02 | Pertemuan (part 2)

272 112 45
                                    

Brisia Jodie - Seandainya

***

Shaula Velandina Allyra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shaula Velandina Allyra

***

Aku lebih suka kamu yang tidak mengenalku, karena jika itu terjadi, aku yakin kamu tidak akan menjauhiku seperti dulu.

***

Nyawa mereka seakan kembali. Keduanya tersadar apa yang baru saja terjadi.

"Gue minta maaf, lo nggak papa?" ujarnya berdiri sambil merapikan seragamnya.

"Iya gue nggak papa."

"Sini gue bantu berdiri, pasti kaki lo masih sakitkan?"

"Nggak usah, gue bisa sendiri." Shaula memaksakan dirinya untuk berdiri meskipun sebenarnya kakinya masih terasa sakit.

"Oke."

"Gue balik dulu," ujar Shaula bersiap untuk melangkah.

Tiba-tiba langkah Shaula terhenti, tangan kanannya disambar begitu saja oleh cowok itu. Shaula terkejut, ia segera memalingkan wajahnya ke arah lain agar cowok itu tidak melihat pipi Shaula yang sedang bersemu merah.

"Eh tunggu! Kayaknya gue pernah liat lo deh, dimana ya? Apa kita pernah ketemu?" tanyanya sambil menatap lekat-lekat Shaula.

"Eng..enggak kok, lo salah orang kali," ujar Shaula sambil melihat ke arah lain karena ia merasa risih ditatap cowok di depannya.

"Tapi gue merasa yakin kalo kita pernah ke-"

"Sorry gue duluan, Pak Reno bentar lagi masuk kelas," ujar Shaula meninggalkan cowok itu sebelum ia mengetahui yang sebenarnya.

'Gila! untung gue masih bisa napas! Semalem gue ngimpi apa sih sampe ada kejadian kayak gini.'

'Oh iya, tadi kan dia nggak ngenalin penampilan gue, emang gue beda banget ya.'

'Tapi ya udahlah, toh kalo dia nggak kenal gue, dia jadi nggak ngehindar kaya dulu.'

Shaula terus saja mengoceh sendiri dalam hatinya. Dia juga tak perlu khawatir akan terlambat masuk kelas, karena Pak Reno sedang pergi entah kemana. Kata Rivera, Pak Reno memang selalu seperti itu, tidak ada siswa yang tau beliau pergi kemana.

Dan seperti dugaannya, kelas sangat ramai karena Pak Reno tidak ada. Seisi kelas menggerombol di kelompok masing-masing, tujuan mereka bukan untuk belajar, melainkan menggosip atau pun bermain game.

Shaula duduk sendirian di bangkunya, karena Karina sudah masuk di salah satu kelompok tersebut. Bagi Shaula, suasana seperti ini sudah biasa ia hadapi sejak kelas 7, sehingga ia tak perlu merasa kesepian.

Setengah DasawarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang