Dear Six

10.5K 1.5K 516
                                    

Katakanlah gue bego. Katakanlah gue lemah. Dan nyatanya emang begitu.

Meski saat ini bibir Taehyung menempel erat di bibir gue, dan meski dia mulai melakukan pergerakan babababa dengan lidah dan giginya, gue tetep nggak bergerak sama sekali.

Situasi ini terlalu ngebingungin, sekaligus ngenakin. Baru kali ini gue dicium orang ganteng--eh, bukan maksud gue buat menikmati ciumannya atau apapun itu. Tapi emang tubuh gue kayak nggak bisa digerakkan sama sekali. Gue mengkaku kayak patung, sampai--

"KIM TAEHYUNG!"

gelegar suara V memasuki gendang telinga gue.

Mata gue berkedip cepat bersamaan dengan otak gue yang langsung memproses segalanya. Tangan gue refleks ngedorong tubuh Taehyung buat ngelepas ciuman, tapi meski gue mengerahkan seluruh kemampuan terpendam gue buat mengenyahkan Taehyung, hal itu sama sekali nggak berefek. Si bangsat ini tetap dalam posisinya, dan mulutnya makin ganas menyerbu masuk ke dalam mulut gue.

"Lep--mmph--pash!"

Derap langkah tangkas memenuhi ruangan toilet, lalu sebuah tangan mencengkram kuat lengan gue dan menyentak tubuh gue sampai ciuman Taehyung terputus dengan ending yang menyakitkan. Bibir gue sobek karena waktu gue ditarik, gigi Taehyung lagi ngegigit bibir bawah gue.

Maka, waktu gue lagi-lagi berada dalam perlindungan V, gue memegangi bawah bibir gue dan meringis ngerasain bibir gue yang perihnya nggak terkira.

"Dasar bangsat! Apa-apaan lo hah?!"

Taehyung nyengir, dia ketawa bentar sebelum setelahnya munculin seringai aneh yang kelihatan sangat-sangat memuakkan di mata gue. "Gue cuma mau memperlihatkan ke lo, kalo anak pelacur ini--" Dia nunjuk gue pake jari tengah. Rasanya pengen gue tonjok mukanya sampai giginya rontok. Biar dia jelek, terus nggak disukai siapapun. Biar mampus nggak laku terus jadi bujangan seumur hidup. "--murahan. Persis kayak nyokapnya."

Mata gue melotot.

Murahan?!

Pantat lo murah! Gue mahal ya, bahkan gue jadi mahal terus nolakin semua orang yang berusaha dapetin gue, dan memutuskan cari jodoh ganteng yang kaya raya kayak V idaman gue ini.

Awalnya gue mau bergerak maju buat nampar muka ganteng Taehyung, tapi tangan V nahan tubuh gue dan ngegeleng pelan. "Nggak usah, terus dibelakangku, aku bakal ngelindungin kamu."

Ah.. Calon seme idaman gue.. Kenapasih lo ngegemesin? Jadi pengen gue remes kan selakangannya biar dia bernapsu buat ngewein gue sampai hamil.

Selesai ngucapin itu dan ngelus kepala gue dengan lembutnya, V kembali ngalihin pandangannya ke arah Taehyung. "Lalu kenapa kalo dia murahan?" Tangannya ngegenggam tangan gue, jemarinya menyusup di sela-sela jemari gue. "Di mata gue, dia lebih mahal dari apapun. Bahkan lebih mahal dari harga diri lo."

Taehyung marah besar pas V ngomong kayak gitu. Tangannya ngepal, giginya gemeletukan pas dia ngomong. "Berani-beraninya lo ngebandingin gue sama anak pelacur rendahan-"

"Kenapa? Kenyataannya emang lo serendah itu. Oh, nggak," V narik pelan gue, ngebuat gue ngikutin langkahnya yang terus maju buat ngedeket ke arah Taehyung. Begitu jaraknya cuman selangkah, langkah V berhenti, ngebuat gue otomatis berhenti juga. "lo.. lebih dan lebih rendah dari apapun yang terendah di dunia ini."

BUGH!







.
.
.










"Kamu nggak apa-apa 'kan, Juju?"

V lagi-lagi ngebawa gue ke taman belakang kampus. Dan lagi-lagi kami berdua duduk di bangku panjang dengan tubuh berdekatan. Dekat banget. Bahkan kali ini tangan V ngelingker di pinggang gue.

Homo, Yuk? (KTH + JJK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang