[janji?]

7 5 0
                                    


Miska dan nara berada pada pusat perbelanjaan membeli beberapa benda yang sebenarnya tidak penting namun itulah hobi keduannya.

"Mis udah yuk"ajak nara.

"Bentar ra gue bayar ini dulu"ucap miska menenteng sebuah tas.

"Yaudah cepetan gue tungguin diluar"miska beranjak pergi kekasir sedangkan nara beranjak keluar dari pusat perbelanjaan itu

Saat sibuk memainkan handphonenya,tak sengaja telinganya mendengar suara keributan disebuah gang buntu dekat pusat perbelanjaan tempatnya berdiri menunggu miska.

Nara berusaha tak menghiraukan suara gaduh itu namun semakin lama suara itu semakin keras membuat tingkat kekepoan nara semakin tinggi.

Melihat orang orang yang ada di sekelilingnya,mereka semua tampak tak menghiraukan suara gaduh dari gang dekat situ,beberapa dari mereka malah berjalan tergesa gesa meninggalkan tempat itu.

"Itu suara apaan sih?kok semuanya kayak pada takut sih?"batin nara bingung.

Karna tingkat kekepoannya yang membuatnya nyaris mati penasaran,nara memberanikan diri untuk pergi mengintip ke gang itu.

Saat nara akan sampai pada gang itu,tangannya dicekal "neng jangan kesana neng bahaya" saran seorang bapak bapak kepada nara.

"Emang disitu lagi ada apaan pak?"

"Aduh neng pokoknya jangan kesana bahaya neng,disana itu ada geng anak motor yang lagi nongkrong trus bentar lagi pasti bakal ada keributan gitu"

"Harusnya bapak lapor polisi dong pak,trus kenapa semua orang kayak takut gitu?"

"Gak berani saya neng,semua orang takut sama mereka apalagi bosnya uh baru ditatap aja sama dia udah mau mati berdiri saya apalagi kalau saya mau lapor polisi mungkin saya udah jadi mayat"

"Loh kok gitu pak"

"Gini yah neng,bos yang dari satu geng itu mukanya adueeh serem banget tapi ganteng trus matanya itu tajam trus nih yah neng dia paling gak suka kalau kegiatan adu tonjoknya diganggu"

"Tapi nih neng kalau sama temen temannya dia banyak ngomong tapi kalau sama cewek atau yang bukan temannya aduh itu muka dingin trus ngomongnya satu kata masih untung neng tapi kalau dia cuma ngangguk aja"

"Oh gitu yah pak"

"Iya neng,yaudah saya pergi dulu takut mereka semua muncul kan bisa mati berdiri saya,saran saya neng pulang aja yah gak baik disini"pamit bapak itu dibalas senyuman oleh nara.

Setelah mendengar perkataan bapak tadi,nara menjadi merinding tak ingin berlama lama disana nara segera beranjak meninggalkan gang itu.

Namun sepertinya dewi fortuna tak berpihak pada nara,baru saja dirinya berbalik nara tak sengaja menyenggol sebuah helm fullface hitam terjatuh dari motor sport hitam milik salah satu lelaki digang.

Nara seketika mematung,langkah kaki dari dalam gang yang sepertinya langkah kaki lebih dari 7 orang itu mendekat kearah motor yang terjatuh.

Sadar dari keterkejutannya,nara berlari tergesa gesa menuju pusat perbelanjaan itu, semua orang yang ada disekeliling gang itu seketika diam menatap kemarahan sang ketua geng.

Sedangkan nara dia sedang mengatur nafasnya di antara kerumunan orang didepan pusat perbelanjaan itu.

"Gue selamat"

"Loh ra,lo kok ada disini"tanya miska yang tiba tiba menyerobot masuk ke kerumunan.

Bukannya menjawab nara segera menarik tangan miska pergi dari situ.setelah jauh dari tempat itu nara menghela nafasnya lega.

GEVARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang