09

1.5K 63 8
                                    

Pagi ini Ataya sedang sangat terburu-buru karena ia bangun cukup siang.

Ataya pun keluar dari rumah nya dan masuk ke dalam mobil.

"Neng ini roti nya, makan nya pas di mobil aja" Ucap mbak Esih sambil memberikan kotak makan yang ia pegang untuk Ataya bawa.

Ataya pun mengambil kotak makan yang di kasih oleh mbak Esih. "Makasih ya mbak" Ucap Ataya sambil tersenyum sekilas, karena ia benar benar buru buru untuk saat ini.

"Ayo pak berangkat, bentar lagi bel soalnya" Ucap Ataya sambil memasang dasi.

"Siap neng" Ucap pak Yanto supir pribadi Ataya.

Pay yanto pun menyalakan mobil dan menjalankan mobilnya menjauh dari rumah Ataya.

***

Jalanan saat ini dalam keadaan macet.

Sejak tadi Ataya sudah bad mood karena melihat jalanan pagi ini.

Saat ia melihat ke arah jendela mobil, ia pun melihat Alma sedang duduk di atas motor, ia pun langsung membuka jendela mobil nya dan memanggil Alma.

"ALMAAAAAA" Teriak Ataya.

Jarak antara Ataya dengan Alma untungnya tidak terlalu jauh.

Alma pun yang merasa ada memanggil namanya mencari cari sumber suara nya.

"Ataya?" Ucap Alma kaget + bingung.

"Gue nebeng dong ma" Ucap Ataya tanpa basa basi.

"Ya udah sini" ajak Alma.

"Ataya pergi sama temen aja ya pak" izin nya.

"Ya udah neng, hati hati" Ucap pak Yanto dengan ramah.

Ataya pun keluar dari mobil nya menuju motor Alma.

Ataya pun naik ke atas motor Alma.
"Ngebut dong ma, udah telat nih kita"

"Ngebut nih?" Tanya Alma.
"Iya, udah sikat ma"

Alma pun mengeluarkan jurus salip menyalip nya, dan di saat jalanan lagi kosong Alma menaikan kecepatan motor nya.

Dari jauh mereka berdua pun melihat gerbang sekolah yang masih terbuka dengan lebar.

"Untung aja gue ngeluarin jurus terpendam gue" Ucap Alma

Ataya pun lega, karena gerbang sekolah nya belum di tutup, lalu ia melihat jam berwarna biru muda yang melingkar di pergelangan tangan nya.

"Lima menit lagi masuk ma" Ucap Ataya memberi tau Alma.

Alma pun langsung masuk ke dalam gerbang sekolah dan memarkirkan motor nya.

Ataya dan Alma turun dari motor, setelah Ataya turun, ia pun melihat Dena yang baru masuk ke gerbang dan memarkirkan motor nya di depan motor Alma.

Dena pun membuka helm nya, dan merapihkan rambut nya yang sedikit berantakan sambil mengaca di kaca spion motor milik nya.

Ataya masih menatap Dena dengan kagum, ternyata Dena terlihat cukup menawan.

"Masih mau liatin Dena nih? Kalo masih, gue ke kelas duluan" Alma pun pergi meninggalkan Ataya yang masih berdiri di tempatnya.

DenatayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang