DS 3

7K 869 27
                                    

Mobil yang dikemudikan Reyna memasuki halaman kampusnya, setelah memarkirkan mobil ia keluar segera keluar dari dalam mobilnya tersebut.

"Selamat siang nona Reyna" sapa seorang pria muda yang tak lain adalah Reyhan, sang dosen.
"Oh siang pak" sahut Reyna.
"Baru datang? apa ada kesibukan sehingga tadi pagi tidak masuk kelas saya?" tanya Reyhan sambil menatap tajam mahasiswinya itu.
"Anu... itu pak..."
"Saya tidak mau tau apa pun alasan anda nona, saya paling tidak suka kalau ada mahasiswa yang bolos pada kelas saya" ucap Reyhan yang kemudian berlalu pergi dari hadapan Reyna.
"Nyebelin banget sih tuh dosen" omel Reyna kesal.

Reyna menghampiri beberapa temannya ia menceritakan pertemuannya dengan Reyna saat diparkiran tadi, bukannya turut bersimpatik Reyna justru mendapat godaan dari dua sahabatnya tersebut.

"Gue perhatikan pak Reyhan doyan banget cari perkara sama lo" ucap Amanda.
"Maksud lo?" tanya Reyna.
"Kalian kalau ketemu seperti kucing dan tikus, pasti ada aja masalah" ucap Nadia.
"Dia tuh yang demen banget cari masalah sama gue" omel Reyna.
"Pak Reyna demen kali sama lo, makanya suka cari-cari masalah gitu" ucap Nadia tertawa.
"Apaan sih lo" omel Reyna kesal.
"Lo beruntung bisa dekat dengan pak Reyhan, ya meski pun harus selalu diwarnai dengan keributan. Lo coba deh buka mata lo, lihat cewek cewek kampus ini yang berlomba-lomba pengen dekat dengan dia. Pak Reyhan itu cakep loh Rey, cewek mana sih yang gak suka sama dia... sudah ganteng, pintar, dan... tubuhnya itu loh... kekar... gue aja selalu mimpi bisa dipeluk tubuh sekekar itu" ucap Amanda.
"Gila lo ya" ucap Reyna.
"Ya emang... gue tergila-gila sama dia" tawa Amanda lagi.
"Sudah ah pusing gue ngobrol sama kalian, mending gue ke perpus" ucap Reyna yang kemudian berlalu dari hadapan kedua sahabatnya.

Reyna berdiri di salah satu lorong mencari buku untuk mengerjakan tugasnya, dan tanpa sengaja ia kembali bertemu dengan dosen yang menurutnya sangat menyebalkan.

"Anda mencari ini nona Reyna?" Reyhan menunjukkan sebuah buku tebal yang berada dalam genggamannya.
"Kenapa ya di mana-mana saya selalu saja bertemu pak Reyhan, anda mengikuti saya?" ucap Reyna kesal.
"Jangan terlalu pede nona, saya berada di sini karena ada keperluan bukan mengikuti anda" ucap Reyhan.
"Kalau begitu selesaikan keperluan anda dan kemarikan buku itu" ucap Reyna, ia menunjuk buku yang ada di tangan Reyhan.
"Berani bayar berapa untuk buku ini?" ucap Reyhan.
"Oh anda tidak mau memberikannya pada saya? ya sudah gak masalah" ucap Reyna yang kemudian berlalu dari hadapan Reyhan, ia begitu malas untuk berurusan dengan dosennya itu.
"Ternyata selain menyebalkan dia juga tipe perempuan yang keras kepala" gumam Reyhan, pria itu menyusul Reyna dan memberikan buku yang di inginkan Reyna, dengan perasaan kesalnya Reyna akhirnya menerima buku itu.

---

Reyna menyusul sang mama yang mengajaknya makan siang bersama ke sebuah restauran yang tak jauh dari kampus, ia tersenyum melihat mamanya yang tengah duduk menunggunya bersama seorang perempuan yang tak kalah cantik dari mamanya.

"Maaf mah lama, tadi selesai kelas dulu baru bisa ke sini" ucap Reyna.
"Gapapa sayang, mama mengerti. Oh ya kenalkan ini tante Riana, teman lama mama dan papa, baru pulang dari Belanda" ucap Nilam.
"Oh hai tante, saya Reyna" ucap Reyna memperkenalkan diri.
"Tante sudah tau kamu sejak kamu masih sangat kecil sayang" ucap Riana.
"Begitukah? mungkin waktu itu Reyna masih kecil banget tan, jadinya gak bisa mengingat tante" ucap Reyna.
"Iya gapapa, ayo kita pesan makannya, sudah lapar nih tante" canda Riana.

Usai makan siang bersama tiga perempuan itu melanjutkan aktifitasnya dengan mengunjungi sebuah mall untuk berbelanja bersama, dan tak sulit bagi Reyna untuk bisa akrab dengan sahabat mama dan papanya.

"Senang ya dek Nilam bisa berbelanja dengan anak perempuan, sayang Kayla tinggalnya jauh dari aku jadi gak bisa menghabiskan waktu bersama" ucap Riana.
"Iya aku dan Reyna memang selalu menghabiskan waktu bersama mba, kadang masak-masak di rumah juga bareng" ucap Nilam.
"Reyna bisa masak?" tanya Riana.
"Ah enggak tan, cuma suka bantu-bantu mama, kalau makannya sih bisa" canda Reyna.
"Ah kamu Rey, tante juga bisa kalau seperti itu" tawa Riana.
"Tante punya anak ada berapa?" tanya Reyna.
"Ada dua, satu laki-laki dan satu perempuan, yang perempuan tinggalnya jauh di Kanada mengikuti suaminya, yang laki-laki tinggal di Jakarta juga sih, tapi dia memilih tinggal di apartemen" ucap Riana.
"Oh begitu" angguk Reyna.
"Oh ya dek Nilam, bagaimana kalau lain kali kita atur waktu untuk makan bersama anak-anak, biar mereka saling mengenal juga" ucap Riana.
"Boleh, saya setuju mba" ucap Nilam.
"Baiklah nanti kita atur waktunya" ucap Riana.

Usai berbelanja Riana pamit lebih dulu untuk pulang, sedang Nilam dan Reyna masih sibuk dengan belanjaannya.

♥♥♥

Part 3

Banjarmasin
6/6/2019
15.53

Dia SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang