Part 12

5 0 0
                                    

Dimas menopang tubuh Rio, berniat untuk membawanya kerumah sakit. Seperti yg Clara suruh. Namun, pada saat tepat didepan pintu, Rio berhenti sejenak.

"Kenapa berhenti?, gue mau bawa loe kerumah sakit" kata Dimas agak kesal

"Gue mau anterin Clara pulang, gue udh janji mau nganterin dia pulang" Rio melirik ke arah Clara yg berdiri sejajar dengannya.

"Ngk ush, gue bisa pulang sendiri kq" tolaknya

"Ucapan adalah janji, dan janji adalah hutang. Aku cuma mau nepatin janjiku, aku bukanlah orang yg mudah mengumbar janji, jika aku berjanji sudah pasti akan aku tepati"

"Ehh apa2n loe, Clara tu cewek gue, ngk ush macem-macem loe. Biar gue aja yg anterin Clara pulang" kata Dimas terdengar marah

"Udahlah Dim, kamu ngk denger tadi aku bilang apa?. Kita putus, kamu lupa atau pura-pura ngk denger sih?" Clara terlihat murung

"Ra, maafin aku"

"Ngk"

"Rio anterin gue pulang, kita naik taxi sama-sama" lanjutnya

Rio hanya mengganguk, mengikuti langkah Clara yg menariknya ke tepi jalan raya. Diam-diam Rio mulai bersorak-sorai didalam hatinya, dia merasakan hawa kemenangan yg membuatnya melupakan luka akibat pukulan Dimas.

Clara terlihat mondar mandir menunggu taxi. Namun, tak ada satupun taxi yg lewat.

"Ra... " panggil Rio

"Hm"

"Kamu knp tiba-tiba putusin Dimas?"

"Gue udh lama nyari celah untuk bisa lepas dari dia, gue udh capek pura-pura jadi pacarnya, gue lakuin itu cuma karna gue tanggungjawab. Tapi gue lelah, gue masih trauma sama kejadian semalam, itu ngebuat gue semakin benci sama yg namanya cowok, dan loe tau phobia gue sekarang udh parah, kalo gue terus2an pura-pura jadi pacarnya Dimas, itu sama aja nyakitin diri gue sendiri" jelasnya

"Emang kamu ngk takut sama aku? aku juga cowok lho"

"Udah dehh loe jangan miker yg bukan-bukan, ini tu bukti tanggungjawab gue, walaupun gue phobia sama cowok sekalipun, gue juga ngk akan ninggalin tanggungjawab, gue juga masih punya hati untuk itu"

"Tanggungjawab maksudnya?" Rio masih belum mengerti dengan apa yg dikatakan Clara.

"Loe terluka gara-gara Dimas, dan Dimas tanggungjawab gue. Jadi loe juga jadi tanggungjawab gue" jelasnya singkat.

"Oh iya aku ngerti"

"Taxi" teriak Clara saat melihat taxi mendekat ke arahnya.

****

"Ma, Clara pulang" teriak Clara dari depan pintu, yg disambut hangat oleh mamanya, Clarapun menyalami tangan mamanya.

"Sama siapa Ra?" tanya mamanya

"Oh itu, Rio ma" jawab Clara singkat.

"Kq ngk disuruh masuk temennya?"

"Ngk ma, dia mau pulang"

Mamanya Clara tak menghiraukan ucapan Clara, mama Clara menemui Rio didepan pintu dan mempersilahkan untuk masuk.

PINCOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang