three

17 0 0
                                    

Saat ini bel pulang sekolah telah berbunyi,itu artinya semua siswa/i saatnya meninggalkan sekolah.tapi tidak dengan anggota osis,kita masih harus mengikuti rapat anggota yang katanya membahas aktifitas terakhir sebelum akhirnya kita benar benar lepas dari keanggotaan.

Aku masih harus mencari alasan untuk kukatakan pada wildan nantinya.

Dan benar saja,Wildan datang menjemputku untuk mengajak pulang bersama.

"Ratu"

Aduhh apa yang harus gue lakuin.

"Ayok pulang"ajaknya,"emm wil,lo pulang duluan aja nggapapa"jawabku,"lah terus lo gimana?"tanyanya,"g..gue..gue harus...emm"dia terkekeh,lah?kok?
"Mau ngomong apa si,am em am em dari tadi"ucapnya,"itu wil,guee.. gue masih harus rapat osis"ucapku sembari menduduk melihat kaki jenjangku yang tertutup kaus kaki.

Raut wajah wildan yang semula ceria kini berubah,antara marah dan kecewa,dia menatapku dengan tatapan yang tidak bisa kuartikan.

"Will"panggilku,dia tidak merespon ucapanku."Wildannn"panggilku sekali lagi,dia membelakangiku sekarang."Wildan plisss,ijinin gue.gue janji nggabakal macem macem"ucapku langsung memeluk wildan dari belakang,wildan hanya diam."Wildann,jawab guee"

Pasti kalian bertanya tanya,kenapa wildan bisa berubah sikap menjadi sedingin itu.

Sebenarnya Wildan bukan tidak mengizinkan ku untuk menjadi anggota osis,tapi wildan hanya tidak ingin aku berhubungan dengan Marvel,ketua osis itu.karna menurutnya,marvel tidak sebaik apa yang kubayangkan.Memang,memang dulu sempat ada kejadian di sekolahku,tahun lalu lebih tepatnya.Dulu Marvel tertuduh melakukan pelecehan seksual terhadap adik kelas yang baru mengikuti MOS.Tapi sampai sekarang masih belum ada kejelasan tentang tuduhan itu.Sejak kejadian itu,Wildan sangat sangat sensitif denganku saat ingin mengikuti rapat osis.

"Gue percaya sama lo"ucap wildan dengan nada dinginnya,aku tersenyum."Tapi gue nggak percaya sama ketua osis abal abal itu"lanjutnya,"Gue bakal temenin lo sampe rapat selesai"aku senang wildan sepeduli ini padaku."Makasih Yanggg,makasih banyak"akhirnya kata yang terucap dibibirku,memang selama ini aku jarang menggunakan panggilan sayang.karna bagi kita berdua,pacaran yang seperti itu sangat membosankan dan hubungannya juga terkesan terlalu formal.

Kita berdua berjalan santai menuju ruang osis,masih dengan suasana froze wildan masih diam seribu bahasa,tidak seperti biasanya.aku benar benar tidak nyaman dengan suasana seperti ini.tapi aku lebih memilih untuk diam,takut wildan akan semakin marah padaku.

Akhirnya kita sampai di ruang osis,terlihat marvel sudah berdiri di depan pintu.itu artinya,aku sudah terlambat untuk mengikuti rapat.

"Kak marvel,maaf ya eca telat datengnya"ucapku,dia mengangguk"nggapapa kok ca"aku melirik ke arah wildan yang kini melipatkan tangan di depan perutnya."yaudah ayo masuk"ucap wildan menggandengku masuk ke ruang osis,tapi lengan wildan ditahan oleh marvel."Lo mau ngapain?"tanya marvel,wildan melepaskan tangan marvel dengan kasar,"gue mau nemenin cewek gue"wildan melangkah kan satu kakinya masuk ke dalam ruangan,lagi lagi tangannya ditahan oleh marvel,"tapi selain anggota osis dilarang masuk"wildan benar benar jengkel sekarang,"banyak bacot lo!"lagian marvel kenapa sih,toh juga wildan nggak ganggu acara ini."kak,izinin wildan ikut ya?dia nggak bakal ganggu kok kak"ucapku menengahi pertengkaran mereka berdua,nampak raut wajah marvel kini berubah,dia mengangguk,aku tau anggukannya terpaksa karena permintaanku.tapi tak apa,daripada mereka berdua berantem dan wildan juga marah padaku nantinya.

