Kau salah makan, huh?"

"Tidak. Hanya saja aku berpikir... kau ini sebenarnya menganggapku apa, Izumi-senpai?" tanyamu dengan nada kecil.

"Tentu saja. Kau ini pacarku, kenapa masih tanya lagi?"

Ia mengerutkan alisnya, bingung dengan pertanyaanmu. Kau tersenyum miris ketika mendengar jawabannya. Memang benar, status kalian saat ini adalah kekasih tetapi kenapa dirimu merasa sangat beda?

Melihatmu yang tambah murung, Izumi memutar irisnya malas. Lantas ia mengambil topimu lalu tertawa remeh. "Kalau ada yang mengganjal hatimu, katakan saja. Jangan memendamnya sendiri dasar pendek, chou uzai."

Gasp.

"P-pendek?! Izumi-senpai, kau keterlaluan!" balasmu tidak terima dengan ejekannya. Wajahmu memerah, kau pun berusaha meraihnya, mencoba mengambil topi yang berada di tangannya.

Izumi tertawa melihatmu kesusahan. Dasar manusia tukang bully. Senang sekali berada di atas penderitaan orang lain.

"Ayo coba ambil." Ia kembali meledekmu.

"Uh..."

Pria bersurai abu-abu itu lantas menggelengkan kepalanya lalu menaruh kembali topimu, memakaikannya dengan perlahan. Kemudian merapikan anak rambutmu, mendekatkan wajahnya dengan wajahmu hingga jarak antara kalian mulai menipis.

"S-senpai... Jangan seperti itu, terlalu dekat..."

Ingin sekali rasanya kau memalingkan wajahmu. Tapi rasanya, badanmu kaku. Tak bisa digerakkan. Kau bisa merasakan deru nafasnya, hingga membuatmu menahan nafas.

"Kenapa? Kau tidak suka, huh? Memang, kau dan Yuu-kun itu mirip yah, malu-malu seperti ini."

Irismu melebar, tak suka jika disamakan seperti ini dengan Makoto. Dengan cepat, kau mengecup bibir Izumi. Membuat Izumi tersentak kaget.

"J-jangan samakan aku dengan Makoto-kun! Lagian... lagian dari kemarin senpai memperhatikannya terus!" bentakmu dengan wajah menahan tangis.

Setelah mengatakan hal itu, kau berlari, meninggalkan Izumi yang masih berusaha memproses apa yang terjadi.

Senyum miring ia ulas, Izumi meraba bibirnya. Wajahnya sedikit memerah, namun tersamarkan oleh minimnya cahaya matahari pagi. "Jadi itu yah, yang ia khawatirkan."

.
.
.

Summer Holidays ⇢Sena Izumi × Reader [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang