Peliharaan Merepotkan
Chapter 7. Gempa vs Halilintar.
.
.
.
"Tumben amat enam orang kutelpon ngga ada satupun yang jawab," gumam Gempa selagi ia menutup kedai kokotiam warisan kakeknya.
Sebenarnya belum jamnya Gempa tutup kedai, tapi ia gelisah karena dari enam orang kakak dan adiknya yang ditelpon, semuanya berbalas pesan tidak aktif.
Kecuali nomer ponsel milik Blaze, Thorn, dan Taufan ....
"Prepare for trouble ...."
"And make it triple ...."
"To protect the world from devastation ...."
"To unite all people wthin our nation ...."
"To denounce the evils of truth and love ...."
"To extend our reach to the stars above ...."
"Blaze!"
"Thorn!"
"Taufan!"
"Trio troublemaker blast off at the speed of light ...."
"Surrender your message now and be prepared for our prank!"
Demikianlah bunyi voice mail Taufan, Blaze, dan Thorn yang ketiganya sama persis. Entah darimana trio troublemaker itu mendapat ide aneh untuk membuat puisi voice mail mereka.
Dengan langkah lebar-lebar, Gempa berjalan kaki menuju rumahnya yang jaraknya tidak terlalu jauh. Alam pikirannya mengawang, memikirkan segala kemungkinan terburuk.
'Aneh ... koq sepi...?' tanya Gempa dalam hati sesampainya dirumah. 'Wah hamster ... tujuh ekor? Duh siapa nih yang iseng beli hamster ...? Ngga tau apa kalau sudah beranak ngga ada putusnya.'
Baru saja Gempa akan ke dapur ketika ia mendengar suara berdebum dari lantai dua. Sebuah suara yang sangat tidak asing baginya. "Antara Taufan atau Blaze lagi yang dibanting Hali nih .... Dari bunyinya pasti Taufan."
Dengan langkah malas, Gempa menaiki tangga rumahnya. Dia sempat merasa aneh ketika menemukan kamar Solar-Ice dan Blaze-Thorn yang kosong melompong.
Dibukanya pintu terakhir, yang adalah pintu kamarnya, di lorong itu.
"As ... ta ... ga ...." Gempa terbengong di ambang pintu ketika melihat pemandangan indah yang menyambutnya. Indah ... jika yang melihat adalah pasien RSJ psikotik.
Thorn meringkuk maju-mundur seperti orang autis
Blaze yang menungging di belakang Thorn dengan mulut berbusa sambil memegangi harta berharganya.
Taufan yang terkapar pingsan di lantai.
Ice yang bengong mematung karena melihat ....
Halilintar yang baru saja akan membanting Solar.
"HALILINTAR!" Teriakan Gempa menggelegar seperti geledek menyambar menghampar-hampar.
Bentakan Gempa menghentikan Halilintar yang sudah mengangkat Solar di atas kepala. "Ah ... eh ... Gempa? Sudah pulang?"
"Apa yang KAU buat ...?"
Sumpah, Halilintar bisa melihat aura pembunuh menguar dari saudara kembarnya itu. Diputuskannya untuk menurunkan Solar yang hampir saja dibantingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Peliharaan Merepotkan
HumorFang pergi berlibur dan terpaksa dia menitpkan beberapa binatang peliharaannya kepada Halilintar. Sayangnya tidak hanya Halilintar saja yang terlibat dengan urusan ini. Keenam adik-adik Halilintar pun jadi terkena akibat adanya binatang-binatang pel...