1

63 13 0
                                    

The moon is my sun,
The night is my day,
Blood is my life,
And you are my prey.

Pagi itu netra berwarna abu-abu Elena menangkap sinar yang menyelinap masuk ke kamarnya dari ujung gorden yang sedikit terbuka.

Ia terbangun lalu meregangkan ototnya yang terasa pegal.

Elena langsung melihat jam di nakas yang menunjukkan pukul setengah 7 pagi.

Dengan berat hati ia pun berjalan gontai menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya yang sangat mewah ini.

Tanpa aba-aba ia langsung berendam di dalam air hangat yang sudah diberi aroma mawar dan vanila oleh maid.

Ia sangat menikmati aroma mawar dan vanila yang memanjakan indera penciuman nya dan sudah menjadi aroma favorit baginya.

Setelah selesai melakukan ritualnya setiap pagi, ia masuk kedalam walk in closet untuk memakai seragamnya.

"Hari apa ini?" Tanya Elena dalam hati.
"Ah iya hari rabu, mari kita lihat hari rabu baju seragam nya adalah kemeja putih, rompi kuning, dan rok kuning" Gumam Elena
"Perfect!" Ucap Elena kagum saat melihat dirinya di depan cermin.

Saat turun ke lantai bawah ia bertemu dengan Kakanya Sammy.
"Hey Sam, kau sudah siap?" Tanya Elena.
"Hmm ya, tapi aku ingin sarapan terlebih dahulu" Jawab Sam.
"Baiklah aku juga" Sahut Elena.

Saat tiba di meja makan Sam dan Elena tidak mendapati Orang tuanya di meja makan seperti biasanya.
"Dimana Ibu dan Ayah, Sam?" Tanya Elena.
"Tidak tahu" Jawab Sam jujur.

Elena pun kebingungan kenapa Orang tuanya tidak ada di meja makan seperti setiap pagi.

Mereka pun menikmati makanan mereka. Tidak ada satupun suara selain suara sendok dan garpu yang bersentuhan dengan piring.

Setelah makan Ia dan Sam naik ke kereta kuda untuk pergi ke sekolah mereka, Sturdza High School yang berdiri di Odetero City yang merupakan suatu kawasan netral, tidak masuk klan manapun sehingga segala makhluk immortal bebas berlalu lalang disana.

•••

Setelah 15 menit perjalanan mereka pun sampai di Sturdza High School. "Bye Sam, kelas akan dimulai sebentar lagi" ucap Elena.
"Ya" jawab Sam singkat.

Elena pun langsung masuk ke kelasnya, iapun disambut oleh Amber Elizabeth Stwizzie yang berasal dari Klan Penyihir, yang merupakan sahabatnya disekolah ini.

"Hey El" sapa Amber, yang disapa pun hanya senyum lalu duduk disamping nya.

Tak lama kemudian Devian Aaric Corvint yang berasal dari Klan Vampir, yang merupakan sahabat Amber dan Elena pun datang.
"Selamat pagi Elena, Amber" sapa Devian.
"Pagi juga" jawab mereka berdua bersamaan.

Mereka pun bercanda ria bersama-sama yang membuat siapapun melihatnya merasa mereka sangatlah akrab.

Tanpa mereka sadari dari seberang sana mereka sedang di perhatikan oleh seorang gadis dengan wajah yang sangat kesal.

"Tunggu saja kau Elena, akan ku pastikan kau menyesal" gumam gadis itu.

▪▪▪






Thank you for reading!
Don't forget to vote + comment
Follow me at Instagram @hanalattee
Cya next part!

WILL EMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang