Chapter 6 - Mario

2.5K 268 15
                                    

A Taejinkook Fanfiction
By illeeegirl___

Lebih sakit mana, meninggalkan atau ditinggalkan? Meninggalkan membuat kita mengerti arti ikhlas dari melepas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lebih sakit mana, meninggalkan atau ditinggalkan? Meninggalkan membuat kita mengerti arti ikhlas dari melepas. Ditinggalkan mengajarkan kita menerima meski berujung luka. Tidak mudah. Ditinggalkan terkadang lebih terdengar menyakitkan, sangat. Bagaimana kita menghadapi kenyataan bahwa kita sudah berjuang sebegitu kerasnya kemudian ditinggalkan tanpa perasaannya. Iya, menyakitkan. Waktu yang kita jalani dengan sepenuh hati menjadikan seseorang sebagai prioritas paling penting meski perihal lain lebih genting. Dengan akhir yang mengenaskan karena ditinggalkan. Tak sembarang luka bisa disembuhkan. Luka ditinggalkan kembali menganga ketika teringat, pelukan orang lain sama sekali tak terasa hangat, afeksi campur aduk tak karuan ketika kenangan tanpa peri kemanusiaan lewat.


Gundah gulana memilih lebih sakit mana, mengapa tidak menanyakannya pada Ji Min? Ji Min pernah ditinggalkan. Ya. Ji Min pernah ditinggalkan Yoon Gi ketika masih cinta-cintanya, ketika Ji Min berharap Yoon Gi adalah masa depannya, ketika Yoon Gi benar-benar menjadi prioritas seorang Park Ji Min. Ditinggalkan tanpa sepatah kata atau pesan singkat lewat media. Jaman sekarang sudah ada telepon pintar kan? Ji Min tak habis pikir mengapa Yoon Gi sebegitu jahatnya, Ji Min dianggap apa? Jika Jung Kook tak datang ke rumah Ji Min dan memberi kabar tentang Yoon Gi ketika malam dimana Yoon Gi sudah terbang ke Amerika mungkin Ji Min seperti orang bodoh, benar-benar tak tahu apa-apa. Bayangkan saja, kekasihmu pergi ke luar negeri tapi kamu tak tahu sama sekali. Bodoh sekali.

-
Jung Kook memandangi rumah bercat biru laut yang tidak terlalu besar, minimalis tapi terlihat sangat rapi seperti pemiliknya. Ia terus menatap lekat pintu rumah berwarna putih itu. Kemudian Jung Kook melangkah mendekati pintu dan meletakkan telunjuknya di bel sebelah kanan dekat jendela. Ragu. Jung Kook ragu meski sekedar menekan bel dan bertemu penghuninya. Akhirnya hati Jung Kook mulai yakin apa yang dilakukannya adalah benar, ia menekan bel sekali. Tidak ada jawaban sekitar dua menit pintu di depannya tak kunjung terbuka atau sekedar sahutan dari pemilik rumah. Ia menekan sekali lagi. Oh, Jung Kook mendapat teriakan dari dalam.

" Ya! Tunggu sebentar! "

Jantung Jung Kook berdebar dengan irama yang tidak beraturan. Ah, Jung Kook sangat gugup, takut, bingung. Jadi satu hingga ia bingung apa yang sebenarnya ia rasakan. Terlalu campur aduk.

Pintunya sudah terbuka.

Kini Ji Min sudah berada di depan Jung Kook. Mata mereka bertemu, selama lima detik mereka bertatapan seperti itu. Akhirnya Ji Min mengedipkan matanya dan berakhir sesi tatap menatap malam ini. Kesadaran Jung Kook sudah kembali ke asalnya.

" Wah, jarang sekali kau datang Jung. Ada apa? "

Lidah Jung Kook mendakak kelu saat ditanya ada apa. Mata Jung Kook bergerak gelisah mengalihkan pandangannya ke segala arah, asal tidak bertemu mata Ji Min, lagi.

AWAKE FOR ME [TAEJINKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang