Tidak ada pertemuan yang kebetulan, semuanya pasti telah direncanakan
•••
Di sebuah gedung yang luas ini, terkumpullah beberapa siswa antar SMA yang berasal dari luar kota. Ini bukan pertandingan sembarangan, tapi ini adalah pertandingan babak final yang diselenggarakan senasional.
"Kali ini kita akan menyaksikan pertandingan karate antara SMA Garuda melawan SMA Pelita Bangsa," teriak pembawa acara tersebut menyambut para pemain yang disebutnya tadi.
Cowok tersebut melangkahkan kakinya memasuki area pertandingan dengan wajah yang begitu yakin dan optimis. Mereka saling memberi salam kehormatan sebelum akhirnya memulai pertandingan.
"Elvano, semangat!" teriak salah seorang perempuan yang berada di sela-sela penonton dengan begitu ceria.
Yaps, namanya Elvano Melviano, salah seorang siswa dari SMA Pelita Bangsa yang terkenal sebagai julukan cowok terkuat di sekolahnya. Selain itu, dia juga terkenal akan kepandaian bela dirinya sehingga dia terpilih untuk mewakili sekolahnya.
"Go Faren, go Faren, go...," teriak siswa perempuan yang tidak mau kalah dengan supporter dari lawan sekolahnya.
Kenalin juga, dia adalah Faren Mahendra dari SMA Garuda yang merupakan cowok terganteng di sekolahnya. Selain pandai bela diri, dia juga pandai memikat hati para wanita.
Pertandingan dimulai!
Elvano mulai menatap mata lawannya, berusaha membaca gerak-gerik yang akan dilakukan oleh lawan mainnya. Sebuah hantaman yang hampir saja mendarat di wajahnya kini berhasil dia hindari.
Tapi...
Bruk...
Faren berhasil melakukan hantaman double ke arah Elvano, kali ini dia sudah mengeluarkan jurus karatenya yang selalu membuatnya menang dalam pertandingan. Tapi, sepertinya lawannya saat ini berbeda dengan yang lainnya.
Elvano mulai melangkah mendekati lawannya lalu memberikan pukulan tepat di wajah Faren. Alhasil, Faren terjatuh di atas matras tersebut, tapi dia langsung berdiri agar pertandingan tidak sampai di sini.
Faren lagi-lagi memberikan tendangan mautnya tepat di wajah Elvano, wajah Elvano kali ini benar-benar berdarah. Elvano menyapu kasar darah yang mengalir di hidungnya lalu melanjutkan pertandingannya.
Semua jurus karate sudah Faren keluarkan, tapi sepertinya lawannya masih terlihat baik-baik saja. Padahal, luka di wajah Elvano lebih parah dibandingkan luka di wajah Faren.
Elvano memulai tendangannya dan berhasil membuat Faren kembali jatuh di atas matras. Kali ini Faren sudah tidak sanggup untuk berdiri dan melanjutkan pertandingannya, dia sudah menyerah.
Prittt....
Wasit mulai membunyikan peluitnya dan artinya pertandingan sudah berakhir.
"Pemenang kali ini jatuh kepada Elvano, perwakilan dari SMA Pelita Bangsa," teriak pembawa acara tersebut lalu mengangkat tangan kanan Elvano.
Suara sorakan tepuk tangan kembali mengisi ruangan tersebut. Raut wajah bahagia kini tercetak di wajah siswa-siswi SMA Pelita Bangsa.
Seorang lelaki tua terlihat sedang mengalungkan sebuah mendali emas ke Elvano lalu memberikannya piala dan sebuah amplop yang berisikan uang. Begitupun dengan Faren yang menduduki juara kedua tingkat nasional.
Setelah pembagian hadiah telah dilaksanakan, Faren mendekati seorang gadis yang sejak tadi berdiri di antara ribuan penonton itu. Dia tersenyum menghampirinya, tapi wajahnya juga sedikit merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Fisikku memang tidak bisa merasakan apapun, tapi hatiku mampu merasakan cintamu yang tulus." Elvano memiliki arti hadiah dari tuhan berupa anak yang kuat. Tapi dalam cerita ini, Elvano bukanlah anak yang kuat. Hanya saja di...