Hidup itu keras jadi memang harus di telan bulat bulat jika tidak ingin ada pahitnya
-biru✨✨
"Helo ma broooo" sapa Arya sambil tos-an ala merekaDisusul dengan antek-antek lain, seperti bagas, alvi, tio dan juga galih.
Mereka teman setongkrongan biru, bisa lebih tepatnya sahabat-sahabat biru. Teman yang tahu jelas keadaan biru sekarang, tidak semua tau hanya beberapa yang dekat dengan biru saja. Seperti mereka berlima ini.
"Gak ada lo, gak seru asli" keluh Galih sambil mengupas kulit jeruk.
padahal niatnya bingkisan yang Arya bawa untuk di makan biru ,tapi teman-teman tidak tau dirinya itu malah asyik memakannya.
"Maksudnya gak ada yang bayarin gue gitu ru" lanjut Galih sambil diiringi cengiran di bibirnya
"Halah, bilang aja lo gak bisa jajan gratis bangsat" balas tio ketus
"Dih apaan si, biru aja terima terima aja kenapa jadi lo yang sewot" balas Galih tak terima "iya kan yang" sambung Galih sambil memeluk biru.
Biru paham sekarang, sahabatnya itu berusaha untuk menghibur dirinya. Persetan dengan pemikiran biru tadi pagi, itu hanya pikiran buruk tentang teman-temannya.
Jujur biru juga takut, takut tiba-tiba tuhan melenyapkan semuanya. Melenyapkan harapan yang sudah biru susun sejak lama, harapan hidup bahagia, tertawa bersama teman-temannya, harapan bisa membuat kedua orang tuanya bahkan juga harapan hidup bersama pelangi.
Biru juga memikirkannya.
Jangan kira biru hanya berserah pada takdir, tidak bahkan biru memegang tidak pernah percaya bahwa takdir memihak padanya.
Terkadang biru juga lelah memuat orang-orang khawatir dengan dirinya yang sekarang ini. Membuat bunda yang amat begitu dia sayangi menumpahkan air matanya hanya demi orang tidak berguna sepertinya.
Orang tidak beruntung.
Orang yang lemah.
Orang yang selalu menyusahkan.Sungguh, bundanya tidak harus menumpahkan air matanya itu hanya demi manusia seperti dirinya. Itu semua tidak berguna.
Sungguh, harusnya orang orang tidak perlu menumpahkan air matanya hanya demi manusia seperti dirinya.
Masih banyak yg lebih layak untuk di tangisi.
Kadang rasanya biru lelah dengan semuanya, penat. Sebelum pelangi muncul semuanya tidak seperti ini. sebelum pelangi muncul, biru tidak peduli dengan semua ini. Namun seketika harapan ingin bangkit lagi, semua karna perempuan itu.
Seperti ada semangat baru.
Tuhan, biru hanya ingin hidup lebih lama lagi.
Bisakah biru masih berharap pada tuhan?
SEREIN
©Iniguee
KAMU SEDANG MEMBACA
SEREIN
Short Storyft hyunjin, Di saat biru jauh dari kata ketenangan, pelangi akhirnya datang. ©Iniguee,2019 [END]