Setiap harinya Reyna selalu dibuat kesal oleh dosen barunya itu, entah mengapa mood-nya selalu saja memburuk setiap kali bertatap muka dengan dosen muda itu. Dan sama halnya dengan Reyna, Reyhan pun selalu merasakan hal yang sama saat bertemu mahasiswi cantiknya itu, ia selalu naik darah melihat mahasiswinya yang sok pintar tersebut.
"Nona Reyna lagi-lagi anda melamun saat saya memberikan materi" tegur Reyhan.
"Maaf pak" ucap Rean Reyna dengan cuek.
"Dengarkan dan perhatikan materi yang saya sampaikan kalau anda tidak ingin mendapat nilai buruk dari saya" ucap Reyhan dengan tegas.
"Ya" sahut Reyna cuek.Reyna menatap dosennya dengan kesal karena sudah kesekian kalinya ia dipermalukan dalam kelas dan ditegur dihadapan teman-temannya, begitu pun dengan Reyhan ia sudah terlalu kesal pada mahasiswinya tersebut, pasalnya gadis cantik itu selalu saja sok pintar dan tak memperhatikan penjelasannya.
"Coba ulangi apa yang tadi sudah saya jelaskan nona Reyna" ucap Reyhan.
Reyna mendesah kesal, namun ia mulai bersuara dan menjelaskan kembali materi yang tadi telah disampaikan Reyhan. Gadis itu tersenyum pada Reyhan usai menjelaskan materinya, ia merasa menang.
"Bagus kalau anda masih mendengarkan penjelasan saya, saya kira anda bisanya cuma melamun dan membuat keonaran di kelas ini" ucap Reyhan dan lagi-lagi membuat Reyna kesal.
Kelas telah usai satu persatu mahasiswi meninggalkan ruangannya, namun tidak dengan sang dosen.
"Nona Reyna" panggil Reyhan.
"Ya pak" sahut Reyna malas.
"Jangan lupa tugas proposalmu" ucap Reyhan.
"Ya saya ingat pak, masih lama jugakan" ucap Reyna kesal.
"Masih lama bukan berarti anda bisa santai dan berleha-leha" ucap Reyhan.
"Iya pak saya tau" sahut Reyna yang benar-benar kesal.
"Kumpulkan tepat waktu, karena saya tidak akan memberi waktu lebih lagi atau anda akan mendapatkan nilai buruk dari saya" ucap Reyhan.
"Bapak ini kok doyan banget ngancem mahasiswanya. Pak... bapak juga pernahkan berada di posisi saya, sebagai seorang mahasiswa saya punya banyak tugas dan harusnya bapak ngerti itu, tapi ini bapak malah memberikan tugas tambahan yang sangat tidak penting" sahut Reyna lantang.
"Saya memberikan tugas itu sebagai bentuk hukuman atas pelanggaran yang telah anda buat, jadi jangan protes" ucap Reyhan yang kemudian berlalu pergi.
"Menyebalkan" omel Reyna.---
Riana duduk di apartemen putranya menunggu anak bungsunya itu pulang, dan ketika pintu terbuka ia tersenyum melihat putranya datang.
"Mama di sini?" ucap Reyhan ketika melihat mamanya.
"Ya... mama kangen nak, sudah lama kamu tidak ke rumah mengunjungi mama" ucap Riana.
"Maaf mah, akhir-akhir ini Reyhan banyak pekerjaan dan belum sempat mengunjungi mama" ucap Reyhan.
"Nah maka dari itu mama mengunjungimu. Oh ya tadi mama memasak di dapurmu, sekarang mandilah kita makan bersama" ucap Riana.
"Hm" angguk Reyhan.Reyhan sudah mandi dan rapi dengan pakaian santainya, rambutnya pun terlihat masih basah saat keluar kamar.
"Ayo makanan sudah siap" ucap Riana.
"Iya mah" angguk Reyhan.
"Makan yang banyak, karena hari ini mama memasak makanan kesukaanmu" ucap Riana ketika mengambilkan makanan untuk putranya.
"Iya mama sayang" ucap Reyhan.
"Hhh... biasanya kamu makannya apa Han?" tanya Riana.
"Beli atau bikin makanan instan" ucap Reyhan sambil menyuap makanannya.
"Itu gak sehat loh nak. Kamu kenapa sih gak pulang aja, tinggal bersama mama dan papa di rumah kita" ucap Riana.
"Reyhan lebih nyaman di sini mah" sahut Reyhan.
"Tapi gak ada yang melayani kamu di sini Han, apa mama kirim bibi aja kemari?" tanya Riana.
"Gak usah mah" ucap Reyhan.
"Kalau begitu, cari perempuan yang bisa melayani kamu, maksud mama istri" ucap Riana.
"Apaan sih mah" ucap Reyhan.
"Loh memang salah? ingat Han usia kamu sudah matang sudah saatnya kamu menyudahi kesendirian kamu" ucap Riana.
"Iya Reyhan tau mah. Mama sabar aja, suatu saat nanti Reyhan akan bawa perempuan yang mama inginkan itu untuk Reyhan jadikan istri" ucap Reyhan.
"Atau kamu mau mama saja yang carikan? mama punya beberapa kandidat" ucap Riana.
"Gak ah mah, emang Reyhan cowok apaan istri aja sampai dicarikan" tawa Reyhan.
"Kalau begitu kamu buktikan pada mama kalau pria macho yang mudah mendapatkan perempuan" ucap Riana.
"Mama pikir cari calon istri itu seperti membeli kacang?" ucap Reyhan.
"Ya gak gitu juga Han, seenggaknya kamu punya gandengan dulu, lalu nanti bisa PDKT-kan kalau cocok bisa di ajak ke arah yang lebih serius" ucap Riana.
"Jadi kedatangan mama kemari hanya untuk membicarakan itu?" tanya Reyhan.
"Ya gak juga" ucap Riana.---
Reyna duduk di depan laptop bersama beberapa buku tebal sebagai bahan pembuatan tugas-tugasnya, ia mengetik sembari menggumam marah.
"Dasar dosen gila, dendam banget kayaknya dia sama gue sampai suruh gue bikin tugas sesulit ini" omel Reyna.
"Anak mama belajar kok sambil ngomel" ucap Nilam saat memasuki kamar putrinya.
"Itu mah ada dosen kurang kerjaan, kerjaannya suruh Reyna bikin tugas sebanyak ini" ucap Reyna kesal.
"Tuh dosen pasti punya alasan sendiri kenapa bisa memberimu tugas seperti ini" ucap Nilam.
"Mmm... iya sih, beberapa hari yang lalu Reyna telat masuk di kelasnya mah dan dia ngasih hukuman membuat proposal ini" ucap Reyna.
"Tuhkan, gak mungkin seorang dosen memberi tugas tanpa alasan yang jelas nak" ucap Nilam.
"Tapi tuh dosen nyebelin banget tau mah, dia dosen baru dan belagu banget" ucap Reyna.
"Eh gak boleh gitu, bagaimana pun dia dosenmu orang yang memberimu ilmu" ucap Nilam.
"Iya mah Reyna tau" ucap Reyna.♥♥♥
Part 2
Banjarmasin
5/6/2019
20.42
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Suamiku
Fanfiction"Aku punya mimpi untuk menikah dengan pria tampan dan mapan, tapi tidak dengan dirimu" Reyna Ariesta Wardhana. "Kita telah mengucapkan janji suci dihadapan Tuhan, maka jangan pernah kamu permainkan pernikahan ini, meski kamu harus terpaksa menjalani...