Caca sedang duduk di kursi taman sembari membaca novel kesayangannya, menikmati semilir angin, dan menghirup udara segar.Sedetik kemudian dia meletakkan novelnya, menatap langit biru.
"akh!!, gua kok mikirin norbert mulu, padahal ngobrolnya singkat banget.Tapi,kepikiran berkepanjangan."ucapnya bermonolog. Dari tadi dia benar benar tak bisa fokus membaca novelnya.Entah kenapa, norbert selalu hadir di pikiranya dan yg paling mengganggu caca selalu mengingat percakapan singkat mereka tadi pagi dan yah tatapan norbert tadi benar benar tak lekang dari ingatannya.
"hahhh"caca membuang nafasnya dengan kasar"tatapannya maut banget sih!!. "caca jadi kesal sendiri memikirkannya."Matanya emang gitu, maut! ." terdengar suara dari belakang caca.
Dia adalah alan yg dari tadi berdiri sambil mendengarkan ocehan caca. Tadinya, dia datang dengan niat mendekati caca. Tentu saja,agar dia bisa dekat dengan sasa. Awalnya alan berfikir bahwa akan sangat susah mengajak caca. Tapi,setelah mendengar ucapan caca tadi,alan jadi punya ide buat deketin sasa lewat caca tentunya.
"gimana kalo kita kerjasama ,gua bantu lo deketin norbert. Lo bantu gua deketin sasa. Gimana?? "tawar alan dengan wajah senang. Sedangkan yg diajak ngomong malah masang muka kaget
"gak mau!!"tolak caca langsung. Dia langsung berdiri hendak pergi meninggalkan alan yg dia anggap merepotkan. Gerakan caca berhenti saat alan memegang tangannya, lalu menarik badan caca dengan mudah hingga wajah caca hanya berjarak kurang dari 5 cm dari wajah alan. Hening sejenak saat mereka saling menatap satu sama lain. Sedetik kemudian, caca tersadar lalu langsung mendorong tubuh alan menjauh darinya.
"lo apa - apaan sih!!"bentak caca langsung .wajahnya memerah dan jantungnya berdetak tak normal karna adegan tadi.
"gua mau lo bantu gua"ucap alan enteng. Dia sama sekali tak terlalu peduli dengan kejadian tadi.
"gua gak mau! "
"lo harus bantu gua"
"ogah"
"harus! "tegas alan.
"gua gak mau jerumusin kembaran gua sasa ke cowok playboy yg bernama alan kayak lo!! "caca mulai jenuh dengan keadaan ini.
"gua tau lo suka sama norbert, gua bakal bantu lo deket sama dia, dan lo harus bantu gua deket sama sasa"tawar alan mencoba lagi.
"gak usah sok tau deh"dengus caca kesal .
"kalo cinta mah, gak usah gengsi"goda alan sambil menyentuh pipi caca dengan telunjuknya.
"ok, gua bakal bantu lo tapi dengan satu syarat. "putus caca. Dia sudah muak dengan keadaan ini. Sangat menyebalkan.
"tuh kan, malu - malu tapi mau."goda alan lagi .
"jangan bikin gua berubah pikiran!"tegas caca kesal dengan godaan alan.
"iya...., syaratnya apaan"
"lo gak boleh jadian sama sasa kalo gua belum jadian sama norbert "
"ok! "alan langsung menyanggupinya.Baginya ini takkan sulit, melihat caca adalah gadis yg cukup menarik, dia cantik atau lebih tepatnya sangat cantik andai caca pamdai berdandan, dia juga pintar, baik, hanya cukup cerewet atau mungkin sangat cerewet.
"misi berjalan mulai besok"ucap caca datar lalu beranjak pergi meninggalkan alan.
"woiii, nomor lo minta dulu"teriak alan.
Caca berbalik, menatap alan penasaran "buat apa"
"ada yg mau gua omongin"
Caca mengambil kertas dan pulpen lalu menuliskan nomornya disana. Melemparkan kertas yg sudah digulung ke alan.
Alan dengan sigap menangkap kertas itu"thanks"alan tersenyum simpul"dia cukup menarik"ucap alan pelan.🌨🌨🌨
"menurut lo mereka ngomongin apaan, sampe harus tatap tatapan gitu?"ucap seorang gadis ke pria di sampingnya. Mereka menyaksikan segala kejadian tadi.
"gua mau setuju sama tawaran lo"bukannya menjawab pertanyaan gadis yg berdiri di sampingnya. Pria itu lalu pergi meninggalkan gadis itu.
Akan ada kejadian menyenangkan setelah ini.vote and comen yh:)
salam manis,dea.

KAMU SEDANG MEMBACA
double couple
Fiksi Remaja"lo harus bantu gua!! " "ogah" "harus!! " "gua gak mau jerumusin kembaran gua sasa ke cowok playboy yg bernama alan kayak lo! " ¤¤¤¤¤¤¤¤ "norbert lo harus deketin gua ke alan!! " "gua sibuk! " "kalo lo mau lo bakal gua bantu...