Di dalam ruangan,aku duduk di sebelah wildan tentunya.Dia tidak akan mengijinkanku untuk duduk di sebalah anggota osis yang lain,terutama laki laki.

"Ya teman teman,kita mulai rapatnya hari ini"ucap marvel,
"Kita akan mengadakan camping untuk kegiatan terakhir kita"lanjut vita,wakil ketua osis.
"Nah tujuan gue ngumpulin kalian semua di sini buat diskusi tanggal dan tempat pelaksanaannya"aku berfikir,kegiatan terakhir kita?itu artinya hanya anggota osis yang boleh mengikuti?"gue mau nanya"wildan,wildan mengacungkan tangan.Kini semua pasang mata tertuju padanya,sementara marvel hanya diam."mau nanya apa?"vita yang mewakilkan,"kegiatan ini cuma diikuti anggota osis doang?"lah?kok sama kaya pikiran gue?."iya cuma anggota osis"kini marvel bersuara."nggak adil kalo gitu?"hah?kok nggak adil?maksutnya?."Iya nggak adil,kalian pikir acara bakal berjalan lancar kalo yang jalanin cuma anggota osis?kalian pikir tanpa bantuan siswa lain acara kemaren bakal berjalan lancar gitu?terus sekarang pas acaranya selesai dan kalian mau seneng seneng kalian rasain sendiri?terus siswa laen cuma boleh ikutan ngrasain susah payah doang?"ucap wildan santai tanpa merasa malu sedikitpun,anjir bijak bet cowo gue.

"Yaa gue cuma usul aja,kenapa acara ini nggak dijadiin acara perpisahan kelas 12?yang diikuti semua siswa kelas 12,bukan khusus untuk anggota osis.Kan adil jadinya"lanjut wildan,semua orang yang ada di ruangan osis mengangguk,seolah tengah mencerna usulan wildan.Tapi bukan marvel jika dia mau kalah dengan wildan,"acara ini khusus buat anggota osis,nanti lain waktu kita bakal adain lagi acara yang diikuti semua siswa kelas 12,lo tenang aja"wildan mengangguk,"yaudah,tapi walaupun cuma buat anggota osis gue tetep ikut"ucap wildan,aku menengok ke sebalah kananku,dibalas senyuman olehnya,"ngapain lo ikut?inikan acara buat anggota osis dan sementara lo bukan anggota osis"wildan tersenyum kecut,"tapi cewe gue kan anggota osis,jadi mau kalian terima ato engga gue tetep bakal jagain cewek gue"aduhh ini wildan apaansihh.

1jam berlalu,dan akhirnya rapat osis selesai.Menemukan titik temu kapan dan dimana akan diadakan acara camping,3 hari lagi,di puncak bogor.dan kini aku pulang bersama wildan,cowok yang menurutku akan menjadi pria idaman di kalangan wanita lain.

"Kita makan dulu ya ratu"ucap wildan yang samar samar ku dengar dari belakang,"Iya will terserah lo aja"ucapku setengah berteriak,dia tersenyum,aku dapat melihat senyum manisnya dari spion motor trail nya.

Kita berhenti di sebuah restorant yang tidak kuketahui namanya,Wildan memang suka makan di tempat tempat seperti ini,mewah,mahal,nyaman,berbeda denganku yang hanya warung ortega pinggir jalanpun aku bisa merasa nyaman.Dia menyuruhku mencari tempat duduk,sementara dia yang memesan makanan,tapi sebelum itu aku nitip untuk dipesankan eskrim kesukaanku.

10 menit akhirnya Wildan datang menghampiriku dan duduk di sebelahku,aku memilih tempat yang memang dikhususkan untuk 2 orang.

"Wil"panggilku,"hmm"yang hanya dibalas deheman dari wildan."Wildannn"panggilku lagi,"apa sayanggg"ucapnya meletakkan handphone yang sedari tadi digenggamnya."lo marah sama gue?"tanyaku,dia menggeleng."ngapain juga marah sama lo"jawabnya,"terus kenapa lo diemin gue?"dia diam,seolah sedang memikirkan sesuatu."nggapapa,gue pusing aja"jawabnya,ku sentuh keningnya,agak anget memang.
"lo demam ya?yaudah yuk pulang aja,daripada nanti lo tambah sakit"ucapku,dia hanya tersenyum."Obat gue cuma ada di lo ratuu"balasnya.

10 menit makanan kita datang,eh lebih tepatnya makanan wildan,aku hanya pesan eskrim saja tadi.aku mengambil sesendok eskrim dan menyuapinya kemulutku sendiri.

"Wil gue takut"dia menoleh,dan menaikkam satu alisnya,seolah berkata takut apa? "Gue takut kalo mama sama papa nggak ngijinin gue buat ikut camping" dia berhenti makan dan menghadap ke arahku,"lo tenang aja,nanti gue ikut bantu ngomong sama calon mertua gue"apaan sih calon mertua,iya kalo gue jadi nikah sma lo,kalo engga?ya tapi gue berharapnya nikah dan mati bareng sama lo wil. Aku tersenyum,dia melanjutkan makannya.

Memang,orang tuaku lebih percaya wildan daripada aku.Eh bukan gitu juga sih,tapi orang tuaku akan lebih percaya jika aku bersama Wildan.Wildan memang sudah lama akrab dengan kedua orang tuaku,begitu juga dengan aku dan kedua orang tua wildan.Meski,Orang tua wildan memang jarang pulang,mereka lebih memilih pekerjaannya dibandingkan anaknya.Itulah sebabnya wildan sering main ke rumahku,hanya untuk sekedar ikut merasakan masakan dari mamaku,ikut merasakan bercerita tentang segala hal kepada papaku.Papa dan mama mengerti keadaan Wildan,itulah kenapa mereka sudah menganggap Wildan seperti anak kandungnya sendiri.

Sejam sudah gue nemenin wildan makan,dan sekarang pukul 3 sore.Aku yakin,sampai dirumah mama pasti akan mengomeliku.

30 menit perjalanan dari resto ke rumahku,aku benar benar capek,tanpa sadar aku ketiduran dipundak wildan.

"Ratuuuu,hey bangunnn"ucap wildan lembut sembari mengguncang guncangkan punggungnya,"enghh"ucapku mengerjapkan mata,dan turun dari motornya.

Dokk...Dokk...Dokk...

Ceklek

"Yaampun ecaaa,kamu dari mana aja sih nakk"benar kan,mama pasti sudah sedari tadi menungguiku."maaf ya tante,tadi eca nemenin el makan dulu"jawab wildan yang menyalahkan dirinya,padahal bukan sepenuhnya salah,kan aku juga ada rapat osis tadi."iya tadi juga eca harus rapat osis"ucapku membela wildan.

Jika kau hanya berniat untuk bertamu,bicaralah!agar aku tidak salah menyuguhi mu kopi,bukan hati-authorvannn

Jangan lupa baca my first story 'My Ajo Iqbal❤' bagi yang suka timnas,terlebih sama Muhammad Iqbal.Di sana juga ada baper baperannya gengss,tenang aja😆

Intinyaaaaaa,

JANGAN LUPA!
VOTE⭐
dan
COMENT💬

see youuu❤


My Perfect Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang