3

42 9 2
                                    

Love will find a way against time itself.

Semua orang pun menoleh ke asal suara tersebut. Betapa kagetnya gadis berdarah vampire murni itu mendapati keberadaan Devian di belakangnya, namun ia berusaha senatural mungkin menyembunyikan kekagetannya. Devian pun langsung jalan ke arah Elena.

"Ayo pergi dari sini." Perintah Devian

Elena pun hanya diam dan menuruti perkataan Devian. Dibelakang sana terlihat Nath sedang menatap sinis ke arah keduanya dengan perasaan bercambuk, Devian pun menoleh sesaat dengan mata tajamnya yang membuat Nath terdiam.

"Sial, Aku sangat benci padamu Elena. Kupastikan hidupmu sangat pahit kedepannya karena kau sudah salah memilih lawan."
Ucap Nath dalam hati.

•••

"Mendekatlah biar aku mengobati luka mu" Perintah Amber dengan nada khawatir kepada temannya.
Elena pun hanya mengangguk menuruti perkataan sahabatnya itu

Amber pun langsung meracik obat-obat yang ia pelajari dari buku panduan para penyihir lalu ia pun melafalkan mantranya

"να είναι ια ιατρική για τους ασθενείς μου να ανακάμψει"

Setelah itupun Amber segera mengoleskan ramuan obat-obatan itu ke luka-luka Elena dengan perlahan yang membuat Elena meringis kesakitan. Beberapa detik kemudian luka Elena hilang tanpa bekas.

"Terimakasih Amber, Devian, dan maaf telah merepotkan kalian"

"Akan ku maafkan jika kau menceritakan apa yang terjadi" Tuntut Devian

"Uhh... saat aku ingin ke toilet tadi tiba-tiba seseorang menarikku ke taman belakang, lalu ia menampar dan mengata-ngatai ku yang tidak-tidak lalu karena aku kesal, ku jambak rambutnya. Dan selanjutnya kalian pasti tahu apa yang terjadi" Jelas Elena

"Yaampun apakah perempuan itu sudah gila? Akan ku bunuh dia kalau bertemu" Jawab Amber

Devian pun hanya berdecak kesal lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Ada apa dengannya?" Tanya Elena kebingungan

"Entahlah, biarkan saja." Jawab Amber tidak mau tahu

•••

Devian berjalan keluar kelas dengan amarah menggebu-gebu, Tujuannya sekarang ialah kelas Nath berada.

Sesampainya di kelas Nath, Devian langsung asal masuk lalu menarik lengan Nath dengan kasar, lalu membawanya menuju taman yang sepi.

"Sakit! Lepaskan aku!!" Perintah Nath dengan nada kesal

"Apa yang telah kau perbuat dengan Elena?" Tanya Devian dengan nada tak kalah kesal

"Apa? Kau lebih memperhatikan perempuan itu daripada aku?"

"Kau telah menyakiti nya! Untuk apa aku memperhatikan kamu!"

"Ugh! Elena, Elena, Elena. Selalu saja Elena! Apa tidak ada orang lain? Apa kau tidak tahu kalau aku mencintai mu!? Kenapa kamu lebih memilih dia? Sedangkan aku ini calon ratu untuk kerajaanmu!" Marah Nath dengan derai air mata di pipinya

"Apa aku perduli? Lagipula Elena hanya sahabatku. Dasar wanita egois, dan satu lagi aku bisa saja menolakmu! Kenapa kamu sangat percaya diri bahwa kamu akan menjadi Mate-ku?"

Setelah mengutarakan unek-uneknya Devian pun langsung pergi meninggalkan Nath yang masih termenung.

Mendengar perkataan Devian tidak membuat Nath putus asa, namun perkataan itu membuatnya semakin ingin membunuh Elena. 

•••

"Len, aku ke toilet dulu yaa!" Ucap Amber
"Baiklah, hati-hati siapa tau Nath akan menarikmu hahaha" Canda Elena

Sesampainya di toilet pun Amber langsung menatap cermin dan tersenyum.

▪▪▪

Yang penasaran sama kakaq Amber, ni author syantiq PAP-in yaww ( ͡°з ͡°)

Yang penasaran sama kakaq Amber, ni author syantiq PAP-in yaww ( ͡°з ͡°)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekian trimakasih~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sekian trimakasih~






Thank you for reading my story! Don't forget to support me by clicking vote button and leave your impression in the comment!
Follow me at Instagram @hanalattee

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WILL EMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang