03

17 7 1
                                    

"sia--" ucapan Naya terpotong ketika melihat siapa yang telah melihatnya

"LO LAGI LO LAGI!. BISA GAK SIH LO ITU GAK NABRAK GUE!!"

"Sorry" Balas nya dingin.

"APA!!?LO BILANG SORRY. SORRY AJ--"

"Udah Nay malu dilihatin" Bisik Aura. Dan memang benar mereka menjadi pusat perhatian.

Ketika Naya dan Aura akan pergi, tiba-tiba cowok yang menabraknya mencekalnya.

Bugh

Reflek Naya membogem cowok itu. Seketika semua yang ada dikantin histeris, Cowok itu jatuh memegang perutnya dengan tatapan datar.

"Ups..gak sengaja" Ejek Naya sembari menatap cowok itu. Setelah itu Naya menuju meja teman"nya dan menghiraukan perbuatan yang telah ia buat.

"OMG OMG Lo gak kerasukan 'kan Nay?" Tanya Amel Dramatis.

"Apaan sih orang B aja" kesal Naya.

"B aja B aja Jidat lo lebar" Celetuk gebby

"Emang siapa sih dia itu?" Gereget Naya.

"Serius lo kagak tau?" Dramatis Intan.

"Dia itu....." Gantung Aura.

"Dia itu....." Gantung gebby dan Amel mengikuti Aura.

"YA SIAPA?" Celetuk Naya dengan setengah teriak.

"Tukang tambal ban gang sebelah" Celetuk Intan.

"BANGSUL" Teriak Aura,Gebby,Naya dan Amel.

"Dia itu....Arsenio Bramaseus Pradipta. Dan lo tau..Dia itu anak pemilik sekolah ini!"Ujar Aura dengan semangat.

"Oh"

Aura dkk melongo. Bagaimana bisa Naya tidak terpikat pesona Arsen.

Senyap. Keadaan kantin benar benar senyap, Naya bingung, Kantin yang benar-benar ramai sekarang Hening seakan mulut mereka terkunci rapat.

Naya melihat kearah pintu. Amarah Naya yang tadinya padam sekarang diujung tanduk. Pria yang menabraknya, Arsen dan teman" nya memasuki area kantin.
Bahkan teman"nya ikut terdiam.

"WOI DIEM DIEM BAE, NGOPI NAPA" Naya mengagetkan teman teman nya.

Pluk
Pluk
Pluk
Pluk

Empat tonyoran mendarat dijidat Naya, sontak sang empu meringis kesakitan.
Tak segan segan Naya menjambak rambut ke empat sahabatnya.

"Nih nih rasain lo! Ha ha ha!!" Suara Naya menggelegar ke penjuru kantin,dan menjadi perhatian warga kantin.

"UDAH WOI, AMPUN AMPUN!" Teriakan Amel tak mempan memberhentikan Naya,justru Naya semakin semangat menjambak ke empat sahabat nya bergantian.

Tiba-Tiba Naya memberhentikan aksinya menjambak para sahabatnya karena ia merasa bahwa tangannya dicekal seseorang. Cekalan itu benar benar lembut.

Deg

Naya menengok keasal cekalan tersebut. Dan ternyata yang mencekalnya, Arsen lelaki dengan sejuta pesonanya. Naya terdiam, jantungnya berpacu lebih cepat tak lama terdengar suara menyadarkannya.

"Ekhem" satu kali terhiraukan
"Ekhem!" dua kali lebih keras
"EKHEM!" Tiga kali terdengar sangat keras.

Cepat-Cepat Naya memalingkan wajahnya. Arsen tetap menatapnya datar.

Dan ternyata itu adalah suara salah satu sahabatnya.

"Udah kali bos,liat nya gitu amat" Celetuk salah satu sahabatnya. Yang mendapat siulan dari para sahabat Arsen.

"DIEM LO" Bentak Naya dan Arsen bersamaan.

Para sahabat Nasen semakin gencar menggoda dua insan tersebut.
Dengan perasaan campur aduk Naya meninggalkan kantin, tapi lagi-lagi ada yang mencekalnya,orang yang sama,Arsen. Arsen menarik Naya Sehingga Naya menubruk dada bidang Arsen.

Naya meronta-ronta di dada Arsen, dan akhirnya Naya mendorong dada Arsen, dan berhasil. Naya pergi dengan wajah polosnya seakan-akan tak terjadi apa-apa.

Dan Tak lama Arsen juga meninggalkan tempat itu.

🐟🐟🐟🐟

TENG...TENG...TENG

Bel pulang berbunyi tanda semua siswa-siswi diperbolehkan pulang.

Naya keluar dari kelasa dengan langkah tergesa-gesa,sesekali ia menabrak orang.

Langkah Naya berhenti ketika sebuah suara mengintruksi nya.

"Pulang?" Suara dingin nan tajam menghantui telinga Naya.

"Kalo iya kenapa?"

"Pulang sama gue!" Komando Arsen. Ya itu adalah suara Arsen.

"Gak, gue gak mau. Emang lu siapa gue?!" Tantang Naya.

"Siapa lo?. Mau gue sebar?"

Shit

"Iya iya gue pulang nya sama lo. Puas lo!" Jengkel Naya.

"Tentu" Ucap Arsen dengan senyuman puas nya.

Tanpa aba-aba Arsen menarik tangan Naya menuju tempat parkir. Naya hanya diam, dia sedang malas berdebat.

"Naik" Titah Arsen setibanya mereka di parkiran. Tanpa protes Naya naik ke motor Arsen.

Motor Arsen melesat menjauhi kawasan sekolah.

Kurang dari 30 menit mereka telah tiba di depan gerbang Mansion Naya. Tanpa disuruh Naya turun dan langsung masuk kedalam Mansion nya, dan tak lama terdengar deru motor Arsen yang semakin lama memelan dan menghilang.

Naya membanting tas nya diranjang nya.
Ia menjatuhkan tubuhnya diranjang tanpa ada niat membersihkan tubuhnya.

Tiba-Tiba terlintas nama Arsen diotaknya,tanpa sadar Ia tersenyum mengingat kejadian yang baru saja terjadi.

Ketika ia sadar dari lamunannya, ia menatap tubuhnya mengingat ia belum mandi selepas pulang sekolah.

Dengan langkah gontai Naya berjalan ke kamar mandi dan menyelesaikan ritual mandinya.

Kurang dari satu jam Naya keluar dari kamar mandi dengan wajah segar, Namun tiba-tiba rasa kantuk menyerang nya dan akhirnya dia tertidur.

->-<-->-<-->-<-->-<-->-<-->-<-->-<-->-<-->-<-->-

T..B..C...🐰🐰

Jangan lupa tinggalkan jejak😅.

VOMENT WAJIB!

Sampai jumpa di part selanjutnya!!

NAYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang