Prolog

72 5 0
                                    

Ada satu hal yang hingga kini masih ku tekadkan.
Kalian tau?

"Semua laki-laki itu jahat, mereka egois."

Apa kalian berpikir demikian?

Kupikir tidak.

Bukannya aku mengatakan bahwa perempuan saja yang baik, hanya saja aku benar-benar muak dengan sikap seorang laki-laki yang selalu mementingkan dirinya sendiri. Bertindak seolah-olah ia yang paling berkuasa. Aku, benci itu.

Namun, hari itu di kelas dia datang padaku. Dia yang terus berusaha meyakinkanku bahwa tidak semua laki-laki demikian. Waktu itu, ia duduk dihadapanku dan berkata

"Dengarkan aku, tolong ubah pemikiranmu. Tidak semua laki-laki itu jahat, semua orang tidak sama. Kau harus mengenalinya dulu agar kau paham kami berbeda tak sama. Hmm coba kau lihat aku, apa aku sejahat itu? Hei ayolah, aku tau kau mendengarku."

Ya, aku selalu mendengar perkataan orang di sekitarku siapapun itu. Tapi kalau sudah laki-laki yang berbicara, aku akan menghiraukannya walaupun aku mendengarnya. Dan mereka selalu berhenti berbicara denganku jika sudah kuhiraukan.

Namun dia berbeda, dia tetap berusaha meyakinkanku tak peduli betapa cueknya aku padanya.

Dia..
Dzaki Ersya Kalandra.

Dia pintar, dia selalu menduduki peringkat pertama di kelas dan bahkan nilainya merupakan yang tertinggi di jurusan kami. Dia juga baik, ramah kepada semua orang, tak memilih teman dan semua hal baik ada padanya. Ya aku tau, tak ada alasan aku untuk membencinya.

Hanya saja.. semua orang kan memang begitu terlihat baik di awal, kita tak tau apa yang terjadi diakhir. Akhir ini yang kutakutkan. Akhir yang buruk, orang baik bisa berubah menjadi seorang monster. Dan aku tak ingin bertemu dengan monster seperti itu, lagi.
..
..
..
..
..
Sabtu, 1 Juni 2019
Nadhifa Tulkhairat

Why Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang