11

695 30 6
                                    

       "Btw" ucap dena memecahkan suasana yang sangat canggung

Ataya yang sedang sibuk memotong baso baso nya pun mengangkat kepala nya untuk melihat muka dena.

"Kenapa?" Tanya Ataya.
"Gue punya tebak tebakan buat lu" ucap dena.
"Apa?" Tanya ataya lagi.

"Hmmm sebentar"
Anjir kok gue tiba tiba lupa.
Dena masih mengingat ingat tebakan yang tadi sudah ia buat.

"Sue lu!" Ucap ataya greget.

"Nah!" Dena akhirnya berhasil mengingat.
"Apa?" Tanya ataya.

"UN apa yang bisa bikin bahagia?"

"UN di mana-mana bikin pusing bukan bikin bahagia!" Ucap Ataya.

"Adaa" Kata Dena dengan sangat yakin.
"Apa?" Ataya pun mengerutkan dahi nya.
"U N i alwes tugeder poreper" Ucap dena sambil tersenyum dan menampilkan gigi gigi nya dan mencolek dagu Ataya.

Ataya menepis tangan Dena.
"Dih apa banget!" Ucap Ataya kesal.
Dena pun tertawa melihat wajah Ataya yang kesal sekaligus malu.

"Gue juga ada nih tebak tebakan" Ucap Ataya tidak mau kalah.

"Mana?" Ucap Dena dengan mulut yang sedang mengunyah baso.

"Ga jadi deh, takut garing" tadi nya Ataya sudah memikirkan tebak tebakan nya, tetapi ia ragu, karena ia pikir tebakan nya bakal sangat cringe.

"Labil lu" Ucap dena sambil menoyor kepala Ataya pelan.

Tidak terima karena Dena menoyor kepala nya, Ataya pun memukul lengan Dena dengan cukup keras.

Dena pun meringis kesakitan karena tangan nya di pukul oleh Ataya.

"Udah lah gue mau balik" Ataya pun berdiri dari kursinya.

"Mau bareng gue gak?" Tawar Dena.
"Mau lah, mayan duit gue utuh" Ucap Ataya sembari cengir.
"Terus ini bakso siapa yang bayar?" Tanya Dena.
"Lu lah, gila aja gue yang bayar"
"Lu kan yang ngajak, masa gue yang bayar?!"
"Kan tadi lu yang ngajak bapakk" Ucap Ataya kesal.

"Emang gue yang ngajak?" Tanya Dena dengan dirinya sendiri.

"Udah sono bayarr" Ataya mendorong punggung dena ke kasir.

"Nyenyenye" Ucap Dena meledek.
Dena pun berjalan menuju grobak bakso untuk membayar makanannya.

***

"Assalamualaikum" Ucap Ataya sambil membuka pintu rumahnya.

Ataya melihat keadaan rumah nya yang kosong. Saat ia berjalan ke dapur pun ia tidak melihat mba Esih, biasanya saat Ataya pulang ia selalu melihat mba Esih di dapur dengan melakukan berbagai pekerjaan seperti mencuci piring atau memasak makanan untuk nanti malam.

Tiba tiba Ataya mendengar ada suara orang kaki dari arah tangga, karena penasaran Ataya pun pergi menuju ke arah tangga.

"Ataya?" Ucap perempuan tersebut.

Kali ini ataya kaget sekaget kaget nya orang kaget.

"Bunda?"
Rosa pun langsung menghampiri Ataya yang masih terpaku, dan memeluknya dengan hangat.

Ataya pun membalas pelukan hangat bunda nya.

"Ataya kangen banget sama bunda" Ataya meneteskan mata nya di pundak bundanya.

Rosa melepas pelukannya lalu memegang wajah anak gadis nya. "Kok nangis? Mamah pergi kan cuma sebentar doang".
Ucap rosa sambil menghapus air mata Ataya.

"Bentar dari manaaa, hampir setengah tahun mamah pergi tau gak" Ucap ataya sambil menangis.

"Udah dong nangis nya, ngomong ngomong abang kemana?" Tanya Rosa, soalnya dari tadi ia tidak melihat anak laki lakinya.

"Ga tau, lagi pacaran kali sama cewe nya" ucap Ataya sambil menghapus air matanya.

"Ya udah sana kamu mandi, nanti bunda mau ngomongin hal yang penting sama kamu dan abang" Ucap Rosa.

Hal yang penting? Apa itu?

"Tentang apa?" Tanya Ataya.
"Keluarga kita" Ucap Rosa.

Ada apa emang dengan keluarga aku?

***

"Kenapa bun?" Ucap Aidan abangnya Ataya yang baru saja menghampiri Ataya dan Rosa yang sedang duduk di ruang TV

"Sebelum nya bunda minta maaf ke kalian, karena bunda udah nutup nutupin semua ini ke kalian" Ucap rosa lalu ia menundukan kepalanya.

"Bunda nutup nutupin apa emang nya dari kita?" Ucap Ataya kaget sekaligus bingung.

"Bunda sebenarnya udah cerai sama ayah kalian sejak satu tahun yang lalu" Ucap Rosa sambil meneteskan air matanya.

Deg
Ayah sama bunda cerai dari satu tahun yang lalu?

Ataya dan Aidan pun kaget bukan main.

"K-kenapa bunda nutup nutupin ini semua dari kita?!" Ucap Ataya sambil menangis karena kecewa.

"Bunda takut kalian kalian kecewa sama keputusan ayah dan bunda" Ucap rosa sambil menangis.

"Sebenarnya kalau bunda tidak menutup nutupi semuanya sama kita, kita gak bakal se-kecewa ini sama ayah dan sama bunda" Ucap Aidan dengan nada suara yang agak tinggi.

"M-maafin bunda" Ucap Rosa dengan penuh penyesalan.

"Terus sekarang ayah dimana?" Ucap Aidan.
"Kenapa ayah sama bunda cerai?" Ucap Ataya.

"Ayah sekarang menetap di prancis, dia pergi ke prancis setelah sidang per-ceraian kita selesai" Ucap Rosa.

"Kita bercerai karena kita sudah merasa tidak cocok seperti dulu lagi, kita selalu berbeda pendapat, dan waktu itu bunda melihat ayah kalian bermesraan dengan cewek lain" lanjutnya.

Selingkuh? Kenapa ayah bisa sejahat itu sama bunda?

Ataya langsung berdiri dan pergi ke kamarnya untuk menenangkan diri nya.

Kenapa semua ini harus terjadi di keluarga aku? 

***

Haiii semuaaa
Maaf banget baru bisa update huhuuu
Btw selamat menunaikan ibadah puasa buat yang menjalankan❤️

Jangan lupa buat vote ya!!
Thankyou❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DenatayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang