Part 7

2.7K 189 9
                                    

Pagi sekali Lea sudah menyiapkan segala kebutuhan kuliah, kerja dan berkas proposal kerja sama dengan Kevin. Kali ini Lea tak akan mengecewakannya lagi.

"Tumben? Ada kelas pagi, Nak?" tanya Sarah.

"Tidak, Bu. Hanya ada beberapa urusan penting dan mungkin akan pulang terlambat malam ini," jawab Lea.

"Baiklah, yang penting jaga kesehatanmu dan hati-hati di jalan," pesan Sarah.

"Iya Bu, aku berangkat dulu," pamit Lea sambil memeluk ibunya erat.

---

Jalanan terlihat ramai, tapi untunglah tidak begitu macet, Lea membawa motornya dengan kecepatan tinggi. Ia melirik jam tangannya, waktu menunjukkan pukul tujuh lebih lima belas menit.

Ia membelokkan motor ke halaman gedung perkantoran yang menjulang tinggi. Area perkantoran ini sudah terlihat ramai dengan aktivitas para pekerjanya.

Setelah memakirkan motor dengan baik, Lea menemui security dan menanyakan di mana ruangan Kevin. Setelah diberi tahu secara detail, tanpa menunggu lagi Lea segera berlari ke dalam lift yang hampir tertutup.

"Pelan-pelan saja, Nona. Kamu terlihat sangat bersemangat," ucap seorang wanita cantik yang berada terlebih dulu di dalam lift. Lea sekilas membaca ID Card wanita itu. Nama Bella tercetak di sana.

"Maafkan aku, Kak. Hanya sedikit tergesa-gesa saja. Maklum hari pertama bekerja," balas Lea dengan napas tersenggal.

Bella meneliti penampilan Lea dari atas sampai bawah. "Apa kamu yakin bekerja dengan pakaian seperti ini?"

"Ada yang salah dengan pakaianku?" tanya Bella bingung.

"Ini kantor, bukan kampus. Pakaian ini sepertinya cocok dipakai saat kuliah."

"Maaf, Kak. Aku memang anak kuliahan, di sini hanya magang."

"Oh, pantas saja. Di bagian apa?"

Lea mentautkan alis. "Hmm kurang tahu, aku bekerja pada Kevin."

"Panggil dia Pak Kevin, itu akan lebih baik."

"Oh, Baiklah. Maafkan aku."

"Ruangannya ada di lantai tujuh, paling pojok sebelah kanan. Ada sekretaris yang akan membawamu menemuinya."

"Baik, terima kasih atas informasinya. Kamu sangat baik, Kak." Lea mengulurkan tangannya.

"Sama-sama." Bella membalas jabatan tangan Lea.

Lift berhenti dan terbuka di lantai tiga. "Kalau begitu aku duluan," pamit Bella.

"Mungkin lain kali kita bisa ngopi bersama, Kak?"

"Baiklah, bisa diatur. Semoga harimu menyenangkan. Bye!"

"Bye!" Lea melambaikan tangan ke arah Bella yang melangkah keluar. "Betapa cantik dan baiknya dia, aku sangat menyukainya."

---

Pintu lift kembali terbuka di lantai tujuh, ia segera melangkah dan menyusuri lorong, mencari ruangan Kevin.

"Permisi, Kak. Apa Kev ... maksudku Pak Kevin ada?" tanya Lea pada wanita cantik yang ia taksir adalah sekretaris Kevin. Ada nama Luna di ID Card yang menggantung di depan dada.

"Apa kamu sudah buat janji?" tanya Luna balik.

"Apa harus membuat janji dulu untuk bertemu dengannya?"

"Iya, peraturannya memang seperti itu. Kalau kamu belum membuat janji, maaf aku tak bisa membantumu, ia sangat sibuk."

"Aku ada urusan bisnis penting dengannya."

PROPOSAL CINTA (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang