Sebuah Permintaan

7K 756 24
                                    

Sebagai Ayah tunggal, Jae Hyun harus selalu siaga pada putri satu-satunya, Eun Ha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebagai Ayah tunggal, Jae Hyun harus selalu siaga pada putri satu-satunya, Eun Ha. Seperti siang tadi saat Eun Ha terjatuh dari kursi. Jae Hyun dengan panik langsung mengecek keadaan Eun Ha. Begitu juga Do Young, si Dokter tampan bagi Eun Ha.

Dan malam ini, terlihat Eun Ha begitu bahagia. Wajah berseri dan senyum yang terus mengembang, mendefinisikan betapa senangnya Eun Ha saat tahu kalau Ayahnya tidak lupa dengan ulang tahunnya.

Walau hanya pesta kecil yang dihadiri oleh orang-orang terdekat Jae Hyun dan Eun Ha, gadis kecil itu tetap bersyukur. Setidaknya, sang Ayah tidak melupakan hari kelahirannya.

Bahkan Eun Ha sudah melupakan kejadian tadi siang, sebuah fakta yang mengatakan kalau Eun Ha mengidap penyakit genetik yaitu Hemofilia. Eun Ha yang masih anak-anak, tak ingin ambil pusing walau sudah tahu tentang penyakit tersebut. Eun Ha hanya harus menjaga dirinya agar tak terluka.

"Selamat ulang tahun, kekasih masa depan oppa." Siapa lagi kalau bukan Lee Jeno, sepupu Jae Hyun dan paman Eun Ha.

Eun Ha tersenyum malu. Membuat siapa pun yang melihatnya akan gemas dan ingin memeluknya.

"Gomawo, Jeno oppa," sahut Eun Ha. "Mana hadiah untukku?"

Jeno terkekeh. "Acara ini. Memang siapa lagi kalau bukan aku yang menyiapkan?"

"Ya! Aku ikut membantumu ya, Je!" protes Hyun Jin tak mau kalah.

Ya, acara tersebut di atur oleh kedua paman Eun Ha —Jeno dan Hyun Jin. Tentunya atas persetujuan dan perintah Jae Hyun, selaku Ayah Eun Ha.

"Ck, arraseo. Kau juga ikut membantu. Tapi, hanya meniup balon gas itu!" sahut Jeno.

Hyun Jin tak terima. "Aish, jinjja! Jangan menjatuhkan harga diriku di depan keponakanku!"

Semua orang; Jae Hyun, Eun Ha, Do Young, Ale Sha dan kedua orang tua Jae Hyun hanya terkekeh melihat pertengkaran atau adu mulut Jeno dan Hyun Jin.

"Astaga, paman-paman ini sangat kekanakan. Siapa pun yang sudah membuat dekorasi ini, aku ucapkan terima kasih banyak...

... terutama untuk Daddy."

Jae Hyun tersenyum mendengar penuturan putrinya itu. Berbeda dengan Do Young, Dokter tampan itu malah merajuk.

"Oh, hanya Daddy dan tidak dengan Paman? Hm... baiklah," ucap Do Young.

Eun Ha terlihat panik, lalu menghampiri Do Young. "Paman, bukan begitu maksudku. Aku sangat menyayangi Paman, kau tahu itu kan?"

"Ya Tuhan, bagaimana bisa Paman marah padamu. Kau sangat menggemaskan, Eun Ha-ya..." sahut Do Young ketika mendapati Eun Ha dengan puppy eyesnya.

"Selamat ulang tahun sayang. Jadilah anak yang cerdas dan selalu menyayangi Daddymu satu-satunya itu," lanjut Do Young, lalu mengecup singkat dahi Eun Ha.

Daddy J | Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang