Jyunhao lagi leyeh-leyeh di depan TV sambil makan kue lapis legit bikinan mamanya.Sepulang sekolah tadi, Jyunhao langsung nganterin Yireon ke tempat Nagyung, di kompleks sebelah.
Katanya Yireon ada kerja kelompok di sana, dan minta dijemput jam 5 sore.
Sedangkan Jyunhao sendiri lagi gaada kerjaan dirumah.
Karena dia kebetulan lagi gaada tugas, dan lagi gabut.
Papa Jackson lagi ngantor, sedangkan mama Xuanyi lagi masak di dapur sama Bi Iyem.
Iya, mama Xuanyi masak sendiri.
Walaupun kaya dan punya banyak pembantu, tapi soal masak dan toko kelontong ga bisa diserahin ke orang lain.
Segenap ibu-ibu di blok C juga kebanyakan masak sendiri, katanya biar sehat dan ga banyak micin.
Jyunhao lagi ganti chanel tv sampe bel toko bunyi, tanda ada yang mau beli.
"Guno itu ada yang mau belii, sana ke toko gih!!!!" teriak Mama Xuanyi dari dapur.
Jyunhao langsung turun kebawah ke toko kelontong keluarganya.
"Mau beli apa?" tanya Jyunhao ke sosok pembeli di depannya.
"Loh kok lo sih??? Gue ngarepnya tuh bidadari." kata si pembeli yang tak tahu diri.
"Kalau lo nyari si Yireon gaada. Adanya gue. Jadi beli gak nih?" kata Jyunhao sinis.
"Iye iye, sewot amat sih lo. Gue mau beli pembalut, ada gak?" jawab si pembeli sambil bisik-bisik.
"Hah seriusan nih lo ???? Lo kan cowok bang, yakali beli gituan. Bang Hyunsuk lo seriusan beli itu?" ujar Jyunhao terkaget-kaget.
Hyunsuk cuman menggerutu dan mengangguk pasrah.
"Iyaaa, tuh nenek lampir tembus barusan. Terus nyuruh-nyuruh gue buat beliin pembalut buat dia." keluh Hyunsuk.
"Padahal kan tinggal nyuruh pembantu, ngapa harus gue sih." lanjut Hyunsuk.
"Ealah, lo beliin buat Kak Jennie toh. Kirain buat lo pake sendiri Bang." kata Jyunhao.
"Ngaco lo! Ya nggak lah. Gue pria tulen." ucap Hyunsuk.
"Yireon kemana dah, biasanya kalau lo gaada yang jaga toko si Yireon." kata Hyunsuk.
"Yireon lagi kerja kelompok di kompleks sebelah." ujar Jyunhao sambil mengambilkan pesanan Hyunsuk.
"Nih, udah pesenan lo Bang. Mau nambah apa lagi?" tanya Jyunhao.
"Tambah cinta nya si Yireon aja bisa nggak?" ujar Hyunsuk mulai ngalus.
Jyunhao menatap Hyunsuk dengan datar.
"Bodo amat sih. Si Yireon juga gabakal mau ama lo" dengus Jyunhao.
"Jadi 10 000 rupiah." lanjut Jyunhao.
"Lah kok gitu doang 10 ribu?" protes Hyunsuk.
" Ya lo dah kan beli 2, satu harganya 5 ribu. Udah buruan."
Baru saja Hyunsuk merogoh dompetnya mengambil uang, terdengarlah suara seorang pembeli lainnya.
"Gunoooooooo apa kabar!!!!!!! Gue mau beli gula aren satu bungkus trus cu----"
Suara gadis itu terputus kala melihat sosok pembeli lain yaitu Hyunsuk.
Mampus kok jadi gini sih, batin Jyunhao.
Seketika keadaan menjadi hening.
"Oh lo udah balik Yen. Kok yang disapa cuman si Guno sih. Gue nggak nih?" ucap Hyunsuk sambil senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wang Family
FanfictionSebuah kisah keluarga bapak Jackson Wang dan ibu Xuanyi yang tajir melintir. Beserta kedua anak kembarnya, Wang Jyunhao dan Wang Yireon. Tak lupa toko kelontong keluarga. "Pah, anterin mama ke supermarket." "Sebentar ya ma, kunci mobil papa ilang." ...