Cinta Pertama

54 9 0
                                    

Cinta pertama?

Kalimat itu begitu sakral untukku.
Entah karena apa dan bagaimana awalnya, aku tidak tahu.

Tapi kalimat itu mempunyai arti yang sangat dalam untukku.

Semua orang pasti pernah jatuh cinta...

Cinta kepada Tuhan
Cinta kepada Ibu
Cinta kepada Ayah
Cinta kepada Saudara
Atau kepada seseorang istimewa?

Tentu saja aku juga pernah.

Saat itu, aku menjatuhkan hatiku terlalu cepat.
Dan cerita tentang kita terasa begitu bahagia.

Kita bahkan tidak pernah bertengkar, tidak pernah menyalahkan, ataupun saling menuntut.

Ya, kita sangat bahagia.

Namun, saat yang tidak diinginkan juga pasti akan datang.

Kita berpisah.
Tanpa alasan yang jelas, ia memutuskan hubungan kita.
Saat itu aku berpikir jika ia tidak mencintaiku seperti aku mencintainya.

Dan ternyata aku salah.

Setelah kita berpisah, ia sama menderitanya denganku.

Lantas kenapa? Kenapa saat itu ia meninggalkanku?

Sekarang, aku tidak peduli lagi dengan apapun alasannya.

Yang aku tahu, kini dia telah behagia. Bersama orang lain yang mungkin benar-benar ia cintai.

Waktu masih menjadi hal yang mengerikan.
Dengan kuasa Tuhan, waktu akan dengan mudahnya mengubah keaadaan.
Bahagia bukan ukuran.
Jika Tuhan berkata TIDAK, semuanya akan berubah.

Takdir telah dituliskan, dan tidak semua bisa diubah.
Ketika semuanya telah diputuskan,
Pilihannya hanya dua hal,
Bahagia atau air mata.

Cerita tentang Cinta Pertamaku memang tidak berakhir bahagia, tapi aku mendapat banyak pelajaran.

Memang benar bahwa rasa sakit adalah konsekuensi dari Cinta.
Tapi itu tidak membuat kita harus menyalahkan Cinta atas rasa sakit itu.

Bergeraklah maju, maka rasa sakit itu perlahan akan dihapuskan oleh waktu.
Tidak untuk dilupakan, tapi untuk dijadikan pengingat.
Akan seseorang yang aku sebut,
Cinta pertama.

Isi HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang