HOME - 2

4.5K 452 68
                                    


Hari ini setelah kejadian sore kemarin ketika Jaehyun menegur kedua anak kembar nya itu, diantara mereka sama sekali tidak terjadi percakapan seperti biasa. Nara masih tetap menyiapkan semua kebutuhan anaknya walaupun rasa kecewa nya masih ada.

"Kak.. ayah sama bunda kemana?" Tanya Zack yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Pergi ke cafe." Jawab Zean singkat.

Nara dan Jaehyun memang sepakat untuk membuka bisnis cafe mereka, itung-itung sebagai investasi untuk hari tua mereka nanti.

"Minta maaf sana ke ayah." Ucap Zean pada kedua adiknya yang sekarang sedang menatap televisi dengan tatapan tidak minat.

"Ga tau harus bilangnya kaya gimana." Jawab si bungsu Zio.

Zean mendengus, kemudian mengalihkan tatapan nya yang sejak tadi pada handphone nya kini beralih pada kedua adiknya yang berada di samping kanan nya.

"Ya akuin lah kesalahan kalian. Lagian lo pada punya otak kenapa gak di pake sih? Ngapain tawuran terus keluar masuk club? Lo gak mikir bakal di ciduk pihak sekolah terus sama ayah juga?"

"Kalian gak mikir juga kalau ayah tuh udah cape kerja terus pulang ke rumah harus ngadepin masalah kalian? Bunda apalagi." Jelas Zean.

Zack dan Zio yang lagi-lagi mendapat ceramah dari kakaknya itu hanya bisa tertunduk lesu sembari menyesali perbuatan mereka. Apalagi dampak dari perbuatan mereka bisa sampai seperti ini.

Tidak lama kemudian terdengar suara pintu gerbang yang dibuka dengan disusul suara mobil yang sudah sangat mereka hafal.

"Loh bunda sama ayah udah pulang?"

"Eh- bunda kenapa?" Tambah Zean begitu melihat sang bunda yang berjalan harus di papah oleh ayahnya.

Zack dan Zio yang mendengar kakaknya bertanya tentang keadaan bundanya itu langsung mendongak dan mengarahkan pandangan pada ayah dan bundanya yang memang baru saja datang.

"Bunda cuma pusing aja. Kalian udah makan?" Tanya Jaehyun.

"Udah tadi yah."

"Yaudah kalo gitu ayah nemenin bunda dulu di kamar."

Zack dan juga Zio semakin menekuk muka mereka ketika tau ayah mereka sama sekali tidak membuka pembicaraan pada mereka berdua sesuai dengan perjanjian kemarin sore.

Selang beberapa menit kemudian, Zean menemui sang bunda yang sejak tadi sudah dibawa oleh ayahnya untuk beristirahat di dalam kamar.

"Bun.." panggil Zean ketika membuka pintu kamar.

Nara yang memang sejak tadi belum bisa tidur, langsung mengalihkan pandangannya ketika mendengar suara anak perempuannya.

"Kenapa sayang?"

"Bunda sakit?"

"Engga, cuma sedikit pusing aja."

Zean mengangguk kemudian mengambil tempat disamping bundanya. "Ayah kemana bun?"

"Ayah lagi mandi katanya mau pergi ke kantor maskapai. Kamu temenin sana."

"Ih kok aku?" Protes Zean pada Nara.

"Kalo bunda gak pusing juga bunda yang nemenin ayah. Udah sana, kamu bukannya suka ngeliat pilot-pilot muda."

Nara memang tau jika anak gadisnya itu akan sangat senang ketika ayahnya mengajak untuk ikut ke kantor maskapai karena disana Zean bisa dengan leluasa melihat beberapa pilot-pilot muda yang tidak kalah tampannya dari sang ayah.

"Yaudah sana kamu siap-siap dulu nanti bunda bilang ke ayah kalo kamu ikut."

Setelah Zean mengangguk tanda setuju pada ucapan sang bunda, anak itu langsung keluar untuk menuju kamarnya sendiri. Selang lima menit Jaehyun selesai mandi dengan masih menggunakan handuk putih melilit di sekitar pinggangnya.

Say You Won't Let Go (Second Book of Story Absurd) Completed ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang