DS 5

6.8K 820 19
                                    

Reyhan dan Reyna sama-sama menolak begitu mengetahui rencana perjodohannya, keduanya bahkan saling menatap jijik atas penolakan perjodohan itu, namun suara dari sang papa membuat keduanya terdiam dan hanya memberikan wajah kesalnya.

"Kenapa? ada yang salah Reyna Reyhan? kalian sudah saling mengenal jadi tidak sulit untuk kalian melakukan pendekatan" ucap Antoni, papa Reyhan.
"Tapi pah..."
"Dia cantik juga baik, papa dan mama pun sudah mengenal keluarganya dengan baik, jadi tak ada alasan untuk kamu menolak perjodohan ini Reyhan" ucap Antoni dengan tegas.
"Dan hal tersebut juga berlaku untuk kamu sayang, tak ada kejelekan dari Reyhan, kami percaya dia bisa jadi suami yang baik untukmu" ucap Jeremy.
"Pah... Reyna ini gadis metropolitan, Reyna bukan lagi gadis zaman dulu, Reyna punya kebebasan untuk memilih pasangan hidup sendiri, karena yang nantinya akan menjalani adalah Reyna, bukan mama dan papa" ucap Reyna.
"Ya kami tau itu sayang, tapi kami juga tau Reyhan yang terbaik untukmu" ucap Nilam.
"Pak... bapak jangan diam aja dong pak, tolak perjodohan ini. Saya gak mau menghabiskan sisa umur saya bersama pria menyebalkan seperti bapak" ucap Reyna kesal.
"Apalagi saya... saya juga tidak mau menghabiskan umur saya dengan mahasiswi yang kerjanya cuma cari masalah seperti anda nona Reyna" ucap Reyhan.
"Eh sudah... kalian ini apa-apaan sih, kok malah ribut" omel Riana.
"Dan ubah dong panggilan kalian, ini di tempat umum bukan dalam kelas, jadi jangan terlalu formal" ucap Nilam sambil tersenyum pada kedua anaknya.
"Benar apa yang dikatakan calon mertuamu Han, ubah panggilan kalian saat diluar kelas seperti ini, biasakan untuk memanggil nama agar bisa lebih dekat lagi" ucap Riana.
"GAK" sahut keduanya bersamaan.
"Ya sudah kami tinggal, dan kalian bisa makan berdua" ucap Riana pada kedua anaknya.
"Eh mah... mah kok jadi gini sih" omel Reyhan begitu melihat para orang tua itu berdiri meninggalkannya dan Reyna.

Begitu orang tuanya menjauh Reyna menatap kesal Reyna, ia memberikan tatapan permusuhan pada dosennya itu.

"Seneng? senang bapak dikasih kesempatan berduaan dengan saya? dengar ya pak Reyhan... sampai kapan pun saya akan tetap menolak perjodohan ini" ucap Reyna.
"Kamu pikir saya senang dijodohkan sama kamu? mantan saya aja jauh lebih baik dari pada kamu" ledek Reyhan.
"Oh bagus kalau begitu, jadi saya punya alasan yang tepat untuk menolak perjodohan ini" ucap Reyna yang kemudian berlalu pergi.

---

Reyna memasuki rumahnya dengan wajah yang sangat kesal, ia memasuki kamar dan membanting pintu hingga tak ada satu orang pun yang berani menegurnya terkecuali sang mama.

"Reyna apa-apaan sih kamu" tegur Nilam.
"Reyna kesal mah... bagaimana bisa mama dan papa menjodohkan Reyna sama dia. Mama tau gak dia itu nyebelin banget, dia itu dosen yang sering cari masalah sama Reyna" ucap Reyna kesal.
"Dosen yang sering cari masalah sama kamu? kamu kali yang sering cari masalah... mana ada dosen yang seperti itu sayang. Ya sudah kamu bersih-bersih dan istirahat ya..." ucap Nilam.

Reyna membaringkan tubuhnya membayangkan perjodohan itu akan terjadi, membayangkan bagaimana sisa hidupnya nanti yang harus dihabiskan bersama Reyhan.

"Oh tidak.... pasti akan sangat membosankan kalau aku memiliki suami seperti dia, dingin dan sangat menyebalkan. Bagaimana pun aku harus menghidari perjodohan ini" gumam Reyna.

Sementara itu usai mengajar Reyhan menyambangi rumah orang tuanya, dan bertemu dengan sang mama.

"Hai sayang, tumben sekali kamu kemari. Bagaimana tadi makan siangmu bersama Reyna? menyenangkan?" tanya Riana.
"Menyebalkan yang ada mah" ucap Reyhan dengan tawanya.
"Maksudmu?" tanya Riana lagi.
"Mah... Reyhan kenal Reyna dengan baik mah, dia mahasiswi yang paling menyebalkan yang pernah Reyhan temui, dan sekarang kalian berencana menjodohkan Reyhan sama dia, lucu sekali mah" tawa Reyhan.
"Han... kami menjodohkan kalian bukan tanpa alasan. Reyna yang kami ketahui dia berasal dari keluarga baik-baik, mama dan papa pun mengenal sangat baik kedua orang tuanya dan dia sangat pantas untuk mendampingimu nak" ucap Riana.
"Tapi mah..."
"Apa? tapi apa? masih terpaku pada masa lalumu? lupakan dia Han... dia sudah bahagia bersama suami dan anaknya. Sekarang tugasmu bangkit, move on, cari kebahagiaanmu sendiri" ucap Riana.
"Reyhan tau itu mah, tapi tidak dengan Reyna, gadis itu jauh tauh dari kriteria Reyhan" ucap Reyhan.
"Papamu dulu juga jauh dari kriteria mama, papamu sama sekali gak romantis, tapi mama menemukan kenyamanan saat bersamanya" ucap Riana.
"Apa Reyhan tidak boleh memilih pasangan sendiri?" ucap Reyhan.
"Saling mengenallah dulu dengan Reyna Han, dekati dia baik-baik. Mama sudah pernah jalan bersamanya, dan yang mama temukan justru berbanding terbalik dengan apa yang kamu katakan, dia sopan dan baik" ucap Riana.
"Cover-nya aja tuh mah, aslinya gahar" ucap Reyhan kesal.
"Gahar tapi manis iyakan" goda Riana.

Reyhan hanya diam, ia pun memutuskan berlalu ke kamarnya, kamar yang sudah lama tidak ditempatinya. Dan disudut kamarnya ia menatap sebuah foto, foto perempuan dari masa lalunya.

"Mama benar aku harus cari kebahagiaanku sendiri, dan masa lalu harus dimusnahkan" gumam Reyhan, ia membuang foto itu ke bak sampah yang ada di kamarnya.

♥♥♥

Lanjutan cerita Dia Suamiku bisa kalian baca di aplikasi KBM (sedang on going dan akan diposting sampai TAMAT)


Jangan lupa follow dan subscribe ya untuk memasukkan ke library kalian.

Atau

Bisa juga kalian download di google playstore.

Thank you🙏

***

Part 5

Banjarmasin
8/6/2019
08.42

Dia SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang