[Bakpau]

28 7 0
                                    

Seorang gadis tengah berdiri didepan sebuah rumah menunggu taksi lewat,namun taksi yang ditunggu tak kunjung datang.

"Is nih taksi pada kemana sih gak tau apa bentar lagi masuk"gerutu nara.

"Loh loh itu bukannya gevar,kok dia ada disini?,mana pake kesini lagi"batin nara saat melihat motor sport hitam milik gevar.

"Loh kok dia pake seragam sma lentera bhakti,berarti dia satu sekolah sama gue dong BINGO,bisa numpang nih kayaknya gue"batin nara.

Motor itu mendekat kearah tempat nara berdiri,mata nara tak kunjung beralih dari motor itu berharap sang pemilik memberinya tumpangan.

"Yess"

sorak nara dalam hati saat motor itu berhenti dihadapannya dan sang pemilik melepas helmnya.

"Lo gak sekolah?"tanya gevar.

"Mata lo gak sekolah,lo gak liat apa gue pake seragam"jawab nara sinis karna pertanyaan bodoh gevar.

"Bego banget sih nih cowok,gak liat apa gue pake seragam tuh mata katarak mungkin"batin nara.

"Gue gak bego sama katarak"

Mata nara membulat sempurna mendengar ucapan gevar.

"Lo cenayang yah?"tanya nara

"Gak"

"Lah trus lo kok ta-"

"Udah mau jam 7, lo gak sekolah emang?"potong gevar.

"Eh alamak gue telat,gimana dong"ringis nara mengingat kecerobohannya.

"Bego bego"gerutu nara

Gevar terkekeh melihat tingkah nara yang menurutnya lucu.

"Lucu juga nih cewek kalau lagi panik,kerjain ah"

"Kurang 15 menit lagi pak tomo tutup gerbang, gue duluan"ucap gevar lalu memakai helm nya.

Melihat gevar yang mulai memakai helmnya bersiap pergi membuat nara meringis sekaligus kesal.

"Nih cowok kok jahat banget".

"Gev gue numpang yah please"mohon nara dengan pupy eyesnya membuat gevar terkekeh geli dibalik helm fullfacenya.

"Is gevar denger gak sih"kesal nara memukul lengan gevar keras,membuat sang pemilik lengan membuka kaca helmnya kembali.

"Sakit njirr"

"Rasain,makanya kalau orang lagi ngomong tuh didengerin"maki nara.

"Yaudah cepetan naik atau gue tinggal"ancam gevar.

"Sabar napa"

"Lelet"

"Susah tau,motor lo tuh ketinggian gede lagi"

"Lo aja yang pendek gendut lagi"

"Is gue gak gendut sama pendek"

"Serah,cepetan ndut kita udah telat"

"Bantuin makanya"

"Pegang tangan tangan gue jadi tumpuan lo naik".

Mendengar perintah gevar, nara segera memegang tangan gevar sebagai tumpuan.

Setelah memastikan nara telah duduk diatas motornya,gevar segera membawa motornya pergi dari situ namun ia kembali berhenti membuat nara bingung.

"Loh kok berhenti gev?"tanya nara.

Bukannya menjawab gevar malah membuka jaketnya lalu berbalik menghadap ke nara lalu membungkus paha nara yang terekspos karna rok yang nara kenangkan diatas lutut jadi sedikit terangkat.

GEVARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang