((10))

169 17 0
                                    

Matahari sudah menenggelamkan dirinya di ufuk barat. Mark melihat kearah jendela, mata bulat yang selalu membuat orang terkagum saat melihatnya. Netra hitam yang jernih membuat orang seakan lupa diri, kini telah mengeluarkan bulir bulir air yang sedari tadi ia tahan. Lee Minhyung nama yang indah untuk seukuran pria yang mulai beranjak dewasa. Mengingat anjing kesayangannya telah tiada, tidak ada lagi yang bisa Mark ajak bermain lari larian, lempar tangkap bola, selalu mendusel di perut Mark yang membuat Mark merindukan Ollie; anjingnya. Sahabat setia yang selalu menemani Mark kemana dia pergi, sahabat yang selalu menemaninya mengerjakan tugas hingga larut. Tak jarang Ollie menghibur Mark saat Mark kecil terjatuh dari sepeda dan tak henti-hentinya menangis.

"Ollie, aku belum bisa menemukan penggantimu. Aku merindukanmu li, aku kesepian, mama sibuk bekerja, begitu juga papa. Ollie, apa kau mendengarku?" Mark berbicara seolah Ollie mendengernya.

"apakah kau tidak merindukanku li? Andai kau masih disampingku, akan kuceritakan perempuan yang tadi aku temui di sekolah." Kata mark sambil menghapus air mata yang kini menuruni pipi yang semula gembul dan kini kian menirus. Sekarang Mark terlihat seperti orang gila, bayangkan dia senyum senyum sendiri karena perkataannya tadi. Sepertinya Mark benar-benar jatuh cinta, lebih tepatnya pada pandangan pertama.
.
.
.

bertolak belakang dengan Mark yang sedang galau karena merindukan anjingnya. Herin sedang beristirahat di karpet beludru berwarna mettalic ternyaman dirumah menurutnya. Tak jarang Seola memarahi anak tunggalnya 'apakah kau hari ini tidak ada tugas?' 'apakah tubuhmu tidak sakit tiduran dilantai hanya beralaskan karpet?' 'jika kau ingin tidur, pergilah ke kamar sayang, jangan seperti ini, kau bisa masuk angin' dan ribuan pertanyaan dan pernyataan yang lainnya. Bahkan Herin sampai pusing mendengar ocehan mamanya. Padahal dia hanya beristirahat atau lebih tepatnya bermalas-malasan karena pusing yang mendera kepalanya akibat mengerjakan soal Matematika yang membuat otaknya beku! Beruntung mama sedang pergi ke suatu acara bersama papa.

kruuukkk

bunyi perut Herin yang nyaring terdengar di telinganya. Ingin makan tapi mama tidak memasak, ingin membuat ramen tapi kemarin sudah menghabisakan 2 ramen dalam sekali makan, ingin memasak tapi Herin tidak bisa, menyalakan kompor saja sudah takut-takut apalagi terkena cipratan minyak. Tapi tak apalah untuk coba-coba, siapa tau kehidupannya di masa depan tidak seberuntung sekarang dan tidak bisa membeli makanan lezat di restoran mahal yang biasa Herin makan bersama keluarganya. Yaampun hanya ingin mencoba memasak saja sampai memikirkan hal-hal yang masih jauh.

"okay, apakah kompor ini bekerja dengan baik?"

ctek

"wOAH MAMA HERIN BISA MENYALAKAN KOMPOR, OH TIDAK TIDAK APINYA TERLALU BESAR, BAGAIMANA CARA MENGECILKANNYA, YATUHAN BANTU AKU" Herin mencoba mengutak atik kompor memutar ke kanan dan ke kiri, bisa ia simpulkan 'jika ingin membesarkan api, putarlah ke kiri. dan jika ingin mengecilkan api, putarlah ke kanan' yaampun Herin Seo, what's wrong with you apakah kau terlalu katro hanya untuk menyalakan kompor. hell, mengapa ada manusia seperti Herin.

"apakah pancinya harus diberi minyak? tapi kemarin mama membuat bacon tidak menggunakan minyak. apakah memasak telur membutuhkan minyak? yasudahlah daripada nanti lengket dan menempel pada panci, nanti aku juga yang kena omel mama" Herin bermonolog, dia yang bertanya tetapi dia juga yang menjawab. Pelan-pelan Herin memecahkan telurnya.

jangan sampai kuningnya pecah, jangan sampai kuningnya pecah, jangan sampai kuningnya pecah.

DAAANNN TERERERERENG telur goreng Herin sempurna walaupun di bagian belakangnya sedikit gosong karena dia menggoreng telur sambil membalas chat dari temannya. Herin mulai memakan telurnya, jangan lupakan kimchi yang selalu tersedia dirumah sebagai makanan pendamping.

apakah Mark bisa menggoreng telur sepertiku juga, hahaha dari mukanya saja terlihat seperti tidak pernah mengunjungi dapur.

what?! apa yang Herin pikirkan, tidak, ini tidak bisa dibiarkan. Daripada Herin harus memikirkan anak baru itu lebih baik Herin makan.

TiBiSi.

➖heavenator ;seo herin ft. mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang