Reyhan terbangun dari tidurnya setelah didatangi seorang perempuan dari masa lalu dalam alam mimpinya, ia mengusap keningnya yang basah berkeringat.
"Astaga... bagaimana bisa aku masih memikirkannya, dia sudah bahagia bersama suaminya" gumam Reyhan.
Pria itu turun dari ranjangnya dan mencuci wajahnya di washtafel kamar mandi, Reyhan menatap wajahnya yang masih basah pada cermin kamar mandinya sambil bergumam.
"Ayo Han move on, lupakan perempuan yang penghianat itu, cari kebahagiaan lo sendiri, cari perempuan yang jauh lebih baik dari dia" ucap sisi batin Reyhan.
"Ya gue memang harus bangkit dan melupakan dia, hidup harus terus berjalan" gumam Reyhan.Pria itu keluar dan kembali menaiki ranjangnya untuk kembali memejamkan mata.
---
Pagi sekali Riana mengunjungi apartemen putranya dengan membawa sarapan untuk sang putra, dan dengan password yang diketahuinya perempuan paruh baya itu dapat dengan mudah memasuki apartemen putranya.
"Mama di sini?" ucap Reyhan begitu melihat mamanya berada di dapur dan menyiapkan sarapan untuknya.
"Ya, karena mama kepikiran kamu gak ada yang melayani" ucap Riana.
"Reyhan biasanya sarapan bubur ayam dekat kampus. Mama ke sini terus di rumah siapa yang melayani papa?" tanya Reyhan.
"Papamu pagi banget sudah berangkat, ada meeting pagi katanya" ucap Riana.
"Oh begitu" angguk Reyhan.
"Ya sudah sana kamu mandi dan siap-siap" ucap Riana pada putranya.Keduanya sarapan bersama sambil berbincang kecil.
"Hari ini ada waktu Han? kita makan siang bareng ya nak sama papa juga, sekalian ketemu sama om dan tantemu" ucap Riana.
"Om dan tante siapa?" tanya Reyhan.
"Om Jeremy dan tante Nilam, sudah lamakan kamu gak ketemu mereka. Oh mungkin kamu lupa Han, mereka sahabat mama dan papa" ucap Riana.
"Baiklah, jam makan siangkan mah?" tanya Reyhan.
"Iya nak, nanti tempatnya akan mama kasih tau" ucap Riana lagi.Usai sarapan Reyhan segera berangkat ke kampus untuk mengajar dan meninggalkan sang mama yang sibuk membereskan apartemennya.
Tiba di kampus ia bertemu dengan Reyna yang juga baru datang."Pagi pak" sapa Reyna ketus.
"Kalau gak mau menyapa saya juga gapapa nona, dari pada anda menyapa saya dengan ketus seperti itu" ucap Reyhan.
"Siapa yang ketus, biasa aja deh pak. Ya udah saya duluan" ucap Reyna yang kemudian berlalu dari hadapan dosennya itu.
"Hmm... cantik sih, tapi sayang ketus dan suka marah-marah" gumam Reyhan.Saat di kelas Reyna lagi-lagi kedapatan tengah mengantuk, dan tentu saja ia kembali mendapat teguran dari sang dosen.
"Ini kelas nona Reyna bukan kamar anda, mohon dibedakan" ucap Reyhan.
"Maaf pak" ucap Reyna.
"Saya paling tidak suka saat kelas saya ada mahasiswa yang melamun dan tidak memperhatikan apalagi sampai tidur, ini berlaku untuk semua yang berada di sini" ucap Reyhan dengan tegas.
"Maaf pak, saya akui sudah salah" ucap Reyna.
"Jangan diulangi lagi" ucap Reyhan.
"Iya pak" ucap Reyna.Reyna menatap dua sahabatnya yang tengah menertawakan dirinya.
"Lo berdua kok gak bangunin gue sih" omel Reyna.
"Sorry" ucap Amanda.
"Keduluan pak Reyhan yang melihat lo tidur" ucap Nadia berbisik.Setelah kelas bubar Reyna kembali mendapat teguran, ia diminta tinggal untuk diajak bicara sang dosen perihal kelakuannya yang aneh akhir-akhir ini.
"Saya hanya mengingatkan nona Reyna, saya paling tidak suka saat kelas saya ada mahasiswa yang tak mendengarkan penjelasan saya apalagi sampai tidur di kelas seperti yang sudah anda lakukan. Dan kalau anda masih terus melanggar tata tertib kelas ini anda bisa memilih untuk tidak mengikuti kelas saya lagi, permisi dan selamat siang" ucap Reyhan yang langsung berlalu dari hadapan Reyna.
"Huuhhh dasar baperan" gumam Reyna meledek.Reyna keluar dari kelasnya disambut godaan dari dua sahabatnya.
"Kenapa sih selalu lo yang dapat teguran dari pak Reyhan, gue juga mau kali" omel Amanda.
"Ya kalau gitu lo cari masalah aja sama dia" ucap Reyna.
"Bisa jadi tuh pak dosen suka sama lo Rey" ucap Nadia.
"Ih amit-amit, lelaki baperan gitu? ogah gue" ucap Reyna.
"Jodoh siapa yang tau" ucap Nadia lagi.
"Sudah ah, gue duluan ya. Ada janji makan siang sama nyokap" ucap Reyna yang kemudian berlalu pergi.Reyna diperkenalkan pada Antoni, suami Riana yang juga hadir pada acara makan siangnya hari ini.
"Wah sudah besar ya Reyna, semakin cantik" puji Antoni.
"Ah om bisa saja" ucap Reyna.
"Oh ya Reyhan mana? katanya akan datang" tanya Nilam.
"Katanya masih dijalan, mungkin sebentar lagi" ucap Riana.
"Reyhan siapa mah?" tanya Reyna.
"Itu anaknya om dan tantemu" ucap Nilam.
"Oh begitu" angguk Reyna tanpa curiga.Terdengar sebuah suara besar menyapa Riana dan Antoni.
"Mah pah, maaf baru datang" ucap pria itu yang tak lain adalah Reyhan.
"Gapapa sayang, ayo kenalan sama keluarga om Antoni" ucap Riana pada putranya.Satu persatu Reyhan salami hingga akhirnya tatapannya tertuju pada Reyna yang sejak tadi sudah menatapnya dalam diam.
"Nona Reyna" gumam Reyna.
"Kalian sudah saling kenal?" tanya Nilam, mama Reyna.
"Dia mahasiswi saya tan" ucap Reyhan.
"Oh artinya kalian sudah saling kenal" ucap Antoni.
"Dan gak perlu waktu lagi untuk penyesuaian dan pendekatan" ucap Riana.
"Pendekatan? maksudnya tan?" tanya Reyna.
"Kami para orang tua sudah sepakat untuk menjodohkan kalian" ucap Jeremy, papa Reyna.
"APA? DIJODOHKAN???!!!" ucap keduanya bersamaan.♥♥♥
Part 4
Banjarmasin
7/6/2019
14.41
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Suamiku
Фанфик"Aku punya mimpi untuk menikah dengan pria tampan dan mapan, tapi tidak dengan dirimu" Reyna Ariesta Wardhana. "Kita telah mengucapkan janji suci dihadapan Tuhan, maka jangan pernah kamu permainkan pernikahan ini, meski kamu harus terpaksa menjalani...