DS 1

12.9K 1K 21
                                    

Reyna terlihat berlari menuju ruang kelasnya dan ia tau betul ia sudah sangat terlambat pada kelasnya kali ini, tanpa permisi Reyna masuk ke kelasnya dan langsung duduk pada kursi yang masih kosong.

Seorang dosen muda yang tengah memberikan materi di depan sana menatap tajam ke arah Reyna yang masuk tanpa permisi.

"Siapa namamu nona?" ucap dosen muda yang tak lain adalah Reyhan Hadikusumo, dosen muda yang baru hari ini memasuki kelas itu.
"Saya?" tanya Reyna sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Ya kamu, siapa namamu?" tanya dosen muda itu.
"Saya Reyna, Reyna Ariesta Wardhana" ucap Reyna tanpa dosa.
"Apa anda tidak punya sopan santun atau tata krama?" tanya Reyhan yang tentunya membuat Reyna mulai meradang mendengar ucapan dosen barunya itu.
"Maksud anda pak?" tanya Reyna sedikit kesal.
"Anda sadar kelas ini sudah dimulai sejak setengah jam yang lalu dan anda baru masuk sekarang tanpa permisi, di mana letak kesopanan anda nona?" tanya dosen muda nan tampan tersebut.
"Maaf kalau begitu" ucap Reyna agar dosennya tersebut tak memperpanjang masalahnya.
"Ya sudah silahkan duduk dan ikuti materi saya hari ini dengan baik" ucap Reyhan.

Beberapa mahasiswi perempuan di kelas itu mendengarkan dengan baik apa yang diterangkan dosen didepannya, atau lebih tepatnya mereka lebih fokus pada ketampanan dosen mudanya tersebut. Tapi tidak dengan Reyna, ia sudah terlanjur kesal pada dosen barunya itu dan membuat mood belajarnya memburuk.

"Nona Reyna Ariesta Wardhana anda mendengarkan saya?" tanya Reyhan saat melihat mahasiswinya yang tengah melamun.
"Oh... apa pak?" tanya Reyna.
"Saya tanya anda mendengarkan materi yang saya jelaskan?" tanya Reyhan lagi.
"I... iya pak saya mendengarkan" sahut Reyna gugup.
"Coba diulang apa isi materi saya tadi" ucap Reyhan dan membuat Reyna terdiam.

Gadis itu benar-benar sangat kesal pada dosen barunya itu, baru hari ini masuk kelasnya dan dosennya itu sudah membuat ulah padanya. Setelah selesai kelas pun Reyna masih dibuat kesal bagaimana tidak, ia diberikan tugas untuk membuat sebuah proposal sebagai hukuman atas pelanggarannya yang telat masuk dan tak mendengarkan materi.

"Pak tugas saya itu sudah banyak masa iya saya harus membuat proposal lagi" omel Reyna.
"Itu hukuman atas pelanggaranmu nona, kerjakan atau kau akan mendapat nilai buruk dariku" ucap Reyhan yang kemudian berlalu dari Reyna.
"Dasar gila" geram Reyna.

Nadia dan Amanda dua sahabat Reyna menatap Reyna begitu ia selesai berbincang dengan dosen muda itu.

"Ngomong apa tadi sama pak Reyhan?" tanya Nadia.
"Oh namanya Reyhan" ucap Reyna sinis.
"Gue tanya lo ngomong apa tadi sama pak Reyhan?" tanya Nadia lagi.
"Lo tau gak tuh dosen baru belagu banget, bisa-bisanya dia ngancem gue mau ngasih nilai jelek" omel Reyna.
"Loh kok bisa?" tanya Amanda.
"Gue disuruh bikin sebuah proposal, sebagai hukuman atas keterlambatan gue tadi. Kurang kerjaan bangetkan tuh dosen baru, sumpah gue benci banget sama tuh orang" ucap Reyna kesal.
"Hati-hati loh bu... benci dan cinta itu beda tipis" ucap Amanda tersenyum.
"Maksud lo?" tanya Reyna.
"Maksud Amanda hati-hati sama ucapan lo, benci bisa berubah jadi cinta" tawa Nadia.
"Gaklah gak mungkin, amit-amit" ucap Reyna kesal atas ucapan kedua sahabatnya.
"Bisa ajakan, siapa yang tau... eh by the way tuh dosen baru ganteng loh Rey" ucap Nadia.
"Tipe lo kan yang kaya gitu, putih tinggi kekar" ucap Amanda.
"Apaan sih kalian ini... mau dia putih tinggi kekar ogah gue kalau belau kaya gitu" ucap Reyna kesal, ia pun berlalu dari hadapan kedua sahabatnya.
"Yah ngambek" ucap Amanda.
"Rey jangan ngambek dong, kami kan cuma bercanda" ucap Nadia sambil menyusul langkah Reyna.
"Gak lucu tau" ucap Reyna.
"Iya gue minta maaf" ucap Nadia lagi.
"Ya udah sekarang temenin gue ke mall, pusing gue nih" ucap Reyna.
"Ngapain ke mall?" tanya Amanda.
"Belanja, lo pikir ke mall mau boker?" ucap Reyna.

---

Di lain tempat saat jam makan siang dua pasangan suami istri yang bersahabat lama terlihat tertawa bersama sambil mengenang masa lalunya.

"Sudah lama sekali kita tak bertemu, dua puluh tahun ada kali ya" ucap Antoni Hadikusuma.
"Ya benar sekali mas sudah dua puluh tahun" ucap Nilam Wardana.
"Oh ya bagaimana kabar Reyna? pasti sekarang dia tumbuh menjadi gadis yang cantik" ucap Riana Hadikusuma, mama Reyhan.
"Dia baik dan sehat, sekarang dia kuliah di Universitas Indonesia" ucap Jeremy Wardhana, papa Reyna.
"Oh begitu" angguk Riana, mama Reyhan.
"Lalu bagaimana kabar anak-anak kalian, Kayla dan Reyhan?" tanya Jeremy.
"Kayla dia sudah menikah, punya satu orang putri dan menetap di Kanada. Sedang Reyhan dia baru saja diterima mengajar di Universitas Indonesia" ucap Antony.
"Bisa jadi Reyhan dan Reyna bertemu ya pah" ucap Riana.
"Ya bisa jadi mba... tapi yang namanya kampus kan pasti luas dan banyak mahasiswanya" ucap Nilam.

Usai makan siang dan berbincang mengenai masa lalu serta anak-anaknya ke empatnya memutuskan segera berpisah karena masih ada kegiatan lainnya.

"Oh ya dek Nilam, boleh lain waktu kita makan siang bersama? ajak Reyna, aku sangat merindukan gadis itu" ucap Riana.
"Oh tentu boleh mba, nanti kita atur waktunya" ucap Nilam.
"Baiklah aku tunggu kabarmu, dan sampaikan salam untuk gadismu itu" ucap Riana.
"Iya mba" angguk Nilam.

♥♥♥

Part 1

Banjarmasin
3/6/2019
19.48

Dia SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang