Tangisnya

28 9 0
                                    

Aku tak pernah melihatnya seperti itu
Tertunduk dan menangis dalam peluknya sendiri
"Tak apa"
Hanya kalimat itu yang keluar dari mulutnya

Bahkan air mata yang jatuh pun, tak berhasil membuatnya jujur
Dia selalu seperti itu
Tak membiarkan aku mengetahui sedalam apa lukanya

Bukankah cinta itu saling berbagi?
Bukan hanya suka, namun duka dan luka juga harus di hadapi bersama kan?

"Katakan saja, aku akan dengarkan"
Aku berharap ia membagi lukanya padaku.

Alih-alih mendapat cerita, ia hanya meletakan kepalanya di pangkuanku dan memejamkan matanya.

Bulir air mata mulai terlihat di sudut-sudut mata indahnya.

"Jika hatiku terluka apa yang akan kamu lakukan?" Tanyanya, masih dengan mata terpejam.

"Aku? Aku akan mencabut hatimu itu, mencari obat luka satu galon, dan menyiramnya agar sembuh," sahutku berapi-api.

"Itu terdengar sakit," ia sedikit tersenyum.

"Aku akan selalu disisimu, mendengarkanmu, dan mencari obat untuk sakitmu, apa itu belum cukup?" Aku berucap lirih.

"Kamu yang terbaik," ujarnya.

Kini senyumnya kembali, setelah ia mulai terbuka padaku.

Sekarang, aku merasa lebih bahagia,
Karna ia adalah segalanya bagiku,
Maka, bahagianya adalah bahagiaku.

Isi HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang