#1 Perkemahan Sabtu Minggu

73 3 0
                                    

Setiap tahun,sekolah ini mengadakan Persami,biasanya juga Perjusa,dan ini awal perjuangan Diqsi memperjuangkan cintanya pada si Dia.

Ini dia cewek yang dikagumi oleh Diqsi,ia bernama Vania,anak SMA kelas 10,adik kelas Diqsi juga,beda setahun.Vania yang berparas cantik,manis,anak paskibra,dan juga tidak sombong ini yang menjadikan Diqsi kagum dengannya.beda dengan Diqsi,yang kerjanya nongkrong,bikin onar,nonton bola kemana-mana ,udah gitu ia tak punya prestasi,anak yang malang,tapi lumayan ganteng juga kok,alisnya nyambung,kumis tipis,lama-lama tebal"

Di hari Sabtu,si Diqsi mengawali kisah kasmarannya,ditemani Purno teman seangkatannya,ganteng,anak bantara karbitan, yang berperan menjadi reseller,maksudnya sebagai perantara Diqsi untuk mengungkapkan rasa kagumnya kepada Vania.

"gimana cara nya Pur? ada ide gak?!" tanya si Diqsi.

"gini aja Diq,kau kasih bingkisan atau jajanan,kan dia mau kemah-kemahan tuh,kali aja dia kelaperan" jawab Purno.

"betul juga kau Pur,tumben otak kau jalan,baru isi saldo ya? hahaha" sambil tertawa.

"jam besuknya mulai jam berapa Pur?"

"perkiraan dari jam 7 sampe jam 8 Diq"

"oke.. mantul,kita meluncur abis isya ya"

Sebelum datang ke sekolah,mereka membeli sedikit jajanan yang nantinya akan diberi kepada Vania.ketika sampai sekolah...

"kasih strategi dulu Pur,ntar kau yang ngasih saja ya!" ucap si Diqsi

"kau ini gimana sih,ntar malah dikira ane yang ngasih bego,isi saldo dulu otak kau itu sana"

"udah sih Purno si anak langit,biar ada cerita nya gitu,hehehe"

"iya dah iya,dasar cowok celingus!"

Ketika Vania sedang asik ngobrol bareng temen-temennya dan bertepatan dengan api unggun, Purno menghampiri sambil membawa jajanan itu.

"Van.., sini bentar" panggilan si Purno.

"ada apa Kak? tumben banget manggil aku" dengan muka terkejutnya,tapi tetep cantik.

"ini ada sedikit jajanan,dibeliin sama.." Purno kebingungan.

"dari siapa Kak? Pak kebon? atau Bu warjok?" sedikit humor.

"enggak..,ini dari Diqsi,itu lho anak absurd dari hutan amajon" pelecehan identitas.

"ohh kak Diqsi,kenapa ngga ngasih sendiri?" Vania kebingungan.

"gatau Van,katanya si biar ada ceritanya"

"oh.. yauda deh Kak,makasih lho ini jajannya"

"makasihnya sama si Diqsi lah,kan dia yang ngasih"

Purno langsung bergegas pergi ke lokasi Diqsi berdoa,ternyata ia menunggu di masjid sekolah sambil menghadap kiblat.

"Semoga jajan itu diterima dengan ikhlas" doa dalam benak Diqsi.

"udah beres Diq,aman dah"

"sempurna? atau agak ngga ikhlas Pur?" penuh harapan.

"ikhlas lah pasti,dia orang baik,malah disuruh ngasih sendiri tadi"

"tuhkan harusnya aku ngasih sendiri..,persetan"

"udah gak usah drama,tadi kau bilang aku yang disuruh ngasih,kau ini labil sekali"

"dah..ayo pulang Pur,saatnya bertemu kasur,aku sudah tak sabar melihat respon Vania"

Mereka pun pulang,dengan hasil yang lumayan,hati Diqsi tambah kasmaran,Purno kelaperan,dan otak mereka yang tetep kampungan.

.

Pergi dan Terima kasih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang